Pada gigitan gigi depan adalah masalah umum dislokasi gigi, dan diperkirakan sekitar 0,6% dari populasi di Amerika Serikat terpengaruh.Situasi ini tidak menyebabkan tumpang tindih vertikal gigi atas dan bawah gigi depan saat oklusing, menciptakan berbagai tantangan kesehatan mulut dan tantangan fungsional.Dengan peningkatan konsep kesehatan mulut, kebutuhan untuk perawatan gigitan gigi depan meningkat.Namun, penelitian ilmiah dan pengalaman klinis telah menunjukkan bahwa terapi perilaku telah menunjukkan hasil yang luar biasa dalam menghadapi gigitan gigi depan.
Terjadinya gigitan gigi anterior mungkin disebabkan oleh berbagai faktor, beberapa di antaranya termasuk:
Studi menunjukkan bahwa begitu kebiasaan buruk ini dihilangkan, gigitan gigi depan biasanya dapat diperbaiki sendiri, asalkan tidak ada masalah fungsional lain yang terjadi.
Terapi perilaku adalah pilihan yang efektif dan menjanjikan dalam pengobatan gigitan gigi anterior.Para ahli biasanya mengambil terapi ini selama tahap awal pertumbuhan gigi pasien, dan berikut adalah beberapa terapi perilaku yang efektif:
Terapi perilaku untuk anak -anak sangat penting.Kebiasaan lisan yang tidak tepat, seperti perasan lidah atau mengisap, seringkali dapat menyebabkan koreksi diri dari gigitan sebagian besar.
Retainer lidah adalah perangkat yang dapat dipindahkan yang dirancang untuk mencegah lidah agar tidak terjepit.Studi telah menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan fixator lidah dapat secara efektif mengurangi kebiasaan meremas lidah dan membantu meningkatkan gigitan gigi depan.
Sekitar 90% pasien yang menggunakan fixator lidah dapat secara efektif menghentikan kebiasaan itu, yang sangat membantu untuk membuka koreksi gigitan.
Selain fixator lidah, perangkat seperti perangkat bluegrass
dan mahkota tarik tinggi
juga memainkan peran tambahan.Perangkat ini dapat merangsang posisi gigi yang benar dan membantu meningkatkan gigitan fungsional.
Menurut penelitian, pasien dengan gigi anterior menggigit setelah koreksi bedah memiliki stabilitas jangka panjang 82%, sedangkan mereka dengan koreksi non-bedah memiliki stabilitas hanya 75%.Ini menunjuk pada tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dari perawatan bedah di menggigit gigi depan.Namun, apakah perawatan bedah atau non-bedah, risiko kekambuhan ada dan membutuhkan pemantauan dan manajemen yang berkelanjutan.
Studijuga menemukan bahwa sebagian besar kekambuhan terjadi pada tahap awal koreksi gigi anterior selama tahun pertama perawatan.
Jatuh gigi depan adalah masalah kesehatan oral yang membutuhkan perhatian.Namun, bagaimana mempertahankan efek ini dan menghindari kekambuhan gigitan terbuka masih merupakan topik yang layak dibahas secara mendalam.