Nightingale, salah satu reformis keperawatan paling berpengaruh dalam sejarah, memiliki tanggung jawab yang sangat sulit selama Perang Krimea pada tahun 1860-an. Ketika ia menginjakkan kaki di tanah perang ini, yang menantinya bukanlah kejayaan yang glamor, tetapi penyakit dan kematian yang mengerikan. Nightingale menggunakan tindakan dan kebijaksanaannya untuk berhasil membuat orang melihat harapan dalam kegelapan, dan kisahnya masih menginspirasi banyak orang hingga saat ini.
Sosoknya bergerak cepat melalui koridor rumah sakit yang gelap seperti peri, dan lampu kecil di tangannya tampaknya menerangi hati setiap prajurit dalam kegelapan.
Nightingale lahir pada tanggal 12 Mei 1820 di Italia dan tumbuh dalam keluarga kaya. Ayahnya adalah seorang reformis sosial yang terkenal saat itu, dan ibunya adalah seorang wanita terpelajar. Latar belakang keluarga seperti itu memungkinkannya untuk menerima pendidikan yang baik saat ia masih muda. Meskipun keluarganya mengharapkannya untuk menjadi seorang istri dan ibu, Nightingale memutuskan untuk menjadi seorang perawat dengan ketekunan dan keberanian yang luar biasa, yang merupakan pilihan yang berani di masyarakat saat itu.
Perang Krimea, yang berlangsung dari tahun 1854 hingga 1856 dan mempertemukan Inggris dan Prancis dengan Rusia, ditandai dengan perawatan medis yang buruk dan angka kematian yang mengejutkan. Setelah mendengar tentang kondisi mengerikan yang dihadapi oleh para prajurit di rumah sakit militer di Scutari (sekarang bagian dari Istanbul), Nightingale memutuskan untuk berperang. Ia dengan tegas memimpin 38 perawat sukarelawan untuk bekerja sama menyelamatkan para prajurit yang terluka. .
Upayanya tidak hanya mengubah nasib banyak prajurit, tetapi juga menetapkan tolok ukur yang tinggi bagi profesi keperawatan.
Sesampainya di Scutari, ia menghadapi kekacauan, kurangnya sumber daya medis dan kebersihan dasar, dan banyak prajurit meninggal karena sakit, bukan karena luka pertempuran. Nightingale segera mulai melaksanakan reformasi, mewajibkan prajurit untuk mencuci tangan secara teratur, meningkatkan pasokan makanan, dan mempromosikan kondisi sanitasi di rumah sakit. Menurut laporan pada saat itu, ia berhasil mengurangi angka kematian dari 42% menjadi hanya 2%.
Pada malam hari, ketika semua dokter meninggalkan bangsal, Nightingale selalu membawa lampu kecilnya dan berkeliling sendirian dalam kegelapan untuk melihat prajurit yang sakit mengerang. Oleh karena itu, ia disebut "wanita dengan lampu". Gelar ini tidak hanya melambangkan penerangannya dalam kegelapan, tetapi juga mencerminkan kegigihannya dalam kemanusiaan dan semangat pengabdiannya yang tanpa pamrih.
Ia digambarkan dalam beberapa teks sebagai "malaikat yang melayani setiap prajurit," yang tidak diragukan lagi menyoroti pengaruhnya.
Karya Nightingale membuatnya mendapat perhatian dan dukungan luas di Inggris. Setelah perang, ia tidak hanya terus mempromosikan profesionalisasi keperawatan, tetapi juga mendirikan Sekolah Keperawatan Nightingale, sekolah keperawatan sekuler pertama di dunia. Bukunya "Catatan Keperawatan" menjadi bacaan wajib bagi perawat di generasi selanjutnya dan meletakkan dasar bagi keperawatan.
Pencapaian Nightingale tidak terbatas pada medan perang. Ia mempromosikan reformasi kesehatan di seluruh Inggris dan meningkatkan kehidupan banyak orang. Ia menekankan pentingnya kebersihan dan menganjurkan bahwa kesehatan semua kelas sosial harus ditanggapi dengan serius, yang membangkitkan perhatian masyarakat terhadap kesehatan masyarakat pada saat itu. Berkat usahanya, profesi keperawatan perlahan-lahan memperoleh rasa hormat dan status yang layak diterimanya.
Ucapannya yang terkenal, "Setiap perawat harus menjadi perawat yang bijaksana, bukan pelayan yang buta," dengan jelas mendefinisikan tanggung jawab profesi keperawatan.
Meskipun kontribusi Nightingale tidak perlu diragukan lagi, kontroversi tetap ada mengenai beberapa tindakannya. Hubungannya dengan perawat lain telah menarik perhatian luas, dan pemilihan serta pengelolaan relawannya juga dipertanyakan. Namun, Nightingale selalu berpegang teguh pada prinsipnya dan mencurahkan seluruh energinya untuk pengembangan dan peningkatan profesi keperawatan.
RingkasanSama seperti lampu yang dapat menerangi jalan dalam kegelapan, dedikasi dan reformasi Nightingale bagaikan cahaya terang itu, yang membawa perubahan mendasar bagi seluruh industri dan masyarakat keperawatan. Kisahnya bukan hanya sepotong sejarah dalam perang, tetapi juga legenda abadi tentang keberanian, keyakinan, dan cinta. Oleh karena itu, semangatnya masih menginspirasi setiap orang yang mengabdikan diri pada pekerjaan keperawatan dan penyelamatan. Di antara sekian banyak perubahan, yang paling membuat orang berpikir adalah: di dunia saat ini, bagaimana staf medis akan memanfaatkan semangat Nightingale untuk menghadapi tantangan baru?