Kehilangan kemampuan buang air kecil secara tiba-tiba: Mengapa retensi urin membuat Anda begitu menderita?

Retensi urin adalah ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih secara menyeluruh dan timbulnya bisa tiba-tiba atau bertahap. Bagi mereka yang mengalaminya secara tiba-tiba, mereka mungkin mengalami gejala seperti ketidakmampuan buang air kecil dan nyeri perut bagian bawah, sedangkan mereka yang mengalaminya secara bertahap mungkin mengalami kehilangan kendali kandung kemih, nyeri perut bagian bawah ringan, dan aliran urin yang lemah.

Masalah retensi urin yang berlangsung lama dapat membuat pasien berisiko terkena infeksi saluran kemih.

Penyebab retensi urin meliputi obstruksi uretra, masalah saraf, obat-obatan tertentu, dan otot kandung kemih yang lemah. Obstruksi uretra dapat disebabkan oleh hiperplasia prostat jinak (BPH), striktur uretra, batu kandung kemih, sistokel, konstipasi atau tumor, sedangkan masalah saraf dapat disebabkan oleh diabetes, trauma, masalah sumsum tulang belakang, stroke atau keracunan logam berat.

Banyak obat-obatan juga dikaitkan dengan retensi urin, seperti antikolinergik, antihistamin, antidepresan trisiklik, dan analgesik narkotik tertentu. Diagnosis biasanya didasarkan pada jumlah urin di kandung kemih setelah buang air kecil. Dalam kasus retensi urin akut, intervensi medis yang cepat menjadi sangat penting.

Gejala dan tanda-tanda

Gejala retensi urin dapat dibagi menjadi serangan mendadak dan serangan bertahap. Serangan mendadak menyebabkan pasien merasa ingin buang air kecil, tetapi tidak dapat buang air kecil, dan mengalami nyeri perut bawah yang parah. Pasien dengan serangan bertahap mungkin mengalami ketidaknyamanan perut bawah ringan dan kegelisahan. Selain itu, retensi urin jangka panjang dapat menyebabkan pasien menderita berbagai komplikasi, terutama infeksi saluran kemih.

Retensi urin akut adalah keadaan darurat medis yang memerlukan perhatian segera.

Komplikasi

Jika tidak segera diobati, retensi urin akut dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, termasuk kerusakan kandung kemih dan gagal ginjal kronis. Pasien mungkin mengalami nyeri hebat disertai keringat berlebih, nyeri dada, kecemasan, dan tekanan darah tinggi. Dalam beberapa kasus, pasien mungkin mengalami kondisi seperti syok dan memerlukan rawat inap untuk observasi dan perawatan.

Penyebab

Retensi urin dapat disebabkan oleh banyak hal, termasuk masalah pada kandung kemih, prostat, dan uretra. Kerusakan pada kandung kemih, disfungsi saraf, dan efek samping dari operasi dapat memengaruhi buang air kecil. Semakin tua usia Anda, semakin tinggi kemungkinan terkena BPH, yang juga merupakan penyebab umum retensi urin.

Diagnosis dan pengobatan

Mendiagnosis retensi urin umumnya memerlukan urinalisis untuk menentukan jenis kelainan buang air kecil. Dalam kasus retensi urin akut, kateterisasi uretra, pemasangan stent prostat, atau sistostomi diperlukan. Untuk pengobatan jangka panjang, pilihan pengobatan yang tepat harus dipilih berdasarkan keadaan spesifik.

Obat-obatan yang ada saat ini untuk mengobati retensi urin dapat membantu mengurangi ukuran prostat, dan pasien juga dapat menemukan kelegaan melalui kateterisasi mandiri yang berkala.

Epidemiologi

Retensi urin umum terjadi pada pria yang lebih tua, dan penyebab utamanya biasanya adalah hiperplasia prostat jinak. Tingkat kejadian kelompok ini meningkat secara signifikan seiring bertambahnya usia. Pada usia 70 tahun, hampir 10% pria akan menghadapi masalah retensi urin.

Di antara pria muda, prostatitis akut adalah penyebab utama retensi urin, suatu kondisi yang sering dipicu oleh aktivitas seksual dan yang dapat meliputi nyeri perut, keluarnya cairan dari penis, dan demam.

Retensi urin jarang terjadi pada wanita, terjadi pada sekitar 1 kasus per 100.000 orang per tahun, tetapi dapat terjadi setelah operasi atau melahirkan. Pada sebagian besar wanita, retensi urin bersifat sementara dan biasanya sembuh dengan kateterisasi segera.

Menghadapi rasa sakit yang tiba-tiba ini, apakah Anda menyadari dampak signifikan retensi urin terhadap kehidupan Anda?

Trending Knowledge

Risiko Tersembunyi dari Retensi Urin Jangka Panjang: Mengapa Anda Harus Segera Mengonsumsinya?
Retensi urin, yang didefinisikan sebagai kegagalan kandung kemih untuk mengosongkan diri sepenuhnya, dapat terjadi secara tiba-tiba atau bertahap. Jika retensi urin terjadi secara tiba-tiba, gejalanya
Rahasia di balik retensi kemih: Apa yang membuat ini begitu umum?
Retensi urin adalah suatu kondisi di mana kandung kemih tidak dapat sepenuhnya kosong dan dapat terjadi secara tiba -tiba atau bertahap.Ini sering menimbulkan keraguan, terutama pada pria yang lebih

Responses