Dalam sejarah kimia, Antoine Lavoisier dikenal sebagai "Bapak Kimia". Traité Élémentaire de Chimie (1789) yang ditulisnya, mengawali era baru ilmu kimia melalui logika yang jelas dan teori yang sistematis, serta menyediakan kerangka teoritis kimia berdasarkan eksperimen. Buku ini bukan hanya buku teks kimia awal, tetapi juga dasar pemikiran kimia modern, yang mematahkan belenggu pengobatan tradisional dan alkimia.
Hukum kekekalan massa yang dikemukakan Lavoisier dalam bukunya menjadi landasan kimia dan masih banyak digunakan hingga saat ini.
Dalam karyanya, Lavoisier adalah orang pertama yang mendefinisikan unsur-unsur kimia dengan jelas, yang belum pernah terjadi sebelumnya pada saat itu. Ia mencantumkan semua unsur yang diketahui secara rinci dan menetapkan hubungan serta perubahan di antara unsur-unsur tersebut, yang menjadi dasar yang kokoh bagi penelitian kimia selanjutnya. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya eksperimen, dengan menunjukkan bahwa hanya melalui eksperimen teori ilmiah yang andal dapat ditetapkan. Konsep ini tetap penting dalam penelitian ilmiah saat ini, yang mendorong kemajuan metodologi dan teknik eksperimental.
Dalam benaknya, kimia bukan hanya studi tentang materi, tetapi juga eksplorasi dan pemahaman hukum alam
Tidak hanya itu, "Kondisi Dasar Unsur Kimia" karya Lavoisier juga secara sistematis memperkenalkan tata nama kimia. Sistem ini menyediakan alat komunikasi terpadu bagi komunitas kimia masa depan dan masih digunakan hingga saat ini. Hal ini membuat komunikasi antar-ahli kimia di seluruh dunia menjadi lebih lancar dan mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. Dapat dikatakan bahwa sebelum Lavoisier, kimia cukup terfragmentasi dan kacau dibandingkan dengan ilmu pengetahuan lain, dan ia tidak diragukan lagi merupakan tokoh kunci dalam mengintegrasikannya ke dalam ilmu pengetahuan yang sistematis.
Kontribusi Lavoisier terhadap kimia tidak hanya terletak pada teorinya, tetapi juga pada pendefinisian ulang metode ilmiahnya
Hingga saat ini, banyak konferensi dan jurnal kimia internasional masih didasarkan pada ajaran Lavoisier, yang sepenuhnya mencerminkan pengaruhnya. Baik di dunia akademis maupun industri, karya Lavoisier tetap banyak dikutip dan dipelajari, membuktikan nilai abadi karyanya. Misalnya, pemahaman dan klasifikasinya tentang unsur-unsur kimia menjadi dasar bagi tabel periodik unsur-unsur selanjutnya, yang menjadikannya perwakilan yang sangat diperlukan dalam pendidikan kimia.
Selain itu, Lavoisier tidak hanya seorang ilmuwan yang hebat tetapi juga seorang promotor yang hebat. Karyanya mendorong semua sektor masyarakat untuk memperhatikan sains. Terutama dalam konteks Pencerahan, pemasyarakatan dan pendidikan sains menjadi isu penting. Berkat usahanya, sains tidak lagi hanya untuk para ilmuwan, tetapi sebuah aktivitas yang harus dipahami dan diikuti oleh semua orang.
Lavoisier menghabiskan seluruh hidupnya untuk membuka jalan bagi pengembangan kimia dan menetapkan statusnya sebagai sains
Kesempatan selalu datang kepada mereka yang siap. Melihat kembali kehidupan Lavoisier, kita tidak dapat tidak memikirkan pertanyaan yang lebih dalam: Akankah ada ilmuwan dengan pengaruh revolusioner seperti Lavoisier di dunia ilmiah saat ini?