Dalam penelitian fase dalam fisika, tatanan topologi yang dilindungi simetri (SPT) adalah keadaan materi baru yang tidak hanya memiliki sifat khusus pada tingkat mekanika kuantum, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam pada pemahaman kita tentang sifat materi. Keadaan ini melibatkan beberapa simetri dan perbedaan energi yang terbatas dalam sistem mekanika kuantum suhu nol. Dari perspektif makroskopis, tatanan SPT menunjukkan bagaimana berbagai keadaan materi dapat dibedakan sambil mempertahankan simetri, sementara keadaan ini tidak dapat terus menerus berubah bentuk tanpa mengalami transisi fase.
Keadaan SPT adalah keadaan terjerat jarak pendek dengan simetri, yang sangat kontras dengan tatanan topologi terjerat jarak jauh.
Urutan yang dilindungi oleh simetri ini tetap relatif stabil bahkan dalam zat yang berbeda. Perlindungan ini mendorong hubungan dialektis antara keadaan SPT dan jenis tatanan topologi lainnya, baik dalam sistem bosonik maupun fermion. Bagi banyak fisikawan, penemuan tatanan SPT tidak hanya menjadi tantangan bagi teori yang ada, tetapi juga jendela untuk membuka keadaan materi baru.
Untuk keadaan SPT nontrivial tertentu, teori efektif pada batasnya selalu memiliki anomali pengukur murni atau anomali pengukur-gravitasi campuran. Hal ini membuat batas keadaan SPT tidak memiliki celah atau mengalami degenerasi, dan karenanya cukup menarik dalam hal struktur materi.
Keadaan SPT nontrivial tidak dapat memiliki batas nondegenerasi yang bercelah, yang memberi kita pemahaman yang sama sekali baru tentang perilaku batas materi.
Tatanan SPT muncul dalam banyak fenomena fisik yang terkenal, seperti fase Haldane dan isolator topologi fermionik yang tidak berinteraksi. Contoh-contoh ini tidak hanya menunjukkan keragaman keadaan ini, tetapi juga memotivasi para peneliti untuk mencari realisasi fisik baru. Temuan-temuan ini berarti kita memiliki cara yang lebih konkret untuk memahami dan memanfaatkan keadaan kuantum.
Lebih jauh, perbedaan antara status SPT dan tatanan topologi (intrinsik) adalah bahwa tatanan topologi melibatkan keterikatan jarak jauh dan secara umum mampu mempertahankan stabilitas batasnya tanpa adanya gangguan lokal. Misalnya, dalam tatanan topologi intrinsik, eksitasi pada batas dilindungi secara topologi, sedangkan dalam tatanan SPT simetri perlu dipertahankan untuk mempertahankan stabilitas ini.
Dalam tatanan SPT, kita melihat bahwa eksitasi pada batas hanyalah artefak perlindungan simetri, bukan struktur mahal yang muncul dari topologi sejati.
Lebih jauh, cacat molekuler menampung sifat statistik nontrivial dan bilangan kuantum fraksional dalam status SPT dua dimensi nontrivial, yang, antara lain, memungkinkan munculnya konsep material kuantum baru. Cacat kuantum ini tidak hanya menunjukkan perilaku kompleks yang terkait dengan simetri, tetapi juga merupakan elemen yang sangat diperlukan untuk mempelajari tatanan SPT.
Secara teori, pemahaman tentang tatanan topologi yang dilindungi simetri juga dapat terinspirasi oleh teori konformal grup. Dengan menggunakan konsep keterikatan kuantum, kita dapat membagi semua fase suhu nol bercelah menjadi dua kategori: fase terjerat jarak jauh (dengan tatanan topologi intrinsik) dan fase terjerat jarak pendek (tanpa tatanan topologi intrinsik). Klasifikasi ini membantu fisikawan mengidentifikasi properti dan potensi aplikasi berbagai jenis material kuantum dengan lebih akurat.
Teori homologi grup menyediakan alat yang ampuh untuk klasifikasi fase SPT, membantu kita memahami secara sistematis berbagai keadaan materi kuantum.
Di masa mendatang, melalui pemahaman yang lebih mendalam tentang keadaan SPT, para ilmuwan akan dapat memprediksi keadaan kuantum materi baru, seperti isolator topologi bosonik dan superkonduktor topologi, yang dapat mengubah semua pemahaman kita tentang materi, terutama Aplikasi dalam bidang seperti ilmu material dan komputasi kuantum. Tentu saja, ini juga berarti bahwa kita masih perlu mengeksplorasi lebih banyak kemungkinan untuk mengubah pandangan kita tentang materi secara menyeluruh.
Studi tentang urutan SPT bukan hanya topik penting dalam fisika, tetapi juga landasan bagi kita untuk memahami dan membentuk teknologi masa depan, dan dengan demikian lebih memahami sifat dan hukum alam semesta. Jadi, berapa banyak fenomena fisika yang tidak diketahui yang menunggu kita? Haruskah kita mengungkapkannya?