Perubahan fisiologis pascapersalinan merupakan proses alami dan penting yang dialami wanita setelah melahirkan. Perubahan ini menandai pemulihan pascapersalinan wanita karena rahim, payudara, dan bagian tubuh lainnya secara bertahap kembali ke keadaan sebelum hamil. Pada saat yang sama, periode ini juga dapat disertai tantangannya sendiri, dan memahami perubahan ini sangat penting bagi setiap ibu baru.
Perubahan paling signifikan setelah melahirkan adalah penyusutan rahim, dari organ seberat satu kilogram menjadi hanya sekitar 60 gram.
Segera setelah melahirkan, dasar rahim mulai berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta, yang biasanya memakan waktu sekitar 30 menit. Proses ini disertai dengan sedikit sensasi gemetar. Reaksi normalnya adalah merasa kencang, tidak kendur. Rahim kemudian secara alami menyusut, akhirnya berkurang secara signifikan ke ukuran sebelum hamil dalam waktu enam minggu.
Selama kehamilan, sistem imun tubuh menyesuaikan diri untuk mendukung pertumbuhan embrio, dan pascapersalinan, penyesuaian ini perlu segera kembali normal. Proses ini dapat mengakibatkan munculnya gejala beberapa infeksi yang mendasarinya, tetapi pemulihan kekebalan alami sangat penting bagi ibu dan bayi baru lahir.
Dengan perubahan estrogen dan prolaktin, kelenjar susu mengeluarkan kolostrum dan meningkatkan produksi ASI.
Dalam beberapa hari setelah melahirkan, kelenjar susu akan mulai mengeluarkan ASI, suatu proses yang disebut "kedatangan ASI." Ibu baru dianjurkan untuk menggendong dan merawat bayi mereka segera setelah lahir, yang membantu meningkatkan ikatan antara ibu dan bayi.
Pengelolaan nyeri pascapersalinan sangat penting, tidak hanya memengaruhi pemulihan ibu, tetapi juga memengaruhi perawatan bayi.
Nyeri pascapersalinan dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk berbagai luka robek, sayatan, atau kontraksi rahim yang terus-menerus. Sering kali, pengobatan yang tepat akan membantu meredakan nyeri, tetapi aktivitas sedang, seperti berjalan, juga diperlukan dan dapat membantu meredakan ketidaknyamanan.
Setelah melahirkan, kebutuhan kalori ibu berubah tergantung pada kebutuhan menyusui. Bagi ibu menyusui, kebutuhan kalori meningkat menjadi 2.300 hingga 2.500 kalori per hari, sehingga suplemen nutrisi menjadi sangat penting, sambil tetap menjaga hidrasi yang cukup dianjurkan.
Setelah operasi caesar, ibu perlu memberikan perhatian khusus pada penyembuhan luka dan manajemen nyeri. Anda mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama setelah operasi. Perhatian medis yang cepat selama periode ini dapat meningkatkan kualitas pemulihan secara signifikan.
Dukungan emosional yang tepat setelah melahirkan sangatlah penting. Baik itu kehadiran pasangan atau dukungan keluarga, hubungan emosional ini dapat mendukung proses pemulihan yang sehat. Selain itu, memahami sumber daya sosial dan layanan dukungan yang tersedia dapat membantu ibu baru merasa lebih tenang.
Dalam proses perubahan dan tantangan seperti itu, bagaimana Anda dapat memastikan bahwa Anda dan bayi pertama Anda dapat menerima dukungan dan perawatan yang komprehensif?