Sejak tahun 2021, Solicitors Qualifying Examination (SQE) di Inggris dan Wales telah menjadi proses utama untuk pelatihan pengacara. Pembentukan sistem baru ini membuat pelatihan dan kualifikasi pengacara lebih fleksibel dan efisien, dengan tujuan untuk mengurangi beban keuangan yang harus ditanggung oleh mahasiswa dan menyederhanakan seluruh proses.
Berdasarkan SQE, kandidat harus melengkapi empat elemen berikut:
Fleksibelitas model SQE memungkinkan kandidat untuk melengkapi pengalaman kerja sebelum, selama, atau setelah ujian, berbeda dengan kontrak pelatihan tradisional.
Munculnya SQE bukanlah suatu kebetulan. Pada tahun 2020, Komisi Layanan Hukum menyetujui SQE setelah sembilan tahun berdiskusi. Ujian tersebut akan mulai berlaku secara resmi pada musim gugur tahun 2021 dan akan mulai mengubah sistem pelatihan bagi para pengacara. Penerapan SQE berarti bahwa semua kandidat yang mulai tahun 2022 harus mengikuti jalur baru ini.
Sebelum diperkenalkannya SQE, pelatihan pengacara biasanya dicapai melalui magang magang. Model pelatihan bersejarah ini dimulai pada tahun 1730 dan berkembang seiring waktu, akhirnya digantikan pada tahun 1993 oleh Legal Practice Course (LPC), salah satu dari empat jalur untuk memenuhi syarat sebagai pengacara pada saat itu.
SQE dibagi menjadi dua bagian: SQE1 dan SQE2. SQE1 mencakup 180 pertanyaan pilihan ganda untuk menguji pengetahuan hukum dan kemampuan aplikasi kandidat, sementara SQE2 menilai keterampilan lisan dan tertulis kandidat, dengan inti berupa penelitian hukum, penulisan hukum, dan analisis kasus.
SQE dirancang untuk menilai kemampuan memenuhi standar bagi pengacara yang baru direkrut. Dibandingkan dengan LPC lama, SQE memiliki persyaratan pengajaran yang lebih tinggi.
Penerapan SQE bertujuan untuk menyederhanakan proses ujian kualifikasi dan mengurangi tekanan finansial pada siswa. Menurut prediksi, mulai September 2024, total biaya ujian SQE akan mencapai 4.790 pound. Meskipun jumlah ini tidak murah, namun telah turun dibandingkan dengan biaya pelatihan LPC.
Pengalaman Kerja yang Memenuhi Syarat (QWE) yang baru mengharuskan kandidat untuk mengumpulkan pengalaman yang relevan dalam waktu dua tahun, yang tidak lagi terikat pada kontrak pelatihan tradisional. Kandidat dapat meningkatkan daya saing karier mereka dengan memperoleh pengalaman di berbagai organisasi dan dapat memilih untuk bekerja paruh waktu atau sebagai pekerja tamu.
SQE tidak hanya membuka sumber pengalaman kerja yang lebih luas, tetapi juga memungkinkan beragam kesempatan magang, yang mendorong kandidat dari berbagai latar belakang untuk ikut serta.
Meskipun SQE dipandang sebagai cara yang efektif untuk meningkatkan pelatihan pengacara, ada banyak kritik yang menantang legitimasinya. Di antaranya, tingkat keberhasilan ujian dan tingginya biaya kursus persiapan telah menjadi fokus perdebatan.
Menurut data terbaru, tingkat kelulusan untuk SQE1 adalah 51% dan SQE2 adalah 61%. Namun, termasuk kesalahan yang tidak tepat dalam pertanyaan ujian dan peningkatan standar penilaian, terkadang bahkan kandidat yang sudah dipersiapkan dengan baik masih menghadapi risiko kegagalan.
Seiring dengan semakin matangnya SQE, pelatihan pengacara di masa depan akan berkembang ke arah yang lebih fleksibel dan efisien. Baik itu peningkatan konten ujian atau kesempatan untuk mengumpulkan pengalaman kerja, keduanya merupakan mata rantai penting dalam meningkatkan kemampuan profesional kandidat. Dalam gelombang perubahan ini, berbagai peluang dan tantangan yang mungkin menanti mereka yang bercita-cita menjadi pengacara. Lagi pula, bagaimana sistem baru ini akan mengubah bentuk profesi hukum secara drastis di masa depan?