Bakteri dari genus Bacillus dikenal karena kemampuannya yang luar biasa untuk bertahan hidup di lingkungan ekstrem dan tetap tidak aktif dalam jangka waktu yang lama. Ada 266 spesies bakteri Bacillus, dan meskipun spesies yang berbeda memiliki karakteristik fisiologis yang berbeda, semuanya menunjukkan fitur yang menarik: kemampuan untuk membentuk endospora. Endospora ini tidak hanya memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras, tetapi juga memungkinkannya untuk bertahan hidup selama bertahun-tahun tanpa adanya sumber daya.
Di lingkungan ekstrem, endospora bakteri Bacillus dapat menahan panas yang menyengat hingga 420°C, menunjukkan toleransi panasnya yang luar biasa.
Mengapa endospora ini begitu kuat? Proses pembentukannya sering kali merupakan reaksi terhadap perubahan kimia dan lingkungan. Misalnya, ketika sumber daya langka, bakteri mereduksi diri menjadi endospora berbentuk telur, suatu proses yang disebut endosporulasi yang pertama kali mendefinisikan genus Bacillus. Menurut penelitian, hanya satu endospora yang terbentuk di dalam setiap sel.
Pembentukan endospora dipicu oleh kekurangan nutrisi, kemudian bakteri mulai membuat salinan dirinya sendiri, dan akhirnya sebagian dinding sel membungkusnya. Namun, endospora ini bukanlah spora sejati, tetapi struktur khusus dalam keadaan tidak aktif. Spora ini sangat tahan terhadap panas, dingin, radiasi, pengeringan, dan disinfektan.
Bacillus anthracis adalah patogen penting secara medis yang membutuhkan oksigen untuk proses endosporulasinya, yang sangat penting dalam epidemiologi dan tindakan pengendalian.
Sifat ini tidak hanya meningkatkan peluang Bacillus untuk bertahan hidup, tetapi juga menjadikannya tantangan bagi industri medis dan farmasi. Karena spora banyak spesies Bacillus sangat tahan terhadap panas dan bahan kimia, hal ini membuat eliminasinya dari bahan medis dan farmasi menjadi sangat sulit.
Bakteri ini telah lama dianggap sebagai penghasil produk industri, khususnya dalam pelepasan enzim. Spesies seperti Bacillus amyloliquefaciens dapat mengeluarkan sejumlah besar enzim, seperti α-amilase untuk hidrolisis pati dan protease subtilisin dalam deterjen.
Selain itu, Bacillus subtilis dianggap sebagai model penelitian bakteri yang berharga, dan pemahaman tentang biologi molekuler bakteri dan biologi sel telah mendorong banyak penemuan dalam komunitas ilmiah. Keragaman bakteri ini juga tercermin dalam kemampuan fisiologisnya, yang memungkinkan mereka bertahan hidup dalam berbagai kondisi lingkungan yang ekstrem.
Bakteri Bacillus dapat bertahan hidup di tanah, tanaman, dan bahkan spons laut, yang menunjukkan keragaman ekologis dan klinisnya.
Mungkin pemandangan ini mencerminkan pemahaman alam tentang Bacillus, yang endosporulasi dan dormansi jangka panjang yang damai memungkinkannya mendominasi dalam menghadapi tantangan lingkungan yang keras dibandingkan dengan bakteri lain. Sifat-sifat ini membuat produktivitas Bacillus di banyak industri dan pentingnya dalam pengobatan tidak dapat diremehkan.
Ketahanan dan kemampuan beradaptasi seperti itu membuat kita bertanya-tanya, strategi bertahan hidup baru apa yang akan ditunjukkan bakteri ini dalam perubahan lingkungan di masa mendatang?