Di dunia saat ini, keragaman bahasa sangat menarik, tetapi keterkaitan di antara bahasa-bahasa tersebut bahkan lebih mencolok. Penelitian linguistik menunjukkan bahwa banyak bahasa yang ada saat ini berasal dari bahasa-bahasa leluhur yang sama. Bahasa-bahasa leluhur yang sama ini disebut "bahasa asli" atau "bahasa leluhur". Konsep keluarga bahasa berasal dari kata "keluarga" dalam biologi. Ahli bahasa menggunakan model struktur pohon untuk menggambarkan hubungan kekerabatan antarbahasa.
Keluarga bahasa biasanya berisi setidaknya dua bahasa, meskipun bahasa yang terisolasi—bahasa yang tidak berhubungan dengan bahasa lain—kadang-kadang digambarkan sebagai keluarga yang berisi satu bahasa.
Divergensi linguistik ini biasanya disebabkan oleh isolasi geografis, yang membentuk dialek di berbagai wilayah. Dialek-dialek ini mengalami perubahan fonetik yang berbeda dari waktu ke waktu dan akhirnya berkembang menjadi bahasa-bahasa yang independen. Ambil contoh bahasa Roman. Bahasa Spanyol, Prancis, Italia, dll. semuanya merupakan keturunan dari bahasa Latin kuno. Hubungan ini menjadikan bahasa Roman sebagai kasus yang terkenal dalam linguistik.
Perubahan bunyi merupakan bukti kuat untuk mengidentifikasi hubungan genetik antarbahasa karena dapat diprediksi dan konsisten serta memungkinkan rekonstruksi komparatif bahasa leluhur.
Namun, kontak antarbahasa juga dapat menyebabkan perubahan dalam bahasa, yang mungkin secara keliru menunjukkan hubungan genetik antarbahasa. Misalnya, bahasa Mongolia, Manchu, dan Turki menunjukkan kemiripan sampai batas tertentu, tetapi kemiripan ini pada akhirnya dianggap terjadi karena kontak bahasa daripada hubungan genetik yang sebenarnya. Mengidentifikasi hubungan genetik tersebut menjadi semakin sulit seiring dengan semakin dalamnya kontak bahasa, dan bahkan salah satu contoh tertua dari hal ini, Bahasa Afrikaner Kuno, jauh lebih muda daripada bahasa itu sendiri.
Menurut "Etnolinguistik", terdapat 7.151 bahasa di dunia, yang terbagi dalam 142 keluarga bahasa yang berbeda. Ahli bahasa Lyle Campbell mengidentifikasi 406 keluarga bahasa yang terpisah, termasuk yang terisolasi. Tentu saja, pembagian antara keluarga bahasa tidaklah sederhana, karena sebagian besar anggotanya tercatat langsung melalui dokumen sejarah, seperti berbagai bahasa dalam keluarga bahasa Roman.
Hitungan jumlah bahasa sangat bervariasi tergantung pada kriteria klasifikasi dialek, yang mengakibatkan jumlah bahasa yang disediakan oleh berbagai sumber sangat bervariasi.
Misalnya, rumpun bahasa Indo-Eropa mencakup berbagai bahasa, dari bahasa Spanyol, yang berakar dari bahasa Latin Klasik, hingga rumpun bahasa Jermanik Utara, yang berakar dari bahasa Nordik Kuno. Sumber umum bahasa-bahasa ini adalah bahasa Indo-Eropa Kuno.terbuka. Meskipun kita tidak dapat secara langsung memperoleh catatan tekstual bahasa Indo-Eropa Kuno, para ahli bahasa masih dapat merekonstruksi banyak karakteristik secara bertahap melalui metode perbandingan.
Dalam linguistik, dua bahasa berhubungan secara genetik ketika keduanya berasal dari nenek moyang yang sama. Pemahaman yang menyeluruh tentang proses ini memerlukan analisis yang cermat tentang evolusi bahasa. Dengan menggunakan metode perbandingan, para ahli bahasa mengumpulkan kata-kata dalam suatu bahasa yang dianggap memiliki akar yang sama, dan kemudian membandingkan kata-kata yang serupa.
Setelah kemungkinan kebetulan dan kata-kata pinjaman dihilangkan, penjelasan yang tersisa adalah asal usul yang sama, yang menyiratkan bahwa bahasa-bahasa tersebut harus berhubungan secara genetik.
Namun, kontak dan peminjaman antarbahasa tidak setara dengan hubungan genetik antarbahasa. Misalnya, meskipun pengaruh bahasa Prancis terhadap bahasa Inggris signifikan, bukan berarti ada hubungan genetik langsung antara keduanya. Jenis peminjaman ini tidak memengaruhi struktur dasar bahasa dalam waktu singkat, tetapi dapat menyesatkan spekulasi tentang asal usul bahasa tersebut.
Selain model rumpun bahasa dasar, ada pengecualian untuk bahasa terisolasi dan gaya bahasa hibrida. Bahasa terisolasi adalah bahasa-bahasa yang tidak memiliki hubungan pasti dengan bahasa modern lainnya dan dapat dianggap sebagai rumpun bahasa tunggal. Contoh penting termasuk bahasa Basque, dan meskipun bahasa-bahasa ini sering dianggap terkait erat dengan evolusi bahasa manusia, hubungan dekat mereka tetap menjadi sumber perdebatan di kalangan linguistik saat ini.
Yang lebih kontroversial lagi adalah teori monogenesis, yang menyatakan bahwa semua bahasa yang dikenal berasal dari satu bahasa leluhur. Kebenaran teori ini belum dapat dipastikan, tetapi jika benar, teori ini menunjukkan adanya hubungan yang lebih dalam antara bahasa. Hal ini membuat kita bertanya-tanya: Seberapa dalam dasar sejarah evolusi bahasa? Dapatkah hal itu ditelusuri kembali ke asal bahasa yang sama?