Proses perubahan cairan menjadi gas berkaitan erat dengan besaran fisika penting - tekanan uap. Saat kita memanaskan cairan, molekul-molekul dalam cairan bergerak lebih kuat, yang pada akhirnya akan mengarah pada pembentukan gas. Ini adalah ilmu tentang bagaimana cairan berubah menjadi gas pada suhu tinggi, dan konsep tekanan uap layak untuk dipelajari.
Tekanan uap adalah tekanan yang diberikan oleh uap dalam kesetimbangan termodinamika dengan fase cair atau padatnya dalam sistem tertutup.
Saat suhu cairan dinaikkan, gaya tarik antara molekul-molekul cairan menjadi kurang signifikan karena peningkatan entropi, sehingga meningkatkan tekanan uap. Gaya antarmolekul yang kuat dalam cairan umumnya menghasilkan tekanan uap yang lebih kecil, sedangkan gaya yang lebih lemah menghasilkan tekanan uap yang lebih tinggi. Ini berarti bahwa zat dengan tekanan uap tinggi umumnya juga dianggap mudah menguap. Misalnya, terdapat hubungan nonlinier antara peningkatan tekanan udara dan suhu, dan deskripsi perubahan mesoskopik biasanya dinyatakan dengan persamaan Clausius-Clapeyron.
Tekanan uap biasanya diukur dalam satuan tekanan standar, satuan tekanan dalam SI adalah Pascal (Pa). Dalam percobaan rutin, pengukuran tekanan uap sebaiknya dilakukan antara 1 dan 200 kPa. Pengukuran di bawah 1 kPa biasanya memiliki kesalahan yang lebih besar. Metode pengukuran tradisional melibatkan pemurnian zat yang akan diuji, menempatkannya dalam wadah tertutup, dan kemudian memperoleh data yang akurat dengan mengukur tekanan kesetimbangan fase gas pada suhu yang berbeda.
Pengukuran tekanan uap tidak hanya penting dalam penelitian ilmiah, tetapi juga memainkan peran penting dalam pengobatan klinis, terutama untuk penggunaan anestesi volatil tertentu.
Titik didih cairan adalah suhu di mana tekanan uap sama dengan tekanan atmosfer di sekitarnya. Hal ini dapat dipahami dengan mengamati perubahan tekanan uap dan suhu berbagai cairan di lingkungan yang berbeda. Mengambil contoh air, ketika tekanan uap air mencapai 1 atmosfer, air akan mulai menggelembung dan mendidih. Tekanan uap beberapa cairan berubah secara signifikan dengan perubahan tekanan sekitar; dengan demikian, air di dataran tinggi akan mendidih pada suhu yang lebih rendah daripada titik didih normalnya karena tekanan atmosfer yang berkurang mengurangi tekanan uap yang diperlukan untuk menghasilkan air.
Campuran antar cairan lebih kompleks. Hukum Raoult menjelaskan bahwa dalam campuran cairan fase tunggal, aktivitas (tekanan uap atau tekanan lepas) dari satu komponen sama dengan jumlah tekanan uap komponen yang ditimbang menurut fraksi mol. Menurut hukum ini, hanya sistem dengan non-elektrolit dan gaya molekul lemah yang berlaku. Jika tekanan uap campuran lebih tinggi dari yang diperkirakan, maka disebut deviasi positif; jika lebih rendah dari yang diperkirakan, maka disebut deviasi negatif.
Dalam kasus zat padat, tekanan uap kesetimbangan menggambarkan kesetimbangan antara fase padat dan fase uapnya. Kita biasanya menganggap zat padat memiliki tekanan uap yang sangat rendah, tetapi beberapa zat padat (misalnya, es kering) dapat menunjukkan tekanan uap yang lebih tinggi dalam kondisi tertentu, yang dapat menyebabkan pecahnya wadah tertutup. Oleh karena itu, pengukuran tekanan uap zat padat relatif sulit dan biasanya bergantung pada beberapa metode untuk perhitungan.
Pada akhirnya, tekanan uap zat cair dan padat memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari dan aplikasi teknologi kita. Memahami proses ini sangat penting untuk memahami sifat-sifat materi dan perubahannya. Di masa mendatang, bagaimana penelitian tentang tekanan uap akan memengaruhi pemahaman dan aplikasi materi kita?