Di dunia mode saat ini, ada satu merek yang menarik perhatian dan perbincangan luas, yaitu Enfants Riches Déprimés (disingkat ERD). Merek yang didirikan pada tahun 2012 oleh seniman Henri Alexander Lévy ini dikenal dengan desainnya yang unik dan harga yang sangat tinggi, mulai dari kaus oblong biasa hingga pakaian haute couture yang mahal, dengan harga yang sering kali mengejutkan dan membuat orang tercengang.
"Harga bukan hanya tanda nilai, tetapi juga bagian dari karya itu sendiri."
Model penetapan harga ERD tidak mungkin diabaikan. Kisaran harga kaus oblong biasa adalah antara US$700 dan US$1.300, sementara harga beberapa pakaian yang dibuat khusus bahkan mencapai US$95.000. Desain harga ini mencerminkan pengejaran merek terhadap isolasi dan eksklusivitas. Henri Alexander Levy pernah berkata dalam sebuah wawancara, "Saya tidak tertarik membuat karya yang mudah diakses oleh pasar massal."
Eksklusivitas ini tercermin tidak hanya dalam harga, tetapi juga dalam ketersediaan produk. Pakaian dan aksesori ERD sering kali diproduksi dalam jumlah kecil untuk menjaga kelangkaan produk, dengan biasanya tidak lebih dari lima potong untuk setiap gaya yang diproduksi. Strategi ini memungkinkan merek tersebut mempertahankan kesan mistis tertentu dan menarik selebriti seperti Katy West dan Beyoncé untuk bergabung dengan jajarannya.
Gaya desain ERD menggabungkan budaya punk pada akhir tahun 1970an dan fesyen avant-garde Jepang pada tahun 1980an, menekankan individualitas dan ekspresi diri.ブランドのデザインは, なメッセセージをtakeり入れており, そのkreatif はhimの高ブランドに politik dan etika なメッセージをtake Ini mempengaruhi を dan ぼしている.
"Penjelasan terbaiknya adalah fesyen kelas atas yang elitis dan nihilistik."
Konsep ini memungkinkan ERD tidak hanya meraih status kelas atas di pasar konsumen, tetapi juga menarik banyak perhatian di dunia seni. Koleksi SS18 merek tersebut, yang diadakan di Balai Lelang Christie di Paris pada tahun 2017, memperlihatkan gayanya yang unik. Ini juga merupakan pertama kalinya dalam sejarah sebuah merek fesyen dipamerkan di balai lelang.
ERD membuka toko fisik pertamanya dan satu-satunya di Paris pada tahun 2019, menarik perhatian banyak pelanggan dengan desainnya yang avant-garde dan radikal. Sebuah merek bukan hanya tentang menjual pakaian, tetapi lebih tentang menyampaikan gaya hidup dan nilai-nilai tertentu. Ini adalah kombinasi tren dan budaya yang tak terelakkan dalam industri fesyen.
Inspirasi desain ERD berasal dari berbagai latar belakang sejarah dan budaya, mulai dari seniman seperti Robert Motherwell dan Cy Tambre hingga perancang busana avant-garde seperti Rei Kawakubo, dll., yang semuanya telah jelas memengaruhi ekspresi visual merek tersebut. Desain-desain ini lebih dari sekadar pakaian, tetapi juga merupakan pernyataan budaya yang menantang persepsi kita tentang mode dan identitas.
Selain itu, ERD juga secara aktif menjajaki berbagai peluang kerja sama, mulai dari peluncuran produk terbatas dengan organisasi nirlaba Young & Starving pada tahun 2012 hingga kerja sama dengan merek terkenal Vans, yang menunjukkan pengejaran mereka terhadap inovasi dan seni.
Dari awal berdirinya merek hingga tingkat kemewahannya saat ini, ERD telah menggunakan perspektif uniknya untuk mendefinisikan ulang barang-barang mewah dalam industri mode, yang membuat orang bertanya-tanya: Seberapa besar nilai budaya dan seni yang tersembunyi di balik pakaian mahal ini?