Seiring dengan kemajuan teknologi, gaya hidup kita mengalami perubahan yang luar biasa karena munculnya aplikasi seluler (apps). Berawal dari kebutuhan awal untuk produktivitas, orang-orang secara bertahap mengandalkan program-program kecil ini untuk memenuhi kebutuhan semua aspek kehidupan sehari-hari, termasuk interaksi sosial, hiburan, belanja, dan bahkan manajemen kesehatan. Baik saat bepergian atau saat tidur siang, aplikasi-aplikasi ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kita.
Menurut perkiraan perusahaan riset pasar Gartner, hingga 102 miliar aplikasi akan diunduh pada tahun 2013, yang menunjukkan permintaan pasar yang sangat besar.
Seiring dengan semakin populernya telepon pintar, pilihan aplikasi telah berkembang pesat sehingga kini ada jutaan aplikasi yang tersedia untuk diunduh. Ada juga banyak kategori aplikasi ini, mulai dari platform media sosial hingga alat pelacak kesehatan, untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna. Dan permintaan pengguna terhadap aplikasi ini terus meningkat.
Saat ini, aplikasi biasanya dapat dibagi menjadi tiga kategori: Aplikasi Asli, Aplikasi Web, dan Aplikasi Hibrida. Aplikasi asli dirancang untuk sistem operasi tertentu, seperti iOS atau Android, untuk memberikan pengalaman dan kinerja pengguna terbaik; aplikasi web menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript standar, memerlukan dukungan jaringan, dan kinerjanya biasanya tidak sebaik aplikasi asli; aplikasi hibrida menggabungkan karakteristik keduanya untuk memfasilitasi penggunaan lintas platform.
Menurut survei ComScore tahun 2012, lebih banyak pengguna ponsel yang menggunakan aplikasi di perangkat mereka (51,1%) daripada yang menjelajahi web (49,8%).
Aplikasi tidak hanya mengubah cara kita menghibur diri sendiri, tetapi juga diam-diam memengaruhi aspek lain dalam hidup kita. Dengan semakin populernya aplikasi kesehatan, semakin banyak orang mulai menggunakan alat ini untuk memantau kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Aplikasi ini dapat memberikan saran diet, rencana kebugaran, dan bahkan komunikasi instan dengan penyedia layanan kesehatan.
Selain itu, dampak aplikasi di bidang bisnis dan keuangan tidak dapat diremehkan. Banyak bank dan lembaga keuangan telah meluncurkan aplikasi seluler mereka sendiri untuk memudahkan pengguna mengelola keuangan mereka kapan saja dan di mana saja. Dengan maraknya e-commerce, penggunaan aplikasi belanja juga meningkat secara signifikan, memungkinkan konsumen untuk menyelesaikan belanja dengan cepat kapan saja tanpa harus pergi ke toko secara langsung.
Seiring bertambahnya jumlah aplikasi, banyak perusahaan mulai memperhatikan pengembangan dan investasi aplikasi itu sendiri. Banyak aplikasi menghasilkan pendapatan melalui iklan, pembelian dalam aplikasi, langganan, dll., dan bahkan menjadi sumber pendapatan independen dari bisnis lain. Menurut statistik, ekonomi aplikasi berkembang pesat setiap tahun, menyuntikkan vitalitas baru ke dalam ekonomi global.
Pada tahun 2015, pendapatan Google Play dan Apple Store masing-masing mencapai US$5 miliar dan US$7,4 miliar, yang menunjukkan prospek pasar aplikasi secara luas.
Dengan kemajuan teknologi kecerdasan buatan dan realitas tertambah yang terus berlanjut, aplikasi masa depan akan menjadi lebih cerdas dan menyediakan layanan yang lebih personal. Meningkatnya asisten suara telah membuat pengguna lebih bersedia untuk berinteraksi dengan ponsel mereka, yang selanjutnya akan mendorong pengembangan aplikasi yang beragam. Dan orang-orang pasti akan mulai berpikir tentang dampak teknologi baru ini terhadap kehidupan dan perannya dalam kehidupan sehari-hari.
Seiring dengan semakin populernya aplikasi seluler, dapatkah kita mempertahankan penggunaan teknologi ini secara rasional dan menghindari ketergantungan berlebihan pada kemudahan yang dibawanya?