Penyesalan dan pengambilan keputusan: Mengapa kita selalu ingin menghindari kehilangan pilihan terbaik?

Dalam kehidupan sehari-hari, membuat pilihan sering kali disertai dengan ketidakpastian. Ketika kita membuat keputusan dan informasi baru mengungkapkan bahwa itu bukanlah pilihan terbaik, kita mungkin mengalami emosi yang disebut penyesalan. Emosi ini tidak hanya memengaruhi kondisi psikologis kita, tetapi juga dapat memengaruhi pengambilan keputusan kita di masa mendatang.

Emosi penyesalan merupakan bagian integral dari proses pembelajaran manusia dan penting bagi cara kita menghadapi risiko.

Menurut teori penyesalan, ketika orang membuat keputusan, mereka biasanya membuat perhitungan mental tentang kemungkinan alternatif untuk memperkirakan tingkat penyesalan yang mungkin terjadi. Teori ini diajukan oleh sejumlah sarjana pada tahun 1982 dan sejak itu terus ditingkatkan dan direvisi. Penyesalan tidak diragukan lagi merupakan emosi negatif yang terkait erat dengan reputasi sosial dan memiliki dampak besar pada pilihan perilaku kita.

Penyesalan dan Penyesalan yang Diharapkan

Menariknya, "penyesalan yang diharapkan" yang kita rasakan ketika membuat pilihan sering kali lebih kuat daripada penyesalan yang sebenarnya kita alami. Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang memprediksi hasil yang tidak mereka capai, mereka sering melebih-lebihkan penyesalan yang mereka antisipasi. Misalnya, seorang penumpang mungkin berharap untuk merasa lebih menyesal karena ketinggalan kereta satu menit daripada karena ketinggalan lima menit, tetapi pada kenyataannya tingkat penyesalan yang mereka alami tidaklah sama.

Hal ini menunjukkan bahwa penilaian psikologis orang terhadap kegagalan sering kali jauh dari pengalaman mereka yang sebenarnya, yang dapat menyebabkan perilaku dan pilihan yang salah.

Ketika dihadapkan dengan pilihan yang memungkinkan, kita sering memilih opsi konservatif untuk mengurangi risiko penyesalan. Misalnya, ketika seseorang dihadapkan dengan pilihan yang menjamin keuntungan sebesar $40, mereka mungkin mengabaikan beberapa keuntungan potensial yang lebih tinggi untuk menghindari penyesalan di masa mendatang, perilaku yang secara langsung terkait dengan psikologi "penghindaran kerugian".

Bukti eksperimental untuk penyesalan

Banyak penelitian eksperimental telah menunjukkan bahwa emosi penyesalan dapat diinduksi melalui mekanisme umpan balik dalam eksperimen. Misalnya, dalam lelang harga pertama, saat peserta diberi tahu tentang tawaran yang menang, informasi tersebut dapat menyebabkan "penyesalan pihak yang kalah", yang menyebabkan mereka menaikkan tawaran mereka di lelang berikutnya untuk menghindari kemungkinan penyesalan. Fenomena ini menunjukkan bahwa informasi yang diperoleh memengaruhi perilaku penawaran peserta, membuat mereka lebih berhati-hati dalam membuat pilihan.

Penyesalan pihak yang kalah memberi tahu peserta apa yang akan mereka rugikan jika mereka salah memilih, yang memotivasi mereka untuk menaikkan tawaran mereka guna mengurangi kemungkinan penyesalan di masa mendatang.

Cara meminimalkan penyesalan

Metode Penyesalan Minimax diusulkan oleh Leornard Savage pada tahun 1951. Metode ini bertujuan untuk membuat keputusan dengan meminimalkan penyesalan dalam skenario terburuk. Dalam kerangka ini, para pengambil keputusan tidak hanya mencari opsi terbaik, tetapi juga mempertimbangkan kemungkinan kerugian karena tidak memilih opsi terbaik, yang memungkinkan mereka untuk mempertimbangkan kemungkinan hasil di masa mendatang secara lebih rasional saat membuat keputusan.

Penerapan penyesalan dalam ilmu ekonomi

Teori penyesalan tidak hanya berperan penting dalam psikologi pengambilan keputusan, tetapi juga digunakan secara luas dalam ilmu ekonomi, seperti perilaku lelang, pengambilan keputusan investasi, dan bidang lainnya. Memahami bagaimana penyesalan memengaruhi perilaku ekonomi memiliki implikasi yang mendalam bagi perusahaan dalam merumuskan strategi pemasaran, merancang kegiatan promosi, dan memprediksi perilaku konsumen.

Dalam banyak kasus, penilaian penyesalan juga dapat membantu individu membuat keputusan yang lebih efektif yang mengarah pada hasil yang lebih baik. Baik dalam investasi, lelang, atau kehidupan sehari-hari, kemungkinan penyesalan selalu berdampak besar pada pilihan kita. Saat kita mencoba memilih jalan, kita harus bertanya pada diri sendiri: Bagaimana kita dapat mengurangi penyesalan kita di masa mendatang?

Trending Knowledge

Lebih dari sekadar emosi: Bagaimana penyesalan menjadi pendorong pengambilan keputusan rasional?
Dalam situasi yang tidak pasti, teori keputusan sering kali perlu mempertimbangkan respons emosional manusia, di antaranya penyesalan merupakan emosi yang umum dan signifikan. Emosi ini sering kali di
Bagaimana menggunakan teori penyesalan untuk membuat keputusan terbaik saat menghadapi risiko?
Dalam teori pengambilan keputusan, terutama saat menghadapi ketidakpastian, "teori penyesalan" telah menjadi salah satu pertimbangan penting bagi manusia untuk membuat keputusan terbaik. Penyesalan se

Responses