Dalam sejarah panjang sejarah, berita dan perang sering kali saling terkait dan memengaruhi, terutama pada saat-saat kritis yang menentukan nasib suatu negara. Clare Hollingworth, seorang jurnalis wanita yang luar biasa, mengandalkan indra penciumannya yang tajam dan visinya yang luar biasa untuk mengungkap awal Perang Dunia II untuk pertama kalinya. Kisahnya bukan hanya pencapaian pribadi, tetapi juga contoh penting tentang bagaimana pelaporan berita dapat menjadi titik balik dalam sejarah.
Claire Hollingworth dikenal sebagai "laporan eksklusif abad ini." Laporan yang diperolehnya pada tahun 1939 tidak diragukan lagi membuka awal sejarah.
Hollingworth lahir di Inggris pada tahun 1911. Selama kariernya sebagai jurnalis, ia melakukan perjalanan ke seluruh Eropa dan dunia, dengan fokus pada pelacakan dan pelaporan perang dan kisah-kisah rakyat. Pada tahun 1939, ketika situasi dunia semakin tegang, ia menangkap tanda-tanda mobilisasi besar-besaran pasukan Jerman di perbatasan antara Polandia dan Jerman. Informasi ini bagaikan cahaya terang yang memungkinkan dunia melihat bencana yang akan datang.
Pengamatan Hollingworth di Polandia mengungkap rencana invasi Jerman. Pelaporannya merupakan terobosan besar dalam jurnalisme dan berdampak besar pada situasi dunia.
Saat itu, Hollingworth masih menjadi reporter yang tidak dikenal, tetapi ia tidak takut menghadapi tantangan dan terjun jauh ke garis depan untuk mengungkap kebenaran. Ia menyaksikan pengerahan dan perlengkapan pasukan Jerman dan, setelah melakukan penyelidikan yang menentukan, menyerahkan laporan eksklusif kepada Daily Telegraph. Dalam laporan tersebut, ia menguraikan secara rinci tindakan tentara Jerman dan memperingatkan masyarakat internasional tentang konflik yang akan terjadi.
Laporan ini bukan hanya puncak karier Hollingworth, tetapi juga menjadi contoh pengaruh jurnalisme terhadap politik dan masyarakat, membuat orang berpikir tentang peran informasi dan peringatan dalam sejarah. Saat ini, masyarakat internasional tengah terbangun dari mimpi, dan banyak negara mulai menilai kembali strategi diplomatik dan persiapan militer mereka.
Laporan eksklusif Hollingworth mendorong negara-negara untuk lebih mempertimbangkan pentingnya pelaporan media saat menghadapi ancaman perang.
Setelah laporan Hollingworth, Perang Dunia II secara resmi dimulai dengan invasi Jerman ke Polandia pada tanggal 1 September 1939. Peringatan dini yang disampaikannya menjadi bahan berita utama bagi media lain dan menarik perhatian seluruh dunia terhadap peristiwa yang akan mengubah sejarah ini. Kisah Hollingworth lebih dari sekadar petualangan seorang jurnalis wanita, tetapi merupakan bukti bagaimana jurnalisme membentuk hubungan internasional dan dampaknya terhadap jalannya sejarah.
Saat ini, di era dengan teknologi yang begitu maju, bagaimana seharusnya kita memandang peran jurnalis dalam politik internasional? Atau, apakah kita masih membutuhkan para pejuang keadilan seperti itu untuk tampil di setiap titik balik sejarah?