Dalam dunia medis, kemampuan untuk mendeteksi kanker sejak dini dan mendiagnosisnya secara akurat sangatlah penting. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berlanjut, banyak teknologi baru yang terus dikembangkan, membuat deteksi kanker menjadi lebih efisien dan akurat. Di antara teknologi-teknologi tersebut, hibridisasi fluoresensi in situ (FISH) tidak diragukan lagi merupakan pencapaian yang signifikan, terutama dalam bidang diagnosis kanker, yang telah memainkan peran yang sangat penting.
Teknologi FISH menggunakan probe fluoresensi khusus untuk menemukan dan mendeteksi urutan DNA tertentu dalam genom, yang sangat penting dalam proses diagnosis kanker.
FISH adalah teknik sitogenetik molekuler yang menggunakan probe fluoresensi untuk mengikat secara tepat urutan asam nukleat tertentu. Sejak dikembangkan pada awal tahun 1980-an, teknologi ini telah banyak digunakan untuk mendeteksi dan menemukan urutan DNA tertentu pada kromosom. Melalui mikroskop fluoresensi, lokasi tempat probe mengikat kromosom dapat diamati dengan jelas. Kemampuan tersebut tidak hanya membantu peneliti mencari kelainan genetik, tetapi juga menentukan pola spasiotemporal ekspresi gen, terutama pada sel tumor.
Melalui teknologi FISH, banyak karakteristik kanker dapat dideteksi. Misalnya, FISH dapat digunakan untuk mengidentifikasi varian genetik yang terkait dengan kanker tertentu, termasuk gen fusi BCR-ABL pada leukemia mielogenus kronis (CML). Karakteristik ini dapat membantu dokter mengembangkan rencana perawatan yang dipersonalisasi saat membuat diagnosis.
Banyak kasus klinis telah menunjukkan bahwa FISH dapat mendeteksi sel kanker dengan lebih cepat dan akurat. Dibandingkan dengan analisis sitogenetik tradisional, FISH memiliki keunggulan dalam mengidentifikasi perubahan genetik yang halus.
Sebelum menggunakan FISH untuk diagnosis, beberapa langkah perlu diambil untuk memastikan keakuratan pengujian. Langkah pertama adalah persiapan sampel, termasuk fiksasi, permeabilisasi, dan hidrogenasi sel dan jaringan. Peneliti kemudian merancang probe yang sesuai berdasarkan RNA atau DNA tertentu yang dapat secara akurat mengikat urutan target.
Dalam teknologi FISH, ada banyak varian seperti RNA FISH molekul tunggal, FISH serat, dll. Masing-masing teknologi ini memiliki kelebihannya sendiri dan dapat dioptimalkan untuk berbagai kebutuhan penelitian dan klinis. Misalnya, teknologi RNA FISH molekul tunggal dapat secara akurat menemukan molekul RNA panjang dan membantu mempelajari perubahan dinamis dalam ekspresi gen tumor.
Dengan perkembangan bioteknologi, cakupan aplikasi FISH tidak terbatas pada diagnosis kanker, tetapi juga meluas ke bidang-bidang seperti genomik, deteksi mikroba, dan genomik komparatif. Hal ini menjadikan FISH sebagai teknologi dengan potensi aplikasi yang luas dan dapat memainkan peran penting dalam diagnosis klinis yang lebih banyak di masa mendatang.
Para peneliti berharap bahwa teknologi deteksi masa depan dapat lebih jauh menggabungkan teknologi FISH dengan kecerdasan buatan untuk mencapai analisis data dan prediksi penyakit yang lebih efisien.
Singkatnya, teknologi FISH tidak hanya dapat membantu mengonfirmasi diagnosis dalam diagnosis kanker, tetapi juga menyediakan pasien dengan pilihan pengobatan yang lebih terarah. Saat kita melihat ke masa depan, terobosan tak terduga apa yang mungkin dibawa oleh teknologi ini?