Dengan pesatnya perkembangan kecerdasan buatan saat ini, GPT-4 OpenAI tidak diragukan lagi telah menjadi topik hangat. Sebagai model bahasa besar (LLM), seri GPT terus menarik perhatian global dan diskusi hangat sejak diluncurkan pada tahun 2018. Model-model ini bukan sekadar chatbot sederhana, tetapi alat canggih dengan berbagai keterampilan seperti menghasilkan teks kompleks dan memahami bahasa alami. Jadi, apa yang istimewa dari GPT-4 terbaru ini? Ke arah mana ia akan membawa kita dalam hal teknologi, aplikasi, dan potensi masa depan?
Pra-pelatihan Generatif (GP) adalah konsep lama di bidang pembelajaran mesin, yang awalnya digunakan dalam pembelajaran semi-supervised. Model awalnya dilatih pada kumpulan data yang tidak berlabel dan kemudian diklasifikasikan pada kumpulan data yang berlabel. Metode pelatihan dua tahap ini memungkinkan model untuk menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Pada tahun 2017, para peneliti Google menerbitkan "Attention Is All You Need", yang mengawali era baru berdasarkan arsitektur Transformer, yang pada akhirnya memunculkan model pra-pelatihan seperti BERT.
Dengan peluncuran model GPT-1 pertama OpenAI pada tahun 2018, laju pengembangan seri ini berangsur-angsur meningkat. GPT-4, yang akan dirilis pada tahun 2023, mewarisi teknologi GP, yang menjadikan model bahasa yang besar ini lebih generatif dan mudah beradaptasi dengan berbagai tugas.
Kemajuan teknis GPT-4 tercermin dalam banyak aspek, termasuk ukuran model dan keragaman data pelatihan. Menurut informasi terbaru, GPT-4 adalah model multi-moda yang mampu memproses input teks dan gambar, yang menjadikannya peningkatan revolusioner dalam jangkauan aplikasinya.
Versi terbaru OpenAI, GPT-4, dapat menghasilkan teks dengan akurasi lebih tinggi dan berkinerja lebih baik dalam memahami kebutuhan pengguna.
Dengan pengembangan model multimoda, GPT-4 OpenAI tidak hanya dapat memproses teks tetapi juga gambar, yang berarti dapat menggabungkan penglihatan dan bahasa saat membuat konten baru. Fitur ini meningkatkan potensi penerapannya dalam bidang pendidikan, hiburan, medis, dan bidang lainnya.
Misalnya, Visual ChatGPT yang diluncurkan oleh Microsoft merupakan upaya yang ampuh untuk menggabungkan GPT dengan model Visual Basic dan mampu memproses gambar dan teks.
Berbagai industri mulai mengandalkan sistem GPT yang disesuaikan untuk tugas-tugas tertentu, seperti EinsteinGPT milik Salesforce dan BloombergGPT milik Bloomberg. Model-model hak milik ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan bidang masing-masing, yang selanjutnya memperluas cakupan penerapan teknologi GPT.
Meskipun model seri GPT memberi kita kemudahan dan inovasi yang belum pernah ada sebelumnya, model-model tersebut juga disertai dengan serangkaian tantangan, termasuk masalah etika, privasi data, dan keamanan yang semakin menonjol. Sambil mempromosikan kemajuan teknologi dan komersialisasi, cara mengelola masalah-masalah ini dengan benar telah menjadi keraguan terbesar dalam industri saat ini.
Di batas pengendalian pengembangan kecerdasan buatan, OpenAI telah mulai berpikir tentang cara menggabungkan inovasi dan