Transformasi agama tersembunyi di India: Mengapa ada perbedaan antara Muslim kasta atas dan kasta bawah?

Di Asia Selatan, kelas sosial dalam komunitas Muslim tidak hanya didasarkan pada konsep tradisional "murni" dan "tidak murni", tetapi terbentuk karena kelanjutan sistem kelas India dan hubungan antara penjajah asing dan kasta tinggi Hindu setempat. Evolusi sistem ini memberikan konteks penting bagi pemahaman kita tentang stratifikasi dalam masyarakat Muslim, yang memengaruhi hubungan antara Muslim kasta rendah (ajlaf) dan Muslim kasta atas (ashraf) hingga saat ini.

Stratifikasi sosial masyarakat Muslim terkait erat dengan sistem kasta di India, terutama dalam proses konversi pasca-Hindu.

Meskipun ajaran Islam menganjurkan kesetaraan, cita-cita kesetaraan ini telah ditentang oleh kenyataan sepanjang sejarah. Sejak literatur Persia abad ke-11, "Siyasatnama" karya Nizam al-Mulk telah mencatat keberadaan kelas. Di antara kelompok Muslim Asia Selatan, stratifikasi ini secara bertahap berkembang dari hubungan antara orang Arab asing dan Muslim kasta tinggi setempat.

Di Asia Selatan, Muslim sering kali terstratifikasi secara sosial menurut kelas asal mereka (ashraf dan ajlaf) dan pekerjaan (pesha). Muslim kasta tinggi seperti Syed membanggakan diri atas hubungan darah mereka dengan Muhammad, yang memberi mereka status yang lebih tinggi dalam masyarakat. Ajlaf sebagian besar terdiri dari kelompok kasta rendah yang baru saja masuk Islam. Situasi ini tercermin dalam masyarakat Muslim di India dan Pakistan dan telah membentuk struktur sosial yang unik.

Di masyarakat Muslim di Pakistan dan India, struktur sosial generasional memungkinkan terjadinya pernikahan antara keluarga atau kelompok etnis, yang selanjutnya memperdalam perpecahan kasta.

Perbedaan antara kasta atas dan kasta bawah

Perbedaan sosial antara Muslim kasta atas dan kasta bawah memungkinkan kita melihat kompleksitas agama dan budaya dalam membentuk kelas sosial. Menurut klasifikasi Ghaus Ansari, Muslim kasta atas (ashraf) biasanya adalah individu yang mengaku memiliki keturunan asing, sedangkan ajlaf adalah orang-orang yang pindah agama dari suku lain atau kasta yang tidak tersentuh.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa struktur sosial Muslim India memiliki pembagian kasta yang mirip dengan Hindu, dan fenomena ini terbentuk secara bertahap selama proses perpindahan agama awal.

Keberadaan jenis kelas ini membuat bahkan kelompok yang pindah agama menjadi mustahil untuk sepenuhnya menyingkirkan status sosial dan klasifikasi pekerjaan asli mereka. Di Pakistan, perbedaan antara petani (Zamindar) dan kelompok kasta rendah (Kammis) yang melakukan tugas pelayanan sangat jelas dan dominan di desa-desa. Status sosial tidak hanya memengaruhi tempat tinggal orang, tetapi juga pekerjaan mereka.asi dan partisipasi politik.

Latar belakang sejarah dan evolusi

Dalam sejarah Asia Selatan, akar stratifikasi sosial Muslim dapat ditelusuri ke pengaruh Mesir dan Persia. Selama proses penaklukan, Muslim kasta tinggi dari Pakistan secara alami mengembangkan status sosial yang lebih tinggi karena hubungan mereka dengan para penguasa. Evolusi kelas ini terkait erat dengan sistem kasta masyarakat setempat, karena ketika umat Hindu masuk Islam, struktur sosial dan latar belakang budaya mereka masih memengaruhi identitas Muslim mereka.

Menurut teori Ziauddin Barani, Muslim kasta atas dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi, sementara kelompok kasta bawah sering dianggap berasal dari latar belakang "terpuruk" dan menjadi sasaran diskriminasi. Di banyak tingkat pemerintahan dan masyarakat, struktur hierarkis seperti itu membatasi kebebasan bergerak mereka di tempat kerja dan lingkungan sosial, yang selanjutnya memperburuk ketidaksetaraan sosial.

Pengaruh kontemporer

Saat ini, banyak komunitas yang berupaya keras untuk menghilangkan ketimpangan sosial yang disebabkan oleh kasta atas dan bawah. Tindakan afirmatif pemerintah berupaya untuk mengintegrasikan Muslim kasta bawah ke dalam masyarakat arus utama yang lebih besar, tetapi masih menghadapi warisan budaya dan tantangan struktural sosial yang mendalam. Gerakan sosial, seperti Pasmanda Muslim Mahaz, berfokus pada perjuangan untuk lebih banyak sumber daya dan manfaat sosial bagi Muslim kasta bawah.

Apakah semua ini berarti bahwa perpindahan agama dengan sendirinya tidak dapat mengubah struktur kelas sosial yang mengakar?

Dalam konteks ini, hubungan antara agama dan budaya selalu menjadi faktor utama yang memengaruhi struktur sosial Muslim Asia Selatan. Bagaimana komunitas Muslim dapat menemukan peluang untuk saling menghormati dan mengakui dalam stratifikasi sosial seperti itu mungkin menjadi masalah penting bagi pembangunan sosial di masa mendatang. Akankah asal-usul sosial dan budaya yang mendalam ini berubah seiring waktu, atau akankah mereka terus memengaruhi generasi mendatang?

Trending Knowledge

nan
Warna bulu kucing ditentukan oleh gen, yang mempengaruhi warna, pola, panjang dan tekstur bulu mereka. Variasi ini tidak boleh disamakan dengan jenis kucing, karena kucing dapat menunjukkan warna bul
Rahasia kelas dalam masyarakat Muslim: bagaimana struktur sosial yang unik terbentuk?
Dalam masyarakat Muslim di Asia Selatan, pembentukan kelas sosial tidak hanya bergantung pada konsep "murni" dan "tidak murni", tetapi berputar di sekitar para penakluk asing dan kelompok Hindu kasta
Sistem Biradari di Pakistan: Bagaimana pengaruhnya terhadap struktur kekuasaan masyarakat lokal?
Di antara masyarakat Muslim Asia Selatan, sistem stratifikasi sosial tidak sepenuhnya bergantung pada konsep "murni" dan "tidak murni", konsep yang menonjol dalam sistem kasta India. Sistem ini muncul
Ashraf vs. Ajlaf: Seperti apa perang kelas di masyarakat Muslim?
Gaya sosial masyarakat Muslim di Asia Selatan dibentuk oleh sistem stratifikasi sosial yang kompleks yang tidak hanya berawal dari gagasan tradisional tentang "murni" dan "tidak murni", tetapi juga da

Responses