Periode Jurassic adalah periode geologi sekitar 140 juta hingga 201 juta tahun lalu. Seiring dengan perubahan iklim dan perubahan dramatis dalam dinamika bumi, letusan gunung berapi selama periode ini menyebabkan konsekuensi yang luas bagi bumi. Pengaruh? Artikel ini akan membahas letusan gunung berapi Jurassic dan hubungannya dengan perubahan iklim dan kepunahan spesies.
Baru saja memasuki periode Jurassic, bumi mengalami peristiwa kepunahan Triassic-Jurassic. Menurut penelitian, peristiwa ini terkait langsung dengan aktivitas gunung berapi di Mid-Atlantic Volcanic Province (CAMP).
Data menunjukkan bahwa aktivitas gunung berapi telah menyebabkan peningkatan tiba-tiba konsentrasi karbon dioksida di atmosfer, yang menyebabkan suhu global meningkat dan menciptakan lingkungan hidup yang keras.
Iklim sepanjang periode Jurassic umumnya hangat, dengan suhu global 5 hingga 10 derajat Celsius lebih tinggi daripada zaman modern. Benua-benua mengelilingi lautan dan menghadapi kenaikan dan penurunan permukaan laut yang konstan.
Karena periode karbon tinggi, tidak ada lapisan es di benua itu, dan hutan di dekat kutub masih rimbun. Lingkungan ini cocok untuk pertumbuhan berbagai organisme, terutama reproduksi dinosaurus.
Seiring berjalannya Periode Jurassic, evolusi kehidupan di bumi juga berubah. Dinosaurus menjadi satu-satunya penguasa di darat, dan keanekaragaman spesies yang besar muncul pada hewan darat, termasuk burung dan mamalia purba.
Cetak awal banyak spesies modern juga muncul pada masa ini, yang menjadi dasar bagi evolusi biologis di masa mendatang.
Aktivitas geologis pada Zaman Jura tidak hanya memengaruhi evolusi makhluk hidup, tetapi juga membentuk kembali struktur geografis bumi. Benua super Pangea mulai terbelah, yang selanjutnya membentuk Laurasia di utara dan Gondwana di selatan. Perubahan geologis ini juga berkontribusi pada perluasan lautan dan isolasi spesies.
Aktivitas vulkanik yang sering terjadi telah menyebabkan keruntuhan ekologi di banyak tempat di seluruh dunia. Sejumlah besar abu dan gas vulkanik memasuki atmosfer, menyebabkan efek pendinginan jangka pendek yang berinteraksi dengan pemanasan global berikutnya, yang menyebabkan kepunahan cepat banyak spesies.
Melalui aktivitas vulkanik ini, setelah lingkungan di permukaan bumi berubah, banyak spesies yang telah beradaptasi dengan lingkungan masa lalu tidak dapat bertahan hidup lagi, yang akhirnya memicu bencana ekologi.
Banyak ilmuwan percaya bahwa aktivitas vulkanik pada Zaman Jura memiliki dampak yang tak terukur pada keanekaragaman hayati dan ekosistem bumi. Ini bukan hanya perubahan dalam struktur geografis, tetapi juga titik balik dalam evolusi biologis. Intensitas dan skala letusan gunung berapi serta perubahan lingkungan yang ditimbulkannya tidak diragukan lagi merupakan kunci penting untuk memahami sejarah bumi dan evolusi kehidupan.
Saat manusia menghadapi perubahan iklim dan perubahan lingkungan saat ini, dapatkah kita mengambil pelajaran penting dari sejarah yang jauh ini untuk menghindari pengulangan kesalahan yang sama?