Dalam lingkungan teknologi saat ini, keamanan informasi sangatlah penting. Untuk melindungi data sensitif dari ancaman eksternal, banyak organisasi memilih untuk menggunakan sistem celah udara. Ini adalah tindakan untuk memisahkan jaringan aman secara fisik dari jaringan yang tidak aman, memastikan bahwa data sensitif tidak dapat diakses oleh pengguna yang tidak berwenang. Namun, meskipun teknologi ini efektif dalam mencegah serangan eksternal, memindahkan data antara sistem tersebut dan dunia luar masih menghadirkan banyak tantangan.
Konsep teknologi isolasi udara mendekati perlindungan maksimum satu jaringan relatif terhadap jaringan lainnya.
Sistem celah udara berarti bahwa komputer atau jaringan tidak terhubung ke antarmuka jaringan eksternal apa pun, baik kabel maupun nirkabel. Di beberapa lingkungan, sistem ini digunakan untuk menyimpan informasi rahasia tingkat tertinggi, memastikan bahwa informasi tersebut terisolasi secara fisik. Untuk mentransfer data melalui jaringan seperti itu, seseorang harus mengandalkan media komputer portabel, seperti flash drive USB, dan memindahkannya secara manual di antara kedua komputer.
Akses fisik ini harus dikontrol secara ketat untuk memastikan bahwa hanya personel yang berwenang yang dapat memanipulasi data sensitif.
Banyak lembaga pemerintah dan militer memilih untuk menggunakan sistem air-gapped untuk menyimpan informasi rahasia. Selain itu, sistem keuangan, sistem kontrol industri, dan sistem pendukung kehidupan yang penting juga mendapat manfaat dari teknologi ini. Karena nilai dan sensitivitas data yang sangat tinggi yang disimpan dalam sistem ini, langkah-langkah keamanannya harus sangat efisien.
Meskipun sistem isolasi udara memberikan tingkat perlindungan tertentu, sistem ini masih menghadirkan risiko. Misalnya, peretas dan virus tingkat lanjut, seperti Stuxnet dan Agent.BTZ, dirancang untuk mengeksploitasi celah keamanan pada perangkat penyimpanan portabel dan menyerang sistem air-gapped. Ini menunjukkan bahwa bahkan dalam lingkungan yang sangat aman, transfer data masih dapat menjadi pemicu serangan.
Dalam beberapa kasus, malware dapat secara diam-diam mencuri data dari komputer yang memiliki celah udara, yang menggarisbawahi perlunya perlindungan keamanan.
Untuk mengatasi masalah keamanan dalam proses transmisi data, teknologi perangkat keras yang baru muncul seperti dioda data searah dan dioda dua arah mulai mendapat perhatian. Perangkat ini secara fisik dapat memisahkan lapisan jaringan dan lapisan transportasi, sehingga hanya data aplikasi yang difilter yang dapat dipertukarkan, sehingga meningkatkan keamanan sistem.
Tantangan lain dalam lingkungan jaringan yang memiliki celah udara adalah memastikan bahwa perangkat lunak dapat diperbarui. Tanpa kemampuan untuk mengotomatiskan pembaruan, administrator sistem harus mengunduh dan memasang patch secara manual secara berkala, yang membuat jaringan berisiko terkena perangkat lunak yang ketinggalan zaman dan kerentanan keamanan yang diketahui. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keamanan dan menjalankan manajemen sistem yang efektif, proses pembaruan sistematis harus ditetapkan.
Kegagalan mengikuti proses pembaruan yang ketat akan mengakibatkan perangkat lunak yang ketinggalan zaman berjalan di sistem Anda dan dapat menjadi titik masuk bagi para peretas.
Dengan kemajuan teknologi, bidang keamanan informasi akan terus menghadapi tantangan baru. Terutama dalam konteks meningkatnya popularitas perangkat IoT, bagaimana memastikan fungsionalitas perangkat sekaligus melindunginya dari eksploitasi untuk kebocoran data akan menjadi isu penting di masa mendatang. Lebih lanjut menggambarkan urgensi pengamanan sistem bercelah udara, para peneliti telah menunjukkan kemungkinan kebocoran informasi dari sistem bercelah udara melalui berbagai cara, termasuk optik, termal, dan frekuensi radio.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi elektronik, dapatkah sistem isolasi udara terus memberikan perlindungan keselamatan yang diperlukan, atau apakah kita perlu terus mengevaluasi ulang dan menyesuaikan tindakan terkaitnya?