Sebagai bidang penting ilmu konservasi biologis, perlindungan burung berfokus pada kelangsungan hidup burung yang terancam punah. Manusia telah memberikan dampak yang sangat besar pada banyak spesies burung. Menurut Worldwatch Institute, lebih dari 1.200 spesies burung di seluruh dunia saat ini terancam punah pada abad berikutnya.
Dalam sejarah masa lalu, lebih dari seratus spesies burung telah punah karena aktivitas manusia. Terutama selama proses dekolonisasi, burung-burung di wilayah Pasifik mengalami kerugian paling serius.
Bagi burung yang terancam punah, ancaman paling serius datang dari kerusakan dan fragmentasi habitat. Kerusakan ekosistem alami, terutama hilangnya hutan hujan tropis, secara langsung memengaruhi kelangsungan hidup banyak spesies burung. Habitat yang kecil atau terfragmentasi menempatkan burung pada risiko kepunahan lokal yang lebih besar.
Pengenalan spesies eksotis sangat berbahaya bagi burung-burung di pulau terpencil. Seiring dengan perluasan wilayah manusia, banyak spesies kehilangan kemampuan untuk melawan predator, yang menyebabkan banyak kasus kepunahan, contoh yang paling terkenal adalah burung dodo.
Spesies eksotis seperti burung pemangsa, ayam rumput Afrika Guyana, dan patogen menimbulkan ancaman serius bagi spesies asli.
Manusia telah lama mengeksploitasi burung, terkadang menyebabkan kepunahan. Ini bukan hanya tentang memakan atau memburu bulu, tetapi juga tindakan mengumpulkan spesimen secara ilmiah.
Hibridisasi melemahkan kumpulan gen, yang menempatkan banyak ras pada risiko kepunahan. Gen bebek hitam Amerika dipengaruhi oleh hibridisasi bebek dan secara bertahap menurun.
Dengan meningkatnya polusi, meningkatnya limbah plastik, dan dampak industri perikanan, banyak burung yang mati karena kecelakaan atau tidak dapat bertahan hidup karena kerusakan lingkungan.
Penangkaran telah terbukti efektif dalam menyelamatkan spesies yang terancam punah dalam keadaan tertentu. Contoh burung kondor California menunjukkan bahwa penangkaran telah berhasil memulihkan populasi dari kurang dari 30 ekor menjadi lebih dari 273 ekor.
Populasi yang terancam punah di alam liar dapat dipulihkan dengan memperkenalkan kembali burung yang dibiakkan di penangkaran ke lingkungan alaminya. Pendekatan ini telah berhasil menyelamatkan beberapa jenis burung selama beberapa dekade terakhir.
Upaya konservasi sangat penting karena hilangnya habitat merupakan ancaman utama bagi burung. Melindungi habitat alami melalui pembelian lahan, undang-undang, dll. akan menjadi prioritas utama di masa mendatang.
Rencana untuk melindungi habitat kritis sering kali berbenturan dengan kepentingan ekonomi lokal. Menemukan keseimbangan antara perlindungan dan pembangunan merupakan tantangan utama yang kita hadapi.
Seiring dengan semakin signifikannya dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan, masa depan burung yang terancam punah akan menjadi cerminan kontribusi peradaban manusia. Menurut Anda, tindakan apa yang dapat diambil untuk lebih melindungi makhluk berharga ini?