Bintang memainkan peran penting di alam semesta. Bintang tidak hanya menjadi sumber cahaya dan panas, tetapi juga penghasil unsur-unsur berat. Namun, keberadaannya tidaklah tak terbatas. Seiring berjalannya waktu, bintang mengalami proses kehilangan massa, yang berdampak besar pada evolusi bintang, komposisi medium antarbintang, dan jumlah bintang dalam kelompok bintang dan galaksi.
Kehilangan massa bintang adalah fenomena di mana bintang secara bertahap atau tiba-tiba kehilangan massa selama siklus hidupnya. Kehilangan massa terjadi karena berbagai alasan, termasuk angin bintang itu sendiri, interaksi dengan bintang pendamping, dan peristiwa tertentu dalam evolusinya. Misalnya, ketika bintang memasuki tahap raksasa merah, kehilangan massa sangat jelas terlihat karena melemahnya ikatan gravitasi pada material bagian atas.
Setiap bintang mengalami kehilangan massa selama hidupnya, yang dapat disebabkan oleh berbagai alasan:
“Laju dan jumlah hilangnya massa sangat bervariasi tergantung pada massa, usia, dan lingkungan sekitar bintang.”
Angin matahari adalah aliran plasma yang dilepaskan dari atmosfer atas matahari. Angin matahari yang umum menyebabkan Matahari kehilangan massa pada laju yang sangat kecil (sekitar 2 hingga 3 massa matahari per tahun).
“Angin matahari membawa sejumlah kecil inti atom unsur-unsur berat yang menyatu di inti matahari, yang menyingkapkan cara kerja internal matahari.”
Ketika sebuah bintang membentuk sistem biner dengan bintang pendamping, gravitasi dapat menarik sebagian gas dari satu bintang ke bintang pendamping. Misalnya, bintang pendamping mungkin berupa katai putih, bintang neutron, atau lubang hitam. Kehilangan massa ini akan mengubah secara drastis cara sistem biner berevolusi.
"Dalam sistem bintang biner, kehilangan massa dapat menyebabkan beberapa hasil yang sangat menarik, termasuk pembentukan supernova."
Jenis bintang tertentu, terutama bintang Wolf-Raye, terus mengeluarkan massa ke luar angkasa saat radiusnya meningkat selama evolusinya. Bintang-bintang ini terus-menerus menyumbangkan massanya ke medium antarbintang di sekitarnya sepanjang hidupnya, membentuk struktur padat dan gumpalan yang kaya.
Bintang-bintang dalam tahap raksasa merah kehilangan massa dengan sangat cepat dan dramatis. Pada akhir kehidupan bintang raksasa merah, ia kehilangan lapisan luar materialnya dalam bentuk nebula planeter, dan struktur nebula ini dapat mengungkapkan riwayat kehilangan massa bintang tersebut.
“Jumlah material yang dikeluarkan oleh bintang-bintang ini sebelum kilatan helium terjadi akan memengaruhi evolusi selanjutnya.”
Kehilangan massa bintang tidak hanya memengaruhi evolusi bintang itu sendiri, tetapi juga menciptakan unsur-unsur kimia baru di alam semesta. Massa ini dilepaskan ke medium antarbintang, yang memungkinkan bintang-bintang baru terbentuk menggunakan unsur-unsur ini.
"Saat unsur-unsur kimia ini tersebar, bintang membuat lingkungan di sekitarnya lebih kaya dan lebih beragam."
Ilmuwan berupaya untuk lebih memahami proses hilangnya massa bintang guna memetakan hubungan kompleks antara evolusi kimia dan evolusi bintang di alam semesta. Ini termasuk menggunakan teleskop canggih dan model komputasi untuk mensimulasikan proses ini.
"Menjelajahi bagaimana bintang menjadi dermawan alam semesta akan membantu kita lebih memahami sejarah alam semesta."
Proses hilangnya massa bintang merupakan fenomena yang bergerak dan penting di alam semesta, yang mengingatkan kita bahwa bahkan bintang yang paling terang pun tidak dapat lepas dari hukum waktu. Di masa mendatang, bagaimana hilangnya massa ini akan memengaruhi kelahiran bintang baru dan evolusi alam semesta?