Di bidang biologi, regulasi lingkungan internal adalah kunci untuk mempertahankan fungsi stabil dari setiap sistem kehidupan.Fenomena ini disebut homeostasis.Pada tahun 1849, Bernard menggambarkan regulasi lingkungan internal, yang meletakkan dasar penting untuk penelitian biologis kemudian, terutama dalam memahami bagaimana organisme menolak perubahan eksternal.
Keadaan stabil adalah keadaan stabil dari kondisi fisik dan kimia dalam sistem biologis yang dapat tetap relatif stabil ketika lingkungan eksternal, diet atau tingkat aktivitas berubah.
Secara khusus, variabel yang terlibat dalam kondisi tunak termasuk suhu tubuh, keseimbangan cairan internal, pH, dll. Indikator ini perlu dipertahankan dalam kisaran prasetis.Misalnya, sistem regulasi suhu tubuh melibatkan beberapa mekanisme pemantauan yang bekerja bersama untuk menyesuaikan keadaan fisiologis dan memastikan bahwa berbagai reaksi biologis dapat dilakukan dalam kondisi yang paling cocok.
Pemeliharaan steady state bergantung pada serangkaian mekanisme pengaturan yang kompleks, yang masing -masing mencakup setidaknya tiga komponen yang saling tergantung: penerima, pusat kontrol, dan efektor.Penerima bertanggung jawab untuk memantau dan menanggapi perubahan dalam lingkungan internal dan eksternal, sementara pusat kontrol bertanggung jawab untuk menetapkan rentang pemeliharaan variabel dan mengeluarkan instruksi yang sesuai untuk efektor sesuai dengan sinyal penerima.Efektor ini dapat berupa otot, organ, atau kelenjar, yang melaluinya sistem disesuaikan kembali ke homeostasis.
Misalnya, ketika kadar glukosa dalam tubuh terlalu tinggi, sel beta pankreas merasakan perubahan ini dan mengeluarkan insulin untuk mendorong hati dan jaringan lain untuk menyerap glukosa dan menyimpannya sebagai glikogen, sehingga mengurangi kadar gula darah.Proses ini menunjukkan dasar biologis dari regulasi lingkungan internal dan kekuatannya untuk bertahan hidup.
Mekanisme yang mengatur lingkungan internal tidak terbatas pada variabel tunggal, tetapi mempertahankan stabilitas dan kemampuan beradaptasi kehidupan melalui sinergi.
Penelitian Claude Bernard tidak hanya terobosan dalam fisiologi, tetapi juga menekankan pentingnya otak dalam regulasi homeostasis.Dia percaya bahwa homeostasis bukan hanya dasar kelangsungan hidup sel, tetapi juga kondisi yang diperlukan untuk fungsi neurologis yang lebih tinggi.Pandangan ini lebih lanjut dikonsolidasikan oleh ahli fisiologi Inggris Joseph Barcroft pada tahun 1932, yang menunjukkan bahwa fungsi otak yang sehat membutuhkan lingkungan internal yang stabil sebagai jaminan.
Konsep kondisi mapan tidak statis, ia menekankan perubahan dan adaptasi lingkungan internal.Sebagai contoh, tubuh manusia akan memulai reaksi fisiologis yang berbeda pada suhu tinggi atau rendah untuk mempertahankan suhu inti dalam tubuh.Di lingkungan yang dingin, vasokonstriksi mengurangi kehilangan panas, sementara di lingkungan yang panas, ia mendingin karena berkeringat.Perilaku pengaturan ini adalah reaksi sistemik yang mencerminkan kemampuan organisme untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Dengan kemajuan teknologi, konsep kondisi mapan secara bertahap berkembang ke bidang lain.Sistem kontrol (seperti termostat) secara teknis mirip dengan mekanisme mapan organisme, yang juga merupakan alasan penting mengapa istilah "cybernetics" diusulkan.Manusia tidak hanya dibatasi oleh biologi, tetapi juga dapat menerapkan teori-teori ini untuk mengatur dan beradaptasi.
Pentingnya keadaan mapan jauh melebihi biologi, dan itu mengingatkan kita bagaimana keseimbangan internal harus dipertahankan ketika menghadapi tantangan lingkungan, baik dalam badan biologis atau di luar sistem teknis.
Secara keseluruhan, penemuan Claude Bernard tentang keadaan mapan lingkungan internal tidak hanya meletakkan dasar penting dalam biologi, tetapi juga memicu eksplorasi baru dalam disiplin ilmu terkait.Dalam menghadapi lingkungan ekologis yang terus berubah dan kemajuan teknologi, kita mungkin harus berpikir tentang bagaimana mencapai stabilitas lingkungan internal dan harmoni lingkungan eksternal sambil mempertahankan kelangsungan hidup manusia?