Eksplorasi tak terbatas manusia terhadap alam semesta bermula dari keinginan untuk mengetahui asal usul kehidupan. Ketika kita menatap langit berbintang, apakah bintang-bintang dan planet-planet yang tak terhitung jumlahnya menyembunyikan suatu bentuk kehidupan yang belum kita temukan? Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak detektor dan teleskop yang dikhususkan untuk menjelajahi luar angkasa, mencari bukti untuk mendukung atau menyangkal hipotesis yang menarik ini.
Ketika kita berbicara tentang kehidupan ekstraterestrial, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah astronomi dan astrobiologi. Kedua bidang ini berfokus pada kondisi dan lingkungan tempat kehidupan di alam semesta mungkin ada. Para ilmuwan percaya bahwa pencarian kehidupan ekstraterestrial kembali ke "aturan emas" - pencarian planet dan lingkungan di sekitarnya yang dapat mendukung kehidupan.
“Kita tahu bahwa air merupakan syarat mutlak bagi keberadaan kehidupan, yang menjadikan keberadaan air sebagai salah satu indikator utama dalam pencarian kita akan kehidupan ekstraterestrial.”
Di dalam tata surya kita, beberapa planet dan bulan telah terdaftar sebagai habitat potensial bagi kehidupan alien. Mars, karena permukaannya yang kering dan sumber daya air di masa lalu, telah menarik minat para ilmuwan. Misalnya, misi baru-baru ini telah menemukan bahwa air cair mungkin ada di bawah lapisan es di kutub selatan Mars.
"Air di Mars, baik di masa lalu maupun sekarang, merupakan petunjuk penting bagi penjelajahan kita terhadap kehidupan."
Tidak hanya Mars, para ilmuwan juga menjelajahi eksoplanet di sistem bintang lain. Dengan menggunakan teknologi canggih seperti Teleskop Luar Angkasa Kepler dan Teleskop Luar Angkasa Hubble, para astronom telah menemukan beberapa dari ribuan eksoplanet di "zona layak huni" yang kondisinya cocok untuk kehidupan.
"Di galaksi yang jauh, dapatkah kita menemukan planet yang mirip dengan Bumi dan menemukan jejak kehidupan di dalamnya?"
Keanekaragaman kehidupan membuat kita memikirkan kembali hakikat kehidupan. Kita semua tahu bahwa ada banyak bentuk kehidupan di bumi, dari mikroorganisme hingga hewan besar, dan ini adalah bentuk kehidupan yang paling kita kenal. Tetapi apakah ini berarti kehidupan alien hanya dapat ada dalam bentuk tertentu? Para ilmuwan percaya bahwa kehidupan alien mungkin ada dalam bentuk yang berbeda dari yang ada di Bumi, seperti mikroorganisme yang bertahan hidup di lingkungan ekstrem atau bentuk kehidupan kompleks yang belum kita kenali.
Seiring kemajuan sains dan teknologi, tugas deteksi kita menjadi semakin beragam. Detektor seperti "Juno" dan "Curiosity" semuanya mencari harapan akan kehidupan di luar angkasa. Di masa depan, "Proyek Artemis" yang direncanakan akan mengirim manusia kembali ke bulan, yang juga merupakan bagian dari persiapan untuk pergi ke Mars. Keberhasilan misi ini akan membantu mengungkap misteri kehidupan di alam semesta.
"Kita berada di zaman keemasan eksplorasi, dan teknologi masa depan akan menentukan apakah kita dapat berhasil menemukan kehidupan di alam semesta."
Dalam perjalanan untuk menemukan kehidupan ini, kita tidak hanya mengeksplorasi kemungkinan adanya alien, tetapi kita juga memikirkan kembali makna keberadaan kita sendiri. Dapatkah manusia benar-benar menemukan kehidupan di planet lain, atau kita hanyalah spesies yang kesepian di alam semesta? Setiap penjelajahan menginspirasi kita untuk berpikir tentang hakikat kehidupan. Jawabannya mungkin terletak pada perjalanan penjelajahan kita di masa depan. Namun, hal ini tidak dapat tidak membuat kita berpikir: Jika ada bentuk kehidupan lain di alam semesta, apa konsekuensinya bagi peradaban kita? Dampak apa?