Dalam beberapa tahun terakhir, teknologi eksplorasi ruang angkasa telah maju pesat, tetapi impian wahana satu tahap untuk memasuki orbit (SSTO) masih jarang terwujud. Fitur utama wahana ini adalah dapat memasuki orbit dari permukaan bumi tanpa membuang perangkat keras utama apa pun, seperti tangki bahan bakar atau mesin. Meskipun konsepnya menjanjikan efisiensi biaya dan dapat digunakan kembali, mengapa kita masih belum berhasil mengembangkan wahana semacam itu di Bumi?
Tantangan Teknis
"Untuk mencapai satu tahap memasuki orbit di Bumi, sejumlah tantangan teknis utama harus diatasi."
Untuk setiap wahana SSTO, pertama-tama ia harus mengatasi tantangan gravitasi Bumi. Dengan teknologi saat ini, mesin harus memberikan daya dorong yang sangat tinggi dan menyelesaikan tugas memasuki orbit dengan kecepatan lebih dari 7.400 meter per detik. Selain itu, keberadaan atmosfer Bumi menyebabkan hambatan udara pada tahap awal penerbangan, yang membatasi kecepatan dan kinerja mesin.
Proses R&D berbiaya tinggi
Meskipun beberapa konsep SSTO yang terkenal seperti Skylon dan DC-X menunjukkan beberapa potensi teknologi, konsep-konsep tersebut merupakan tantangan berbiaya tinggi dari teori hingga praktik. Para ahli menunjukkan bahwa biaya desain, pengembangan, penelitian, dan rekayasa (DDR&E) dari sistem yang dapat digunakan kembali ini jauh lebih tinggi daripada biaya sistem roket sekali pakai, sehingga beban keuangan tersebut membuat investor enggan.
Kasus terkait utama
"Banyak misi luar angkasa yang berhasil telah diselesaikan oleh roket multi-tahap."
Roket multi-tahap seperti Sistem Peluncuran Luar Angkasa NASA (SLS) raksasa dan roket Falcon Heavy SpaceX telah membuktikan bahwa teknologi roket tradisional dapat secara efektif mengangkut muatan ke luar angkasa. Dibandingkan dengan SSTO, sistem multi-tahap ini memiliki keunggulan yang jelas dalam meningkatkan rasio muatan dan mengurangi biaya peluncuran.
Potensi luar angkasa
Contoh kendaraan SSTO yang diimplementasikan di planet lain, seperti bulan dan Mars, juga menunjukkan potensinya. Faktanya, modul pendaratan bulan dalam program Apollo telah berhasil mencapai tahap tunggal untuk memasuki orbit, yang menunjukkan bahwa implementasi konsep SSTO akan lebih layak di lingkungan gravitasi yang lebih rendah.
Prospek Masa Depan
Meskipun ada tantangan teknologi saat ini, beberapa ahli secara aktif mengeksplorasi peluang masa depan untuk memasuki orbit tahap tunggal. Dengan kemajuan berkelanjutan dalam ilmu material dan teknologi rekayasa, audiens dapat mengharapkan untuk melihat solusi kopling baru di masa depan, yang diharapkan akan membuka lebih banyak kemungkinan untuk mewujudkan robot SSTO.
Kesimpulan
Konsep tahap tunggal untuk memasuki orbit sangat menarik. Meskipun masih menghadapi berbagai tantangan, dengan kemajuan teknologi, mimpi ini suatu hari nanti dapat menjadi kenyataan. Apakah menurut Anda kemajuan teknologi cukup untuk mengatasi kesulitan ini dan mewujudkan SSTO?