Leptospira interrogans adalah bakteri aerobik berbentuk spiral yang bentuknya seperti obeng dengan ujung berbentuk kait. Bakteri ini terutama menghuni daerah tropis dan dapat bertahan hidup di tanah atau air selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan. Sebagai patogen yang menyebabkan berbagai infeksi mamalia, L. interrogans jelas bersifat patogen bagi hewan liar dan domestik (termasuk anjing peliharaan), dan sangat mungkin ditularkan ke manusia melalui sumber air atau tanah yang terkontaminasi, yang menyebabkan gejala seperti flu, serta menyebabkan kerusakan ginjal dan hati.
Kelangsungan hidup L. interrogans memungkinkannya untuk tetap hidup di berbagai lingkungan dan biasanya ditularkan melalui urin hewan yang terinfeksi.
Rute utama infeksi manusia dengan L. interrogans adalah kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi. Infeksi ini sangat umum terjadi di antara kelompok tertentu, seperti petani atau dokter hewan, yang berisiko lebih tinggi karena kontak dengan hewan. Proses infeksi dapat dibagi menjadi dua fase: fase anikterik dan fase ikterik.
Fase anikterik sering disebut sebagai tahap 1, dan pasien sering mengalami demam, sakit kepala, dan mual. Fase ikterik, atau tahap 2, mencakup gejala yang lebih parah seperti pendarahan dan kegagalan tubulus. Biasanya, metode untuk menguji dan mendiagnosis infeksi bakteri ini meliputi pengujian aglutinasi mikroskopis dan pengujian PCR.
Sebagian besar kasus pada manusia hanya menunjukkan fase ikterik, namun beberapa orang akan mengalami ikterik lebih lanjut, yang menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius.
Sel L. interrogans bersifat Gram-negatif dan memiliki dua flagela periplasma. Flagela ini memainkan peran penting dalam pergerakan dan kelangsungan hidup bakteri. Dalam hal pertumbuhan, L. interrogans lebih suka tumbuh pada pH netral (sekitar 7,4) dan kisaran suhu 28 hingga 30 derajat Celsius, dan menggunakan asam lemak rantai panjang sebagai sumber energi utama.
Genom L. interrogans mengandung dua kromosom melingkar dan memiliki kebutuhan metabolisme yang unik, seperti asam lemak tak jenuh rantai panjang, sedangkan asam lemak jenuh tidak kondusif bagi pertumbuhannya.
Genom bakteri ini sekitar 4,7 juta pasangan basa dan mengandung banyak gen yang terkait dengan invasi sel eukariotik, adhesi sel, dan motilitas. Organisasi genom yang kompleks ini memungkinkan L. interrogans bertahan hidup secara efisien di daerah tropis dan menjadikannya patogen yang sukses.
L. interrogans terutama ditularkan melalui cairan tubuh hewan yang terinfeksi, terutama tikus, yang merupakan pembawa utama penyakit ini tetapi tidak memiliki gejala yang jelas. Bakteri ini dapat bertahan hidup di air jernih dan memasuki inang baru melalui kulit dan selaput lendir.
Bakteri ini dapat bertahan hidup dan berkembang biak di ginjal manusia dan hewan, yang sangat penting untuk penyebarannya ke inang baru.
Pada manusia, gejala L. interrogans terkadang dibagi menjadi dua tahap, bentuk anikterik atau ikterik, yang juga dikenal sebagai penyakit Weil. Penelitian telah menunjukkan bahwa bakteri ini dapat menyebabkan kerusakan pada sel endotel berbagai organ dan pembuluh darah.
Pada kasus anjing, infeksi L. interrogans dapat memicu respons peradangan tingkat tinggi, yang menyebabkan hormon seperti faktor nekrosis tumor alfa (TNF-α) meningkat secara signifikan, yang mengakibatkan konsekuensi serius seperti kelahiran prematur atau keguguran pada anjing betina.
Gonorea pada manusia dapat diobati dengan antibiotik seperti doksisiklin dan penisilin. Pada anjing, limfoma juga muncul dengan cara yang berbeda. Meskipun vaksin telah dikembangkan untuk melawan serotipe tertentu, penggunaannya memerlukan pengoptimalan lebih lanjut karena keragaman patogen dan rendahnya efektivitas perlindungan vaksin.
Seiring dengan perubahan lingkungan dan ekologi, kita harus memikirkan apakah ancaman terhadap kesehatan manusia yang ditimbulkan oleh mikroorganisme yang bertahan hidup di lingkungan ekstrem ini dapat dikendalikan secara efektif?