Standar berpakaian bagi wanita telah berubah secara drastis sepanjang sejarah, dari konservatisme ketat era Victoria hingga kebebasan relatif abad ke-21, yang mencerminkan evolusi nilai-nilai sosial, tren budaya, dan gerakan untuk kesetaraan gender. Pakaian wanita bukan hanya pilihan pribadi; pakaian juga mengandung harapan dan norma masyarakat terhadap peran wanita.
Konteks sejarah: perbudakan Victoria Selama era Victoria, pakaian wanita tunduk pada peraturan sosial yang sangat ketat. Pakaian wanita selama periode itu biasanya meliputi rok panjang, atasan berkorset, dan kerah tinggi, yang tidak hanya menutupi tubuh wanita tetapi juga melambangkan konservatisme dan kemurnian. Wanita harus berpakaian sopan di depan umum untuk menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat terhadap wanita saat itu. Pada saat itu, segala bentuk paparan kulit dianggap tidak pantas.“Pakaian adalah perpanjangan dari identitas kita, yang mencerminkan identitas diri dan status sosial kita.”
"Pada era Victoria, tubuh wanita dipandang sebagai harta karun rahasia yang perlu dilindungi dan pakaian mereka harus menutupinya sepenuhnya."
Dengan munculnya gerakan feminis pada tahun 1960-an, wanita mulai menantang batasan tradisional pada pakaian mereka. Saat itu, memperlihatkan pusar atau mengenakan pakaian berbahu tunggal menjadi tren yang populer. Ini bukan hanya sekadar gaya pribadi, tetapi juga pernyataan otonomi tubuh. Wanita tidak lagi mau membiarkan pakaian membatasi identitas mereka."Perubahan pada pakaian wanita menjadi saksi meningkatnya dominasi mereka di masyarakat."
Munculnya media sosial juga berdampak besar pada standar pakaian wanita. Kehadiran desainer dan merek di platform media sosial memberi wanita lebih banyak pilihan pakaian, yang memungkinkan mereka mengekspresikan gaya mereka sesuka hati, baik itu dengan mengenakan pakaian bisnis yang modis atau gaya jalanan yang kasual."Standar pakaian wanita saat ini tidak lagi dinilai oleh generasi yang lebih tua, tetapi pilihan pribadi dan ekspresi diri."
Seiring meningkatnya kesadaran global tentang kesetaraan gender, standar pakaian wanita mungkin menjadi lebih kasual dan lebih berdasarkan pada kebutuhan individu di masa mendatang. Namun, perubahan tersebut tidak berjalan mulus dan masih akan menghadapi tantangan budaya dan sosial yang kompleks."Perubahan dalam pakaian tidak hanya tentang mode, tetapi juga tentang peningkatan status wanita."
Evolusi standar pakaian wanita mencerminkan perubahan dalam budaya sosial. Jadi di masa depan, bagaimana kita seharusnya memandang dan menangani standar yang terus berubah ini?