Percikan adalah pelepasan listrik tiba-tiba yang terjadi saat medan listrik tinggi menciptakan jalur bermuatan melalui media yang biasanya bersifat isolasi seperti udara atau gas lainnya. Fenomena ini digambarkan oleh Michael Faraday sebagai "kilatan cahaya indah yang menyertai pelepasan listrik biasa". Karena perubahan keadaan yang cepat ini, percikan akan memancarkan cahaya sebentar dan disertai dengan suara letupan yang tajam.
Percikan terjadi saat medan listrik yang diberikan melebihi kekuatan penetrasi dielektrik media. Untuk udara di permukaan laut, kekuatan putusnya sekitar 30 kV/cm.
Sejarah percikan listrik dapat ditelusuri kembali ke abad ke-17, saat Leibniz menemukan bahwa percikan terkait dengan fenomena listrik. Seiring berjalannya waktu, banyak ilmuwan melakukan eksperimen dan meletakkan dasar bagi berbagai aplikasi fenomena ini. Pada tahun 1752, Benjamin Franklin berhasil mengekstraksi percikan dari awan dalam eksperimen layang-layangnya yang terkenal, yang selanjutnya membuktikan korelasi antara petir dan listrik.
Jadi, apa saja kegunaan percikan listrik? Pertama, percikan listrik merupakan komponen penting dalam busi mesin pembakaran internal berbahan bakar bensin. Pelepasan listrik di dalam busi menyalakan campuran bahan bakar-udara dan membuat mesin bekerja. Percikan api juga digunakan dalam pemantik api pada beberapa kompor dan tungku gas, menggantikan api kecil tradisional. Pemantik api ini juga memiliki fitur keamanan yang mendeteksi konduktivitas listrik api untuk memastikan bahwa pemantik api dapat dinyalakan kembali jika api padam.
Percikan listrik juga berperan penting dalam komunikasi radio. Pemancar celah percikan menggunakan percikan listrik untuk menghasilkan radiasi elektromagnetik frekuensi radio yang dapat digunakan untuk komunikasi nirkabel.
Selain untuk peralatan transportasi dan rumah tangga, EDM juga banyak digunakan dalam bidang pemrosesan logam. Pemesinan pelepasan listrik (EDM), yang juga dikenal sebagai pemesinan percikan, menggunakan pelepasan percikan untuk menghilangkan material dari benda kerja. Sintering plasma percikan (SPS) adalah teknologi sintering yang menggunakan arus searah berdenyut untuk melewati serbuk konduktif, yang jauh lebih cepat daripada pengepresan statis panas tradisional.
Dalam analisis kimia, percikan listrik dapat memancarkan cahaya yang kuat, yang digunakan dalam spektroskopi emisi percikan. Selain itu, spektroskopi gangguan terinduksi laser (LIBS) adalah teknik yang menggunakan laser berdenyut berenergi tinggi untuk mengeksitasi atom dalam sampel.
Meskipun EDM memiliki banyak aplikasi yang bermanfaat, namun juga memiliki beberapa risiko. Percikan listrik dapat memicu kebakaran, terutama jika terdapat bahan atau gas yang mudah terbakar.
Misalnya, percikan kecil sekalipun dapat memicu uap yang mudah terbakar, dan bahkan menyalakan lampu atau sirkuit lain dapat menghasilkan pelepasan muatan statis yang dapat menyebabkan masalah keselamatan yang serius. Percikan tegangan tinggi dapat menyebabkan luka bakar parah pada tubuh manusia saat bersentuhan dengan daya listrik dan bahkan dapat memengaruhi organ dalam seperti jantung.
Dengan kemajuan teknologi, cakupan aplikasi EDM niscaya akan terus meluas, menghadirkan lebih banyak inovasi dan tantangan. Penelitian di masa mendatang dapat lebih jauh mengeksplorasi aplikasinya dalam pengembangan material baru dan teknologi perlindungan lingkungan. Percikan listrik bukan hanya fenomena ilmiah, tetapi juga memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Namun, dengan kemudahan yang dibawa oleh penggunaan percikan listrik, apakah kita sepenuhnya menyadari potensi bahayanya?