Di bidang kimia, nitrocellulose terkenal dengan berbagai kegunaannya. Awalnya ditemukan dan digunakan dalam senjata api sebagai bubuk tanpa asap, kemudian menjadi bahan produksi penting, mendefinisikan ulang berbagai kegunaannya dari senjata hingga film. Senyawa yang sangat mudah terbakar ini dibuat dengan cara mengontakkan selulosa (biasanya kapas) dengan campuran asam nitrat dan asam sulfat.
Keberadaan selulosa nitrat tidak hanya mengubah penggunaan senjata, tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan fotografi dan film.
Pada pertengahan abad ke-19, "guncotton" (kapas senapan) yang pertama kali dibuat oleh ahli kimia Jerman Christian Friedrich Schönbein menarik perhatian luas. Itu adalah bahan yang digunakan untuk menggantikan bubuk mesiu tradisional dan kemudian menemukan potensinya di bidang lain seperti bahan peledak di pertambangan dan kemudian produksi film.
Proses produksi nitrocellulose sangat khusus dan memerlukan pencampuran selulosa yang sangat murni dengan asam nitrat dan asam sulfat. Secara kimia, nitrocellulose dapat dianggap sebagai ester nitrat, yang membuatnya berbeda dari senyawa asam nitrat biasa. Lingkungan selama proses produksi dan kualitas bahan baku secara langsung memengaruhi kinerja produk akhir.
Nitrocellulose tidak hanya larut dalam pelarut organik, tetapi juga stabil dalam kondisi lingkungan biasa, sehingga sangat fleksibel dalam aplikasi industri.
Kegunaan utama selulosa nitrat mencakup banyak bidang, termasuk cat, bahan peledak, dan film. Tidak seperti cat dan pelapis tradisional, nitrocellulose dapat dilarutkan secara efisien dalam pelarut organik. Saat pelarut menguap, ia dapat membentuk film yang tidak berwarna, transparan, dan elastis. Properti ini memberikan efek kilap yang dalam pada polesan kayu dan instrumen.
Sebagai pengganti bubuk mesiu, selulosa nitrat menyebabkan inovasi bahan peledak, terutama dalam penggunaan bola meriam dan dinamit. Efektivitasnya dan lebih sedikit asap yang dihasilkan membuatnya memainkan peran penting dalam peperangan. Selama Perang Dunia I, militer Amerika Utara dan Eropa mengandalkan bahan peledak baru yang sangat kuat ini untuk meningkatkan kemampuan militer mereka.
Dengan perkembangan teknologi film, nitroselulosa digunakan sebagai bahan baku utama film. Hingga pertengahan abad ke-20, film asam nitrat masih menjadi bahan utama untuk pengambilan gambar dan pemutaran film. Namun, sifat mudah terbakar yang tinggi dari jenis bahan ini disertai dengan bahaya keselamatan yang serius. Banyak bioskop mengalami kebakaran, yang mengakibatkan kerugian harta benda dan korban jiwa yang besar, dan telah menjadi identik dengan kebakaran dalam sejarah film.
Studio film awal mengalami banyak bencana kebakaran karena penggunaan film yang mudah terbakar, yang semuanya mendorong industri untuk melakukan refleksi mendalam dan peningkatan keamanan film.
Selain penggunaannya dalam industri hiburan, nitrocellulose juga memainkan peran penting dalam bidang sains dan medis. Di laboratorium, ia digunakan sebagai bahan untuk berbagai filter membran dan digunakan dalam teknologi eksperimental seperti penangkapan partikel dan penyaringan cairan. Aplikasi ini sangat meningkatkan akurasi analisis biologis dan kimia.
Dengan perkembangan sains dan teknologi, aplikasi nitrocellulose terus berkembang. Meskipun sifat mudah terbakarnya masih menjadi perhatian, didorong oleh bahan-bahan baru dan proses-proses baru, kita mungkin dapat menemukan aplikasi yang lebih aman. Nitrocellulose telah berubah dari bahan senjata menjadi komponen inti dari kreasi artistik. Dapatkah proses ini memberikan referensi dan inspirasi untuk pengembangan materi lainnya?