Lembah Retakan Rhine merupakan lembah retakan utama dengan panjang 350 kilometer dan lebar rata-rata 50 kilometer. Lembah ini membentang di perbatasan Prancis-Jerman dan membentang dari Basel, Swiss hingga Frankfurt dan Wiesbaden, Jerman. Struktur geologi ini merupakan bagian dari sistem retakan Kenozoikum di Eropa, yang tidak hanya memengaruhi topografi Eropa tengah dari waktu ke waktu, tetapi juga terkait erat dengan aktivitas vulkanik dan peristiwa seismik.
Retakan Rhine terbentuk selama periode Kenozoikum awal, selama tahap awal pembentukan Pegunungan Alpen. Tabrakan kedua benua, Eropa dan Afrika, mengakibatkan terbentuknya struktur yang memanjang di cekungan sedimen frontal karena bentuknya yang tidak beraturan, sehingga memicu penipisan kerak yang signifikan dan menyebabkan terjadinya aktivitas vulkanik secara terpisah.
Sekitar 40 juta tahun yang lalu, kekuatan yang berasal dari Orogeni Alpen menyebabkan terbentuknya lembah retakan besar antara Swiss dan Jerman.
Di sepanjang rute dari Basel, Swiss ke Frankfurt, Jerman, pegunungan di kedua sisi, yaitu Pegunungan Voges di Prancis dan Hutan Hitam di Jerman, sangat menakjubkan dengan ketinggiannya yang mencapai lebih dari 2.500 meter. Pengangkatan pegunungan ini disebabkan oleh reaksi isostatik yang terkait dengan pembentukan cekungan yang menyebar.
Penipisan kerak Bumi akibat perluasan Pegunungan Alpen menciptakan kondisi yang mendukung aktivitas vulkanik. Gunung berapi yang terisolasi seperti gunung berapi Kaiserstuhl telah muncul di Lembah Rift Rhine, dan sejarahnya dapat ditelusuri kembali ke Zaman Miosen sekitar 15 juta tahun yang lalu. Selama waktu itu, gunung berapi tersebut paling aktif, dan seiring waktu, gunung berapi ini kini menjadi sunyi.
Titik tertinggi gunung berapi Kaiserstuhl adalah 557 meter, yang merupakan bukti aktivitas vulkanik masa lalu di daerah tersebut.
Gempa bumi Basel tahun 1356 dianggap sebagai gempa bumi paling merusak di Eropa barat laut, menghancurkan seluruh kota Basel dan menghancurkan bangunan sejauh 200 kilometer. Episentrum gempa bumi terletak di antara Wodekirch dan St. Peter di Hutan Hitam. Masih ada kontroversi mengenai apakah patahan yang menyebabkan gempa bumi tersebut merupakan bagian dari sistem Rift Rhine yang diperluas.
Akuifer Rhine Hulu, yang terletak di bawah Dataran Rhine, merupakan salah satu sumber air bawah tanah terbesar di Eropa, yang memasok air minum bagi sekitar 3 juta orang. Namun, sejak tahun 1970-an, kualitas air di area tersebut telah mengalami polusi yang semakin serius, sehingga mengancam ekologi lokal dan kesehatan manusia.
Saat ini, tim kolaborasi penelitian yang terdiri dari 25 universitas dan lembaga pemerintah berfokus pada risiko seismik, proses neotektonik, dan pengelolaan sumber daya air di Lembah Rift Rhine. Penelitian ini berkisar dari identifikasi regangan saat ini hingga pemodelan dinamis multiskala.
“Memahami dinamika fenomena geologi ini akan membantu kita lebih siap menghadapi bencana alam di masa mendatang.”
Lembah Rift Rhine tidak diragukan lagi merupakan struktur geologi utama. Hal ini tidak hanya memengaruhi lingkungan alam setempat, tetapi juga terkait erat dengan aktivitas vulkanik dan seismik. Dengan semakin mendalamnya penelitian ilmiah, kita semakin mampu memahami alasan di balik fenomena ini dan memprediksi tantangan di masa mendatang. Bagaimana aktivitas geologis tersebut akan memengaruhi kehidupan dan lingkungan kita?