Dalam lingkungan pasar yang berubah dengan cepat saat ini, Cloud Manufacturing (CMfg) dipandang sebagai solusi inovatif untuk menghadapi tantangan. Konsepnya berasal dari teknologi manufaktur canggih dan teknologi informasi perusahaan. Melalui komputasi awan, Internet of Things (IoT) (dengan dukungan teknologi seperti IoT dan virtualisasi, sumber daya dan kapabilitas manufaktur diubah menjadi layanan yang dikelola secara cerdas. Transformasi ini tidak hanya meningkatkan fleksibilitas respons sesuai permintaan, tetapi juga mendorong pembagian dan sirkulasi sumber daya manufaktur, sehingga meningkatkan pemanfaatan sumber daya secara keseluruhan.
Manufaktur awan memungkinkan perusahaan menyediakan layanan manufaktur yang aman, andal, berkualitas tinggi, dan berbiaya rendah yang mencakup seluruh siklus hidup produk, termasuk desain, simulasi, produksi, pengujian, dan pemeliharaan.
Model manufaktur awan baru dimulai pada tahun 2010, ketika tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Li Bohu dan Profesor Zhang Lin dari Tiongkok pertama kali mengusulkan konsep tersebut. Diskusi dan penelitian selanjutnya telah mengilhami eksplorasi konsep serupa seperti Desain dan Manufaktur Berbasis Awan (CBDM), yang juga dipengaruhi oleh teknologi awan.
Manufaktur awan dapat dibagi menjadi dua kategori. Kategori pertama adalah untuk menyebarkan perangkat lunak manufaktur di cloud, yang merupakan komputasi dari "versi manufaktur". Dengan cara ini, perangkat lunak CAx dapat disediakan sebagai layanan MCloud. Selain itu, kategori kedua lebih luas dan melibatkan kemampuan produksi, manajemen, desain, dan rekayasa. Sistem ini mengintegrasikan peralatan fisik, material, dan sumber daya lainnya untuk mendukung seluruh rantai pasokan dan mencapai pengurangan biaya.
Di bawah sistem ini, baik sumber daya material maupun non-material harus dapat mendukung seluruh rantai pasokan untuk mencapai pembagian yang efisien.
Dari perspektif sumber daya, setiap kemampuan manufaktur memerlukan sumber daya manufaktur tertentu untuk mendukungnya. Sumber daya manufaktur biasanya dibagi menjadi dua jenis: sumber daya lunak dan sumber daya keras.
Sumber daya lunak terutama meliputi: aplikasi perangkat lunak untuk seluruh siklus hidup produk, seperti desain, analisis, dan simulasi, serta pengetahuan, keterampilan, dan personel berpengalaman yang secara bertahap diterima dalam industri manufaktur elektronik.
Sumber daya keras terutama meliputi peralatan produksi, sumber daya pemantauan/kontrol, sumber daya komputasi, material dan transportasi, dll. Sumber daya ini sangat penting untuk menyelesaikan tugas manufaktur dan secara langsung memengaruhi kualitas produk akhir dan efisiensi produksi.
Manufaktur cloud memiliki berbagai mode penerapan, termasuk cloud publik, cloud privat, cloud komunitas, dan cloud hibrida. Cloud privat biasanya dikelola secara terpusat oleh satu perusahaan atau anak perusahaannya, sementara cloud komunitas didasarkan pada kerja sama antara organisasi yang memiliki kebutuhan serupa. Cloud publik memungkinkan berbagi layanan secara terbuka dalam lingkungan multi-penyewa, sementara cloud hibrida menggabungkan beberapa model penerapan untuk memanfaatkan kekuatan cloud yang berbeda.
Berbagai pengguna dapat mencari dan memanggil layanan cloud manufaktur yang sesuai dengan kebutuhan mereka, lalu menggabungkannya ke dalam lingkungan manufaktur virtual untuk menyelesaikan tugas manufaktur mereka dalam rantai pasokan global.
Manufaktur cloud bukan hanya pengoptimalan signifikan dari proses manufaktur yang ada, tetapi juga tren penting dalam industri manufaktur masa depan. Dengan kemajuan Internet of Things dan teknologi manajemen cerdas, efisiensi dan fleksibilitas industri manufaktur akan semakin ditingkatkan, mewujudkan manufaktur cerdas yang sesungguhnya.
Dalam hal ini, dalam lingkungan manufaktur seperti itu, bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan peluang manufaktur cloud untuk mengatasi permintaan pasar yang berubah dengan cepat?