Dalam masyarakat modern, pemasyarakatan listrik telah menjadi kebutuhan hidup. Namun, masih ada jutaan orang yang tinggal di daerah tanpa listrik di seluruh dunia. Menurut statistik terbaru, sekitar 8,4 juta orang masih belum memiliki akses listrik, yang memicu diskusi tentang pembangunan infrastruktur, kondisi ekonomi, dan keadilan sosial. Dalam artikel ini, kita akan membahas latar belakang, dampak, dan solusi potensial dari daerah tanpa listrik dan mempertimbangkan bagaimana kita dapat membawa secercah harapan bagi orang-orang ini.
Di komunitas berpagar, dampak kekurangan listrik tidak terbatas pada ketidaknyamanan dalam hidup, tetapi juga meluas ke berbagai aspek seperti kesehatan, keselamatan, dan pendidikan.
Menurut berbagai laporan, pada tahun 2017, 83,1 miliar orang di dunia masih kekurangan akses ke jaringan listrik, yang sebagian besar berlokasi di daerah terpencil di Afrika. Masalah ini tidak dapat dijelaskan hanya oleh kondisi ekonomi, tetapi juga melibatkan berbagai faktor seperti lokasi geografis, stabilitas politik, dan struktur sosial.
Meskipun beberapa kemajuan telah dicapai dalam mempromosikan infrastruktur listrik dalam beberapa tahun terakhir, berbagai tantangan tetap ada. Jaringan listrik di banyak daerah sudah tua dan tidak dapat secara efektif memenuhi kebutuhan saat ini. Baik pemerintah maupun perusahaan swasta secara bertahap menyadari bahwa menyediakan listrik yang stabil ke daerah-daerah tanpa listrik telah menjadi tugas yang mendesak.
Masyarakat tanpa listrik terus menderita kemiskinan, pengangguran, dan kurangnya pendidikan.
Misalnya, daerah yang kekurangan listrik sering kali tidak memiliki akses ke peralatan medis dan pendingin yang diperlukan saat menanggapi penyakit, yang secara langsung memengaruhi kualitas dan aksesibilitas layanan medis.Di banyak daerah tanpa listrik, terdapat kekurangan fasilitas medis dasar dan sumber daya pendidikan, yang sangat membatasi potensi pengembangan masyarakat setempat.
Pemerintah dan organisasi internasional tengah gencar mencari solusi untuk mengatasi masalah daerah tanpa listrik. Indonesia misalnya. Pemerintah daerah telah bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk meluncurkan "Proyek Tenaga Listrik Desa" guna memanfaatkan energi terbarukan untuk menyediakan listrik bagi desa-desa terpencil. Proyek ini tidak hanya akan menyediakan listrik, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru dan mendorong pengembangan usaha kecil.
Namun, upaya tersebut masih menghadapi banyak kendala, termasuk pendanaan yang tidak mencukupi, keterbatasan teknologi, dan penerimaan oleh penduduk setempat. Artinya, masih ada jalan panjang yang harus ditempuh untuk benar-benar mencapai cakupan listrik yang menyeluruh.
Para ahli mengemukakan bahwa kunci untuk mencapai elektrifikasi yang menyeluruh terletak pada pembangunan infrastruktur listrik yang stabil dan andal serta penggunaan energi terbarukan untuk pembangkitan listrik. Selain upaya pemerintah, keterlibatan masyarakat dan kerja sama internasional juga menjadi faktor kunci keberhasilan.
Berinvestasi dalam infrastruktur energi bersih dan energi terbarukan tidak hanya akan menyelesaikan masalah energi, tetapi juga mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam ekonomi lokal.
Bagi warga biasa, penting juga untuk memahami situasi terkini dan kebutuhan daerah tanpa listrik. Setiap orang dapat berperan dalam mewujudkan perubahan dengan terlibat dalam LSM, menyumbang untuk mendukung proyek, dan banyak lagi. Seiring dengan semakin mendalamnya globalisasi, tindakan kita tidak hanya menyangkut diri kita sendiri, tetapi juga dunia tempat kita tinggal.
Dapatkah kita bekerja sama untuk memungkinkan orang-orang di setiap sudut untuk hidup dalam terang dan memperoleh harapan hidup?