Bentuk, sebagai representasi grafis dari suatu objek yang meliputi batas luar atau konturnya, dibedakan dari properti objek lainnya seperti warna, tekstur, dan jenis material. Dalam geometri, bentuk tidak mencakup informasi tentang posisi, ukuran, orientasi, dan kiralitas objek. Dapat dikatakan bahwa suatu bangun merupakan representasi yang meliputi bentuk dan ukuran, dan tergantung pada bentuknya, bangun tersebut dapat diklasifikasikan sebagai bangun datar atau bangun tiga dimensi.
Banyak bangun sederhana yang dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori besar. Misalnya, poligon diklasifikasikan menjadi segitiga, segi empat, segi lima, dst. berdasarkan jumlah sisinya. Setiap jenis bangun dapat dibagi lagi. Segitiga dapat dibagi menjadi segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga tumpul, segitiga lancip, segitiga sembarang, dll., sedangkan segi empat dapat berupa persegi panjang, belah ketupat, trapesium, persegi, dll.
Bentuk umum lainnya meliputi titik, garis, bidang, dan irisan kerucut seperti elips, lingkaran, dan parabola.
Bentuk geometris mengacu pada informasi geometris yang tersisa setelah menghilangkan posisi, proporsi, arah, dan refleksi. Dengan kata lain, ketika suatu bentuk dipindahkan, diperbesar, diputar, atau dipantulkan dalam cermin, bentuk yang dihasilkan identik dengan bentuk aslinya, daripada menciptakan bentuk yang sama sekali baru. Banyak bentuk geometris dua dimensi dapat didefinisikan oleh serangkaian titik atau titik sudut dan garis yang menghubungkan titik-titik tersebut. Bentuk-bentuk ini disebut poligon, termasuk segitiga, persegi, dan segi lima.
Ada beberapa cara untuk membandingkan bentuk dua objek:
Terkadang, bahkan objek yang serupa atau sama dapat dianggap memiliki bentuk yang berbeda dalam konteks tertentu.
Dalam geometri, jika satu set titik dapat diubah menjadi set titik lain melalui kombinasi translasi dan rotasi serta penskalaan seragam, maka kedua subset tersebut memiliki bentuk yang sama. Informasi bentuk tidak bergantung pada ukuran dan penempatan objek dalam ruang. Misalnya, huruf "d" dan "p" memiliki bentuk yang sama karena keduanya tumpang tindih secara sempurna hanya dengan mentranslasikan "d" pada jarak tertentu, memutarnya, dan memperbesarnya. Namun, bayangan cermin dapat dilihat sebagai bentuk yang berbeda.
Penglihatan manusia bergantung pada representasi bentuk yang luas. Beberapa psikolog berteori bahwa manusia secara mental memecah gambar menjadi bentuk geometris sederhana seperti kerucut dan bola, yang juga dikenal sebagai "model medan." Selain itu, perbandingan kesamaan bentuk memerlukan setidaknya 22 dimensi independen untuk menggambarkan variasi bentuk alami. Dapatkah kita menggunakan analisis bentuk untuk lebih memahami objek yang kita rancang dan bangun?