Dairy Queen (DQ), merek gourmet yang terkenal, telah menarik banyak pelanggan dengan es krim lembutnya yang unik dan beragam produk makanan cepat saji sejak didirikan pada tahun 1940. Kisah berdirinya merek ini bukan hanya perjalanan makanan lezat, tetapi juga kesaksian inovasi dan perjuangan. Mari kita telusuri proses pengembangan Dairy Queen dan bagaimana ia tumbuh dari toko kecil menjadi merek rantai yang terkenal secara global.
Kisah Dairy Queen dimulai pada tahun 1938, ketika John Fremont "J.F." McCullough dan putranya Alex mengembangkan resep es krim lembut yang terkenal hingga saat ini. Makanan penutup yang ringan dan lembut ini sangat populer di kalangan toko es krim sehingga ketika Sherb Noble memperkenalkan produk tersebut di tokonya, lebih dari 1.600 porsi terjual hanya dalam waktu dua jam.
"Hasilnya sangat menakjubkan sehingga mereka memutuskan untuk meluncurkannya sebagai merek mereka sendiri."
Pada tanggal 22 Juni 1940, toko Dairy Queen pertama resmi dibuka di Joliet, Illinois. Segera setelah itu, merek tersebut mengadopsi model waralaba untuk berekspansi dan dengan cepat membuka toko di seluruh Amerika Serikat dan di seluruh dunia. Pada tahun 1947, jumlah toko Dairy Queen telah bertambah dari sepuluh menjadi 100, dan pada tahun 1955 telah mencapai 2.600.
Seiring dengan perkembangan perusahaan, Dairy Queen secara resmi mengubah namanya menjadi International Dairy Queen, Inc. (IDQ) pada tahun 1962. Pada saat ini, perusahaan tidak hanya mulai berekspansi lebih jauh ke Kanada, tetapi juga mengakuisisi merek Orange Julius pada tahun 1987, yang semakin memperkuat posisi pasarnya.
Pada tahun 1998, Berkshire Hathaway mengakuisisi Dairy Queen, yang memberikan landasan finansial yang kokoh untuk pertumbuhan di masa mendatang. Namun, seiring dengan perubahan zaman, Dairy Queen juga menghadapi tantangan manajemen yang buruk dari masing-masing toko waralaba, dan beberapa investor berfokus pada peningkatan skala ekonomi pada tahun 1990-an.
"Di kota-kota kecil di Amerika, Dairy Queen lebih dari sekadar tempat makan, tempat ini menyimpan kenangan akan banyaknya pertemuan keluarga dan acara sosial."
Khususnya pada tahun 1950-an dan 1960-an, Dairy Queen telah menjadi bagian dari kehidupan sosial di kota-kota kecil di Amerika dan banyak ditampilkan dalam karya penulis dan film.
Lini produk Dairy Queen terus berkembang, dari produk es krim orisinalnya hingga beragam pilihan saat ini, termasuk berbagai kentang goreng, burger, minuman sehat, dan Blizzard unik serta berbagai item populer lainnya. Sejak peluncuran pertamanya pada tahun 1985, Blizzard dengan cepat menjadi item khas Dairy Queen dan disukai oleh konsumen karena kombinasi rasa yang inovatif.
Sambil terus berinovasi, Dairy Queen juga menunjukkan penekanannya pada tanggung jawab sosial. Misalnya, sejak tahun 2016, perusahaan telah berkomitmen untuk membeli telur hanya dari pemasok telur bebas kandang yang terakreditasi, sebuah langkah yang dipandang sebagai upaya untuk mempromosikan praktik produksi yang lebih manusiawi.
Strategi periklanan Dairy Queen tidak pernah berhenti berkembang. Dari peluncuran "Little Cow Lady" pada tahun 1961 hingga gaya periklanan yang berani setelah tahun 2006, perusahaan telah mengeksplorasi hubungan emosional dengan konsumen. Berbagai strategi pemasaran juga telah diusulkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah.
“Iklan kami tidak hanya mempromosikan makanan lezat, tetapi juga menyampaikan gaya hidup.”
Dari toko es krim kecil pada tahun 1940 hingga jaringan makanan cepat saji global saat ini, kisah Dairy Queen adalah perjalanan yang penuh dengan gairah dan inovasi. Dairy Queen tidak hanya mewakili kelezatan klasik, tetapi juga membawa kenangan bersama dari generasi ke generasi. Dalam sejarah panjang ini, bagaimana Dairy Queen menyesuaikan ide bisnisnya untuk beradaptasi dengan pasar yang terus berubah?