Kontrasepsi reversibel jangka panjang (LARC) adalah metode kontrasepsi yang memberikan kontrasepsi efektif dalam jangka panjang tanpa mengharuskan penggunanya untuk berhubungan seksual secara teratur. LARC mencakup alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) hormonal dan nonhormonal serta implan kontrasepsi hormonal subdermal, yang banyak direkomendasikan karena kemanjurannya yang tinggi. Menurut penelitian, tingkat kegagalan LARC kurang dari 1% per tahun, menjadikannya pilihan paling efektif di antara metode kontrasepsi reversibel.
"Pengguna LARC dapat menghemat ribuan dolar selama periode lima tahun dibandingkan dengan mereka yang harus terus-menerus membeli pil KB dan kondom."
Kontrasepsi reversibel jangka panjang umumnya cocok untuk berbagai pengguna, termasuk remaja dan orang yang belum pernah melahirkan. American College of Obstetricians and Gynecologists meluncurkan Program Kontrasepsi Reversibel Jangka Panjang pada tahun 2008 dengan tujuan untuk mengurangi angka kehamilan yang tidak diinginkan dengan mempromosikan LARC. Sejak saat itu, penggunaan LARC terus meningkat di Amerika Serikat, dari 3,7% pada tahun 2007 menjadi 10% pada tahun 2019.
LARC dibagi menjadi dua kategori utama: alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) dan implan subdermal. Alat kontrasepsi dalam rahim dapat dibagi menjadi jenis hormonal dan nonhormonal. Produk hormonal meliputi Mirena, Skyla, dll., sedangkan produk nonhormonal meliputi Copper T dan Paraguard, dll. Nama produk untuk implan kontrasepsi subdermal meliputi Nexplanon, Implanon, Norplant, dan Jadelle.
"Studi telah menunjukkan bahwa tingkat kegagalan penggunaan LARC yang sempurna mirip dengan tingkat kegagalan penggunaan yang umum, yang menjelaskan mengapa efektivitas LARC menonjol di antara semua metode kontrasepsi."
Penggunaan medis LARC tidak terbatas pada kontrasepsi. Mereka juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi seperti nyeri haid, endometriosis, dan perdarahan menstruasi yang berat. IUD tembaga khususnya dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat dan efektif dalam mencegah kehamilan jika dipasang dalam waktu lima hari setelah hubungan seksual tanpa pengaman.
Efek samping penggunaan LARC bervariasi pada setiap jenisnya. IUD hormonal dapat menyebabkan perdarahan menstruasi yang tidak teratur dan efek samping terkait hormon lainnya, seperti jerawat, nyeri payudara, dan perubahan suasana hati, sedangkan IUD nonhormonal sering kali menyebabkan peningkatan nyeri haid dan perdarahan menstruasi. Efek samping yang paling umum dari implan adalah pendarahan tidak teratur, dan dapat menyebabkan perubahan suasana hati dan resistensi insulin ringan.
"LARC tidak hanya sangat efektif dalam mencegah kehamilan, tetapi juga dapat mengurangi biaya keseluruhan melalui penggunaan jangka panjang. Alat ini sangat cocok bagi pengguna yang membutuhkan kontrasepsi dalam jangka panjang."
Penggunaan LARC memiliki tingkat prevalensi yang bervariasi di seluruh dunia. Di Amerika Serikat, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit telah mengidentifikasi peningkatan penggunaan LARC sebagai prioritas kesehatan masyarakat utama untuk mengurangi kehamilan remaja dan kehamilan yang tidak direncanakan. Menurut sebuah penelitian, tingkat pemanfaatan LARC di antara penyedia rencana wanita secara signifikan lebih tinggi daripada populasi umum, yang menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan tertentu dalam kesadaran dan pemanfaatan LARC oleh masyarakat umum.
Di negara-negara Barat, promosi LARC merupakan bagian dari kebijakan kesehatan masyarakat, dan banyak negara telah mulai menyediakan opsi LARC gratis atau berbiaya rendah untuk mempromosikan penggunaan. Program Keluarga Berencana Colorado menyediakan LARC gratis bagi perempuan berpenghasilan rendah, yang telah menghasilkan penurunan signifikan dalam kehamilan yang tidak diinginkan, terutama di kalangan remaja dan perempuan dengan pendidikan rendah, sebuah pencapaian besar.
Meskipun LARC telah menunjukkan efektivitas yang sangat tinggi di bidang kontrasepsi, masih ada beberapa tantangan dan kontroversi dalam penerapan praktisnya. American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) telah mulai menekankan bahwa kebutuhan dan pilihan pasien tidak boleh diabaikan, dan telah secara terbuka mengutuk mereka yang memasarkan secara berlebihan atau memaksakan penggunaan metode kontrasepsi tertentu. Langkah-langkah tersebut dimaksudkan untuk memastikan bahwa semua prosedur dilakukan atas dasar yang sepenuhnya berdasarkan informasi dan sukarela untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Namun, seiring dengan semakin populernya LARC dan penyedia layanan medis memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang model ini, cara mempertahankan otonomi pasien sambil mempromosikannya akan menjadi topik yang memerlukan perhatian berkelanjutan di masa mendatang. Pernahkah Anda mempertimbangkan kontrasepsi jangka panjang yang reversibel sebagai pilihan kontrasepsi Anda?