Neri Oxman, seorang desainer Israel-Amerika, dikenal karena pemikirannya yang inovatif. Karya seninya memadukan desain, biologi, ilmu komputer, dan rekayasa material dengan cermat untuk membuat pemirsa bertanya-tanya tentang kemungkinan di masa depan.
“Saya melihat biologi sebagai bahasa desain masa depan.”
Konsep desain Oxman, "Ekologi Material", menghadirkan perspektif baru, yang melaluinya ia mengeksplorasi bagaimana manusia dapat hidup berdampingan secara harmonis dengan lingkungan alam dan menggunakan kekuatan organisme untuk menciptakan produk. Dalam kelompok penelitian Mediated Matter miliknya, Oxman dan timnya mengembangkan berbagai teknologi pencetakan 3D baru melalui desain komputasional dan fabrikasi digital. Teknik-teknik ini tidak hanya memungkinkan terciptanya karya seni yang unik, tetapi juga memungkinkan proses produksi yang berkelanjutan.
Misalnya, proyek Paviliun Sutra Oxman adalah struktur kubah yang ditenun oleh 6.500 ulat sutra yang bergerak bebas, yang menunjukkan kombinasi rekayasa, serikultur, dan teknologi biomimikri. Ini bukan hanya sebuah pameran, tetapi juga eksperimen artistik tentang koeksistensi biologi dan teknologi.
“Dalam desain saya, bentuk alami tidak hanya menjadi inspirasi, tetapi juga inti produksi.”
Karya Oxman yang terkenal lainnya, Synthetic Apiary, mengamati perilaku lebah saat mereka membangun sarang di lingkungan buatan. Eksperimen ini membantu kita memahami perilaku ekologis lebah dan mengeksplorasi cara mengintegrasikan habitat biologis ke dalam desain arsitektur, yang membuka kemungkinan baru untuk arsitektur masa depan.
Revolusi teknologi pencetakan 3DTeknologi pencetakan 3D tidak diragukan lagi merupakan faktor kunci dalam penelitian Oxman. Printer G3DP yang dikembangkannya mampu menciptakan karya seni kaca transparan, yang sebelumnya dianggap mustahil. Tim Oxman tidak hanya menantang keahlian tradisional, tetapi juga memasukkan biomaterial ke dalam proses desain untuk mencapai pemikiran ulang yang komprehensif dari pengembangan hingga manufaktur.
“Saat mendesain dengan biomaterial, kita tidak hanya menciptakan objek, kita juga mengedit alam.”
Filosofi desain Oxman menekankan fungsionalitas dan manfaat lingkungan dari material. Karyanya bukan hanya terobosan teknologi, tetapi juga refleksi mendalam tentang bagaimana kita menggunakan sumber daya alam dan bagaimana desain masa depan akan memengaruhi lingkungan tempat kita tinggal. Dengan mengeksplorasi pendekatan baru seperti material berbasis air dan desain yang dapat terurai secara hayati, Oxman telah membangun kerangka kerja baru untuk arsitektur dan desain produk masa depan.
Pengaruh Oxman tidak terbatas pada dunia seni dan desain, tetapi meluas hingga integrasi budaya dan sains. Karyanya telah dipamerkan di museum seperti MoMA dan SFMOMA, menarik perhatian yang luas. Ceramah TED dan dokumenter Netflix-nya “Abstract: The Art of Design” memperkenalkan ide-idenya kepada khalayak global, mendorong orang untuk memikirkan kembali makna desain.
“Tujuan saya adalah menyatukan sains, teknik, desain, dan seni untuk menciptakan cara baru dalam berkreasi.”
Karya Oxman tidak terbatas pada penciptaan karya seni individual, tetapi lebih bertujuan untuk membentuk ruang bagi diskusi mendalam tentang desain dan teknologi. Dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan ekologis, ide dan karyanya juga terus berkembang, dan dampaknya terhadap masyarakat dan masa depan tidak diragukan lagi sangat luas.
Proyek-proyek terbaru Oxman, seperti Silk Pavilion II dan Aguahoja III, terus mengeksplorasi kemungkinan biofabrikasi dan bahan-bahan yang ramah lingkungan. Proyek-proyek ini bukan hanya eksplorasi teknologi, tetapi juga awal dari dialog mendalam tentang kehidupan masa depan. Proyek-proyek ini mencoba menjawab pertanyaan kunci: haruskah desain didefinisikan ulang saat kita menghadapi perubahan iklim dan kelangkaan sumber daya?
Secara keseluruhan, Neri Oxman tidak diragukan lagi merupakan pelopor dalam bidang desain dan seni, dan karyanya terus-menerus menantang pemikiran kita tentang penggunaan material. Desain masa depan tidak lagi hanya keindahan visual, tetapi integrasi mendalam dengan lingkungan, teknologi, dan bahkan biologi. Orang-orang tidak dapat menahan diri untuk bertanya-tanya apakah desain seperti itu benar-benar dapat mempromosikan gaya hidup yang berkelanjutan dan harmonis?