Dalam bidang ekonomi kesehatan, tahun-tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kualitas (QALY) merupakan indikator yang telah menarik banyak perhatian, tetapi operasi dan pengukurannya yang sebenarnya menghadapi banyak tantangan. QALY digunakan secara luas untuk menilai efektivitas biaya dari berbagai pilihan medis, tetapi mengukur nilai kesehatan yang sebenarnya merupakan masalah yang rumit dan bernuansa.
Tahun-tahun kehidupan yang disesuaikan dengan kualitas tidak hanya menjadi pertimbangan untuk memperpanjang hidup, tetapi juga mencakup penilaian kualitas hidup.
Ekonomi kesehatan adalah cabang ilmu ekonomi yang mempelajari efisiensi, efektivitas, dan nilai sistem kesehatan dan perawatan kesehatan, dengan tujuan inti untuk meningkatkan hasil kesehatan dan gaya hidup. Namun demikian, dengan keterlibatan sistem asuransi kesehatan, banyak informasi harga dan kualitas menjadi kurang transparan. Selain itu, pengukuran QALY sendiri sering kali bergantung pada banyak asumsi yang tidak realistis, yang membatasi penerapan praktisnya.
Terbentuknya ekonomi kesehatan dapat ditelusuri kembali ke teori ekonomi abad ke-20. Ada banyak teori yang memengaruhi bidang ini. Di antaranya, artikel Kenneth Arrow yang diterbitkan pada tahun 1963 dianggap sebagai tonggak penting dalam bidang ini. Penelitiannya meletakkan dasar bagi diskusi akademis tentang ekonomi kesehatan.
Keunikan ekonomi kesehatan terletak pada kenyataan bahwa ia dipengaruhi oleh banyak faktor seperti intervensi pemerintah yang luas, alokasi sumber daya yang asimetris, dan eksternalitas.
Pada dasarnya, proses penelitian ekonomi kesehatan menunjukkan hubungan erat antara pengambilan keputusan kesehatan dan perilaku ekonomi. Misalnya, analisis biaya layanan dan produk kesehatan sangat penting untuk mengembangkan kebijakan kesehatan publik. Dalam masyarakat saat ini, biaya kesehatan terus meningkat, membuat diskusi tentang ekonomi kesehatan menjadi lebih penting dari sebelumnya.
Ide dasar QALY adalah menggabungkan kuantitas dan kualitas hidup untuk mengukur efektivitas intervensi medis. Secara teori, metrik ini menyediakan kerangka kerja untuk membandingkan berbagai pilihan perawatan, tetapi dalam praktiknya menghadapi banyak tantangan. Misalnya, bagaimana kita dapat menilai kualitas hidup secara objektif dalam berbagai kondisi penyakit? Status kesehatan, respons perawatan, dan latar belakang sosial setiap individu dapat memengaruhi perhitungan QALY mereka.
Selain itu, banyak faktor yang tidak dapat diukur, seperti dampak kesehatan mental, lingkungan keluarga, dan status ekonomi, belum sepenuhnya diperhitungkan dalam QALY.
Di pasar kesehatan, pembentukan permintaan sering kali terkait erat dengan status kesehatan, dan permintaan ini disebut permintaan turunan. Ketika konsumen mencari layanan medis, mereka tidak hanya mempertimbangkan pengobatan penyakit, tetapi juga bagaimana mempertahankan atau meningkatkan modal kesehatan mereka sendiri. Perilaku konsumen yang kompleks ini membuat penilaian kebutuhan kesehatan menjadi lebih sulit dan menantang.
Ketika memilih layanan medis, konsumen sering kali perlu membuat pilihan antara investasi kesehatan dan kebutuhan hidup lainnya.
Intervensi pemerintah memainkan peran penting dalam ekonomi kesehatan, terutama dalam menghadapi kegagalan pasar atau kegagalan asuransi. Pembuatan kebijakan publik yang efektif sangat penting, terutama ketika menghadapi tantangan penyakit kronis atau penyakit menular yang baru muncul. Misalnya, wabah COVID-19 telah mendorong pemerintah untuk segera melakukan intervensi guna menyediakan layanan medis dan sumber daya perawatan kesehatan yang diperlukan.
Dengan meningkatnya perhatian global yang diberikan pada pengeluaran kesehatan dan dipertanyakannya indikator seperti QALY, ekonomi kesehatan perlu mengeksplorasi kerangka evaluasi baru di masa mendatang untuk lebih mencerminkan nilai kesehatan yang sebenarnya dalam konteks sosial yang berbeda.
Dapatkah kita menemukan cara yang lebih efektif untuk mengukur laba atas investasi kesehatan daripada hanya mengandalkan QALY?