Dalam sistem motorik manusia, neuron motorik memegang peranan penting. Kerja sama yang terkoordinasi antara neuron motorik gamma (neuron motorik γ) dan neuron motorik alfa (neuron motorik α) memungkinkan kita melakukan gerakan yang fleksibel dan tepat. Meskipun kedua jenis neuron ini memiliki fungsi yang berbeda, keduanya saling melengkapi dan bersama-sama menjaga fungsi normal otot, sehingga meningkatkan fleksibilitas dan efisiensi gerakan.
Neuron motorik dapat dibagi menjadi tiga kategori: neuron motorik alfa, neuron motorik gamma, dan neuron motorik beta. Neuron motorik alfa terutama bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal ke serat otot resesif luar, yang secara langsung memengaruhi kontraksi dan kekuatan otot. Di sisi lain, neuron motorik gamma mengkhususkan diri dalam mengatur spindel otot di otot, yang memastikan fleksibilitas dan sensitivitasnya. Menurut penelitian, neuron motorik gamma mencakup sekitar 30% dari semua neuron motorik dan memegang peranan penting dalam mengatur ketegangan otot.
Kerja sama serat otot yang efektif berasal dari kolaborasi yang cerdik antara neuron motorik alfa dan gamma.
Spindel otot adalah reseptor sensorik yang ditemukan dalam serat otot yang merasakan perubahan pada otot dan mengirimkan informasi yang relevan ke sistem saraf pusat. Kerja spindel otot bergantung pada ketegangan neuron motorik gamma. Ketika neuron motorik alfa melepaskan sinyal untuk memulai kontraksi otot, neuron motorik gamma juga melepaskan sinyal untuk memastikan bahwa spindel otot selalu mempertahankan ketegangan. Proses ini disebut koaktivasi α-γ.
Melalui ketegangan yang dipertahankan oleh neuron motorik gamma, spindel otot dapat secara akurat merasakan setiap perubahan pada otot.
Neuron motor gamma dapat dibagi menjadi dua kategori utama: neuron motor gamma statis dan neuron motor gamma dinamis. Neuron motor gamma statis bertanggung jawab atas jenis tonus otot yang stabil yang penting saat mempertahankan postur atau melakukan gerakan lambat. Di sisi lain, neuron motor gamma dinamis merespons perubahan kecepatan otot dan lebih cocok untuk menyesuaikan diri dengan gerakan cepat. Perbedaan ini berarti bahwa tuntutan gerakan yang berbeda akan mengaktifkan berbagai jenis neuron motor gamma, sehingga respons otot menjadi lebih fleksibel dan tepat.
Meskipun otot dapat direlaksasikan, otot tetap mempertahankan tingkat ketegangan tertentu, yang disebut tonus otot. Neuron motor gamma mempertahankan ketegangan ini dengan mengatur sensitivitas spindel otot. Saat neuron motor gamma mengirimkan sinyal untuk merangsang spindel otot, hal ini memiliki efek tidak langsung, yang pada akhirnya memengaruhi aktivitas neuron motor alfa, yang secara efektif mengatur ketegangan otot.
"Tonus otot yang tepat tidak hanya menjaga postur tubuh, tetapi juga memungkinkan kita untuk bereaksi dengan cepat dan melakukan gerakan yang tepat."
Operasi terkoordinasi neuron motorik gamma dan alfa memastikan keseimbangan tubuh. Jika sinergi ini terganggu, hal itu dapat menyebabkan fungsi motorik yang tidak normal. Misalnya, aktivitas neuron motorik yang berlebihan atau tidak mencukupi akan memengaruhi ketegangan otot, menyebabkan otot menjadi terlalu kencang atau rileks, yang pada gilirannya memengaruhi kemampuan kita untuk bergerak. Secara khusus, gerakan halus, seperti gerakan jari dan mata, memberikan tuntutan yang sangat tinggi pada neuron motorik gamma, dan kurangnya ketegangan yang tepat dapat membuat gerakan ini menjadi sulit.
Para peneliti masih mengembangkan pemahaman mereka tentang hubungan antara neuron motorik gamma dan neuron motorik alfa dan bagaimana mereka memengaruhi kontrol motorik. Penelitian baru sedang meneliti bagaimana neuron motorik tertentu dapat dirangsang untuk meningkatkan fungsi motorik, khususnya selama pemulihan dari penyakit atau cedera neurologis.
Di masa mendatang, kita perlu menemukan cara yang lebih efektif untuk memulihkan dan meningkatkan kemampuan motorik kita dari interaksi kompleks antara neuron motorik dalam tubuh. Seberapa besar potensi kolaborasi antara neuron motorik gamma dan neuron motorik alfa untuk meningkatkan performa atletik kita?