Dengan pesatnya perkembangan teknologi cetak digital, teknologi cetak inkjet secara bertahap menjadi salah satu metode cetak yang paling populer saat ini. Menurut data, printer inkjet telah dijual di seluruh dunia dan semakin mendorong inovasi di berbagai industri. Printer inkjet menciptakan kembali gambar digital dengan menyemprotkan semburan tinta kecil ke kertas dan bahan lainnya. Asal usul teknologi ini dimulai pada awal tahun 1950-an, tetapi perkembangannya terus berinovasi hingga saat ini.
Teknologi telah maju dari waktu ke waktu dan menghasilkan berbagai jenis teknologi cetak inkjet, termasuk inkjet termal dan inkjet piezoelektrik. Keunikan kedua teknologi ini ada hubungannya dengan prinsip-prinsip di baliknya.
Teknologi inkjet termal adalah metode cetak yang didasarkan pada prinsip kerja elemen pemanas. Pengembangan teknologi ini terutama berasal dari tim teknik HP dan Canon. Mereka memanaskan tinta di dalam nosel untuk membentuk gelembung, dan menggunakan tekanan udara yang berubah dengan cepat ini untuk mendorong keluar tetesan tinta. Teknologi ini langsung sukses pada tahun 1980-an.
Keunggulan teknologi inkjet termal adalah biaya produksinya yang relatif rendah dan penggunaan tinta berbasis air yang tersedia secara luas. Hal ini menjadikan inkjet termal pilihan paling populer di pasar konsumen. Teknologi ini menghasilkan warna yang lebih kaya dan detail yang elegan, terutama saat mencetak foto dan karya seni.
Namun, teknologi inkjet termal bukannya tanpa kekurangan. Hal ini dapat mengakibatkan kecepatan cetak yang relatif lambat karena perlunya pemanasan, dan keandalannya dapat dipertanyakan di lingkungan pencetakan dengan permintaan tinggi.
Tidak seperti inkjet termal, teknologi Inkjet Piezoelektrik mengandalkan perubahan listrik pada bahan piezoelektrik untuk mendorong keluarnya tinta. Prinsip inti dari teknologi ini adalah ketika tegangan diberikan pada material piezoelektrik, material tersebut akan berubah bentuk, sehingga menciptakan tekanan yang mendorong tetesan tinta keluar dari nosel.
Keunggulan utama teknologi inkjet piezoelektrik adalah fleksibilitasnya yang lebih tinggi. Karena tidak bergantung pada panas, berbagai macam formulasi tinta dapat digunakan, termasuk tinta berbasis minyak dan tinta dengan viskositas tinggi, sehingga teknologi ini semakin populer untuk pencetakan komersial dan aplikasi industri. Selain itu, teknologi piezoelektrik memungkinkan kecepatan cetak yang lebih cepat, yang penting dalam skenario produksi volume tinggi.
Meskipun demikian, biaya produksi teknologi inkjet piezoelektrik tinggi, dan noselnya relatif sulit diproduksi karena penggunaan material piezoelektrik yang kompleks.
Kedua teknologi tersebut memiliki kelebihannya sendiri dan dirancang untuk kebutuhan pasar yang berbeda. Thermal inkjet lebih cocok untuk kebutuhan pencetakan harian di rumah dan kantor kecil, sedangkan piezoelectric inkjet telah menjadi teknologi pilihan bagi bisnis dan industri karena kinerja dan kemampuan adaptasinya yang unggul.
Kedua teknologi tersebut terus berkembang seiring dengan meningkatnya permintaan pencetakan digital. Misalnya, teknologi piezoelectric inkjet secara bertahap memasuki bidang pencetakan 3D dan produksi peralatan elektronik, sehingga menantang metode pencetakan tradisional. Di masa mendatang, dengan kemajuan ilmu material dan teknologi pencetakan, jangkauan penerapan teknologi ini akan semakin luas.
Di pasar yang semakin kompetitif, keunikan teknologi thermal inkjet dan piezoelectric inkjet tidak diragukan lagi menghadirkan kemungkinan baru bagi industri pencetakan. Kelebihan dan kekurangan kedua teknologi ini dapat dikatakan saling melengkapi. Baik dalam kreasi artistik maupun aplikasi industri, keduanya menunjukkan potensi masa depan teknologi pencetakan, dan bagaimana keduanya akan terus berkembang pada akhirnya akan membawa kita ke era pencetakan digital yang lebih baik. Kain wol?