Di tengah pusaran transisi energi, perusahaan infrastruktur energi Italia, Snam S.p.A., telah memenuhi permintaan pasar dengan kinerja yang luar biasa dan nilai pasarnya telah mencapai 15,6 miliar euro. Seiring dengan meningkatnya permintaan global untuk solusi energi berkelanjutan, Snam memanfaatkan peluang tersebut dan berhasil mengubah dirinya dari perusahaan milik negara menjadi pemimpin pasar yang independen. Perusahaan ini tidak hanya mendominasi pasar gas alam Italia melalui infrastruktur transportasi dan penyimpanannya yang kuat, tetapi juga memainkan peran penting di panggung internasional.
Hingga akhir tahun 2023, jaringan operasi Snam di Italia dan negara-negara lain mencakup hampir 38.000 kilometer jaringan pipa gas alam dan merupakan pemilik kapasitas penyimpanan gas alam terbesar di Eropa.
Pengembangan Snam dimulai pada tahun 1941 saat masih menjadi anak perusahaan dari perusahaan milik negara ENI, sehingga menerima dukungan keuangan dan jaminan kebijakan tertentu di awal pendiriannya. Seiring dengan dibukanya pasar dan perubahan kebijakan, Snam berhasil mengubah ENI, sehingga memberikannya kebebasan yang lebih besar untuk mengembangkan bisnisnya. Pada tahun 2001, seiring berlakunya peraturan Eropa tentang liberalisasi pasar gas alam, Snam secara resmi memisahkan diri dari kerangka kerja ENI dan beroperasi secara independen.
Snam mengoperasikan hampir seluruh infrastruktur gas alam Italia dan mengawasi 32.862 kilometer jaringan pipa, yang mencakup 94% dari seluruh jaringan transportasi gas alam negara tersebut. Snam juga merupakan perusahaan penyimpanan gas utama di Eropa, dengan cadangan sekitar 17 miliar meter kubik, yang memungkinkannya menyediakan pasokan yang stabil selama gejolak pasar.
Sebagai salah satu perusahaan jaringan pipa utama di Eropa, Snam juga memainkan peran penting dalam inovasi teknologi dan transformasi hijau.
Dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya kesadaran akan perlindungan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan, Snam telah mengalihkan perhatiannya ke energi terbarukan seperti hidrogen dan biogas. Perusahaan berencana untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2040 dan mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 50% pada tahun 2032. Sasaran ini tidak hanya menunjukkan komitmen Snam terhadap masa depan yang ramah lingkungan, tetapi juga meningkatkan daya saing pasarnya dan memungkinkannya untuk menonjol di pasar internasional.
Pada tahun 2016, Snam berhasil melaksanakan pencatatan sebagian dan memutuskan hubungannya dengan ENI, yang juga meletakkan dasar untuk investasi dan ekspansi berikutnya. Dengan peluncuran filosofi perusahaan dan citra merek baru, perusahaan berkomitmen untuk pengembangan bisnis yang berkelanjutan dan telah membuat banyak prestasi di bidang energi hijau.
Snam telah menunjukkan kemampuan adaptasi dan inovasi yang kuat di pasar global, dan inisiatif transformasi energinya yang aktif telah sangat dipuji.
Keberhasilan Snam juga berkat jaminan pasokan yang stabil dan model operasi yang efisien. Perusahaan telah memperkuat kemampuan transportasi dan penyimpanan gas alamnya di Italia dan wilayah Eropa lainnya serta berfokus pada pengembangan infrastruktur energi hijau, langkah yang menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, Snam berupaya keras untuk menjadi pelopor transisi energi dan mendorong industri menuju lingkungan yang lebih bersih.
Rencana masa depan Snam mencakup investasi sebesar 23 miliar euro antara tahun 2021 dan 2030, dengan fokus pada jaringan energi, penyimpanan, dan proyek energi hijau. Melalui inisiatif ini, Snam berharap untuk terus memimpin tren di pasar energi global dan terus mengeksplorasi berbagai kemungkinan menuju energi hijau.
Melalui berbagai upaya ini, Snam tidak hanya meningkatkan posisi pasarnya sendiri, tetapi juga berkontribusi pada keamanan energi di Italia dan sekitarnya. Namun, apakah Snam dapat terus mempertahankan kepemimpinannya dalam menghadapi pasar yang terus berubah di masa mendatang masih menjadi pertanyaan yang perlu diperhatikan.