Beragam bentuk nanopartikel perak: Mengapa para ilmuwan begitu terpesona?

Nanopartikel perak merujuk pada partikel perak dengan ukuran antara 1 nanometer dan 100 nanometer. Meskipun sering digambarkan sebagai "perak", banyak nanopartikel perak sebenarnya mengandung proporsi oksida perak yang lebih tinggi karena rasio yang sangat tinggi antara atom permukaan dan atom yang digabungkan secara massal. Bergantung pada kebutuhan aplikasinya, para ilmuwan dapat membuat nanopartikel dalam berbagai bentuk. Bentuk yang paling umum adalah bulat, tetapi ada juga bentuk seperti berlian, segi delapan, dan serpihan. Luas permukaan nanopartikel ini yang besar memungkinkannya untuk menyerap sejumlah besar ligan, yang memungkinkannya untuk menjebak berbagai molekul.

Potensi nanopartikel perak untuk mengobati penyakit manusia sedang dieksplorasi melalui penelitian laboratorium dan hewan untuk menilai efektivitas, biosafety, dan biodistribusinya.

Ada banyak metode untuk menyiapkan nanopartikel perak, yang paling umum adalah metode kimia basah. Dalam proses ini, kompleks ion perak seperti AgNO3 atau AgClO4 biasanya digunakan dan diubah menjadi perak koloid dengan bantuan zat pereduksi. Ketika ada cukup ikatan antara atom-atom perak, mereka dapat membentuk permukaan yang stabil, dan ketika partikel-partikel tumbuh hingga radius kritis, mereka menjadi stabil. Selama proses ini, banyak molekul akan menempel pada permukaan partikel perak, sehingga menghasilkan stabilitas nanopartikel perak.

Saat ini, para peneliti sedang mengeksplorasi berbagai metode untuk mensintesis nanopartikel perak, termasuk gula pereduksi, menggunakan metode reduksi asam sitrat, dan menggunakan metode poliol. Masing-masing memiliki teknik sintesis yang unik. Kondisi yang berbeda akan menghasilkan bentuk dan ukuran yang berbeda. Nanopartikel perak.

Metode sintesis

Metode kimia basah

Kimia basah adalah metode yang paling umum untuk mensintesis nanopartikel perak. Dalam proses ini, ion perak direduksi ke keadaan nanometer di bawah aksi agen pereduksi. Metode ini menggabungkan berbagai agen pereduksi dan kondisi sintesis yang berbeda, yang memungkinkan kontrol yang efektif terhadap bentuk dan ukuran nanopartikel.

Metode reduksi monosakarida

Metode reduksi monosakarida menggunakan monosakarida seperti glukosa dan fruktosa untuk mereduksi ion perak. Ini adalah metode sederhana yang biasanya dapat diselesaikan dalam satu langkah tanpa campur tangan nikel atau bahan kimia lainnya. Penelitian menunjukkan bahwa metode ini tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memungkinkan kontrol ukuran nanopartikel yang akurat.

Metode reduksi asam sitrat

Metode ini pertama kali tercatat pada tahun 1889, menggunakan asam sitrat sebagai agen pereduksi untuk mereduksi sumber perak menjadi nanoperak. Proses ini sederhana dan mudah diterapkan serta sering digunakan untuk mensintesis produksi massal nanopartikel perak dalam skala tunggal.

Metode poliol

Metode poliol dapat memberikan tingkat kontrol ukuran dan geometri yang tinggi untuk nanopartikel, dan etilen glikol sering digunakan sebagai agen pereduksi untuk mensintesis nanopartikel perak. Dengan mengubah kondisi reaksi, seperti suhu dan lingkungan kimia, nanopartikel dengan bentuk yang berbeda dapat diproduksi.

Sintesis yang dimediasi cahaya

Metode sintesis yang dimediasi cahaya menggunakan energi cahaya untuk mendorong pembentukan nanopartikel perak. Mempelajari proses metode ini akan membantu mengembangkan jalur sintesis baru.

Biosintesis

Dalam beberapa tahun terakhir, munculnya metode biosintesis telah memberikan alternatif yang ramah lingkungan untuk metode sintesis tradisional. Menggunakan ekstrak tanaman, jamur, dan bahkan hewan untuk mensintesis nanopartikel perak tidak hanya dapat mengurangi polusi lingkungan, tetapi juga meningkatkan efisiensi dan stabilitas proses sintesis.

Persiapan biologis nanopartikel perak tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat lebih meningkatkan stabilitas nanopartikel perak, sehingga memungkinkannya digunakan dengan lebih baik dalam aplikasi medis dan lingkungan.

Seiring berlanjutnya penelitian, para ilmuwan menjadi semakin terpesona oleh keragaman nanopartikel perak dan potensi penggunaannya. Dalam proses mengeksplorasi nanopartikel ini, kita tidak dapat tidak berpikir tentang era baru aplikasi teknologi seperti apa yang akan membawa kita ke pengembangan nanopartikel perak di masa depan?

Trending Knowledge

Dunia misterius nanopartikel perak: Seberapa kecilkah mereka?
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkelanjutan, penerapan nanoteknologi menjadi semakin luas. Nanopartikel perak, sebagai material utama, sedang dipelajari dan diterapkan secara lua
Masa depan nanoteknologi: Bagaimana nanopartikel perak dapat mengubah pengobatan?
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, nanoteknologi telah menjadi arah penelitian yang sangat menarik di bidang medis. Nanopartikel perak, yang ukurannya berkisar antara 1 nanometer hingga 1

Responses