Kekuatan senjata nuklir sering digunakan untuk membandingkan kekuatan destruktif berbagai ledakan, dan "setara TNT" merupakan konsep kunci. Setara TNT merupakan konvensi yang digunakan untuk menyatakan energi, khususnya saat menggambarkan energi yang dilepaskan dalam sebuah ledakan. Menurut konvensi ini, energi 1 ton TNT kira-kira sama dengan 4,184 gigajoule. Artinya, saat 1 ton TNT diledakkan, akan melepaskan sekitar 4.184 kilojoule energi. Hal ini menjadikan TNT sebagai standar pembanding energi bahan peledak lainnya, meskipun beberapa bahan peledak lainnya, seperti dinamit, sebenarnya melepaskan energi yang lebih tinggi.
Seribu ton TNT dapat divisualisasikan sebagai kubus dengan panjang sisi 8,46 meter (27,8 kaki).
Ketika kita berbicara tentang satu kiloton, itu mewakili sekitar 4,184 terajoule energi. "Megaton" berarti 4,184 petajoule. Satuan ini sering digunakan untuk menggambarkan jumlah energi yang dilepaskan oleh senjata nuklir dan kekuatan penghancurnya. Faktanya, konsep ekuivalen TNT tidak hanya muncul dalam perjanjian pengendalian senjata nuklir, tetapi bahkan digunakan ketika menggambarkan energi yang dilepaskan oleh asteroid yang menghantam bumi.
Definisi ekuivalen TNT sebenarnya berasal dari latar belakang sejarah dan eksperimen ilmiah. Perbandingan berbagai perilaku dan sifat menghasilkan perhitungan yang berbeda. Misalnya, ketika mengevaluasi hasil energi, energi bahan peledak biasanya dihitung berdasarkan kerja termodinamikanya. Setelah sejumlah besar percobaan ledakan udara, energi TNT diukur secara akurat sebesar 4686 Joule (J) per gram, sedangkan perhitungan teoritis memperkirakan sebesar 4853 Joule. Meskipun demikian, perhitungan ini masih belum dapat sepenuhnya mencerminkan perbedaan pelepasan energi antara senjata nuklir dan TNT, terutama dalam ledakan TNT skala kecil, yang mungkin tidak sepenuhnya membakar partikel karbon dan produk hidrokarbon yang dihasilkan selama ledakan.
Energi yang dilepaskan oleh ledakan satu gram TNT disepakati sebesar 4184 joule, yang sebenarnya setara dengan 1 kilokalori.
Setara dengan 1 ton TNT kira-kira setara dengan:
Faktor Efektivitas Relatif (faktor RE) digunakan untuk menggambarkan daya rusak bahan peledak dibandingkan dengan TNT, dan satuannya adalah ekuivalen TNT/kg (TNTe/kg). Semakin tinggi faktor RE, semakin efektif bahan peledak tersebut. Hal ini memungkinkan para insinyur untuk menggunakan TNT sebagai tolok ukur selama perancangan untuk menghitung dengan tepat massa yang dibutuhkan untuk bahan peledak yang berbeda. Misalnya, jika formula pemotongan kayu membutuhkan 1 kilogram TNT, maka berdasarkan faktor RE oktazokuban sebesar 2,38, hanya 0,42 kilogram oktazokuban yang dapat digunakan untuk mencapai efek yang sama.
Menghitung faktor RE untuk satu bahan peledak cukup sulit karena bergantung pada situasi atau penggunaan tertentu.
Dalam perancangan senjata nuklir, konsep hasil TNT memainkan peran penting. Hal ini tidak hanya efektif dalam penelitian ilmiah, tetapi juga digunakan dalam strategi militer dan negosiasi diplomatik. Memahami potensi destruktif bom nuklir memungkinkan perencanaan respons yang lebih baik dan meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan global. Baik itu kekuatan pencegah senjata nuklir atau membandingkan jenis bahan peledak lainnya, setara TNT merupakan standar referensi dasar dan penting.
Namun, dalam menghadapi kekuatan seperti itu, haruskah kita memikirkan kembali keberadaan dan dampak senjata nuklir, dan bagaimana menghindari potensi bencana di masa mendatang?