Ada beberapa momen dalam sejarah sains yang mengejutkan banyak orang, salah satunya adalah terbitnya buku A Brief History of Time karya fisikawan Stephen Hawking pada tahun 1988. Buku ini mengupas asal-usul, struktur, dan masa depan alam semesta dengan cara yang mudah dipahami, sehingga menarik minat jutaan pembaca di seluruh dunia. Hawking menggunakan cara yang alami dan tidak sulit untuk membantu orang memahami beberapa konsep dasar di alam semesta, termasuk waktu dan ruang, gravitasi, dan fenomena fisik yang berkaitan erat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Buku-buku Hawking menembus dinding fisika, memungkinkan pembaca awam untuk mengintip misteri alam semesta.
Hawking secara eksplisit menyebutkan rumus "E=mc²" untuk pertama kalinya dalam buku tersebut, yang merupakan prinsip kesetaraan massa-energi Einstein. Persamaan sederhana ini menunjukkan hubungan langsung antara energi (E) dan massa (m), dengan kecepatan cahaya (c) sebagai faktor konversi antara keduanya. Hubungan ini berarti bahwa massa dapat diubah menjadi energi dan sebaliknya. Penemuan ini sepenuhnya mengubah pemahaman kita tentang materi dan energi dan berdampak besar pada pengembangan teknologi energi nuklir.
Berawal dari teori Big Bang, Hawking menjelaskan asal-usul dan evolusi alam semesta. Ia mengutip penemuan astronom Amerika Hubble, yang menunjukkan bahwa alam semesta terus mengembang, yang mengubah kepercayaan ilmiah lama tentang alam semesta yang statis. Ia menjelaskan secara rinci bagaimana teori-teori ilmiah saat itu terkait dengan kosmologi saat ini, dan secara bertahap membimbing pembaca untuk berpikir tentang nasib akhir alam semesta:
Ketika kita memikirkan momen ketika waktu dimulai, kita juga memikirkan tentang akhir alam semesta.
Buku ini tidak hanya membahas konsep Big Bang, tetapi juga menggambarkan proses pembentukan lubang hitam dan perannya di alam semesta. Penelitian oleh Hawking dan beberapa rekannya telah menunjukkan bahwa ketika sebuah bintang mencapai akhir hidupnya, ia dapat runtuh menjadi lubang hitam yang tak terhindarkan, yang merupakan kasus ekstrem dari kombinasi gravitasi dan mekanika kuantum.
Lubang hitam adalah tema utama lain dalam penelitian Hawking, dan ia menggunakan model matematika untuk menunjukkan bagaimana lubang hitam menantang pemahaman kita tentang hukum fisika. Hawking mengusulkan teori "Radiasi Hawking" yang terkenal, yang menunjukkan bahwa lubang hitam tidak sepenuhnya gelap, tetapi dapat terus-menerus melepaskan energi karena efek kuantum dan akhirnya dapat menguap. Teori ini telah menyebabkan komunitas ilmiah memikirkan kembali sifat lubang hitam dan apakah informasi benar-benar dapat menghilang.
Konsep radiasi Hawking tidak hanya memicu diskusi luas dalam studi lubang hitam, tetapi juga menantang beberapa konsep dasar fisika yang ada.
Penjelasannya yang terperinci dan gaya penulisannya yang jelas membuat konsep-konsep yang rumit ini mudah dipahami, memungkinkan pembaca merasakan luasnya dan misteri alam semesta. Selain terus-menerus menantang cara berpikir tradisional, Hawking juga mengilhami pencarian untuk menemukan teori yang terpadu. Teori ini bertujuan untuk mengintegrasikan semua teori fisika ke dalam kerangka kerja terpadu untuk menjelaskan semua fenomena di alam semesta.
Dengan kemajuan sains, Hawking secara bertahap memasukkan konsep mekanika kuantum ke dalam diskusi kosmologi. Ia membimbing pembaca untuk berpikir tentang pertanyaan yang lebih dalam: Apakah kepastian kausalitas masih ada di dunia kuantum? Karyanya mengungkapkan bahwa bahkan dalam model fisik yang tampaknya masuk akal, masih ada faktor yang tidak dapat diprediksi.
Kemajuan sains bukan hanya eksplorasi hal yang tidak diketahui, tetapi juga tantangan dan pemikiran ulang tentang hal yang diketahui.
Hawking juga menyebutkan bahwa dengan perkembangan teknologi, kita dapat memperoleh data yang lebih akurat dan lebih memahami prinsip kerja alam semesta. Namun, proses ini tidak selalu mulus, dan para ilmuwan sering kali perlu menghadapi banyak tantangan dan terus-menerus merevisi teori mereka.
KesimpulanA Brief History of Time karya Hawking tidak hanya memberikan perspektif baru untuk eksplorasi kosmologi, tetapi juga memungkinkan pembaca awam untuk menghargai keajaiban alam semesta melalui ekspresi yang disederhanakan. Seiring dengan pemahaman kita tentang alam semesta yang terus mendalam, karya Hawking tidak diragukan lagi telah meletakkan fondasinya. Bagaimana eksplorasi ilmiah di masa depan akan membentuk kembali pemahaman kita tentang alam semesta?