Etilena (CH2=CH2) adalah gas hidrokarbon tak jenuh yang berperan penting sebagai hormon tanaman alami. Gas olefin paling sederhana ini tidak hanya berperan sebagai pengatur dalam proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga berdampak pada berbagai tahap kehidupan seperti pematangan buah, pembukaan bunga, dan kerontokan daun. Namun, sifat pemacu pertumbuhan ini memiliki kerugian karena memperpendek umur buah.
Etilena dianggap sebagai kunci untuk mendorong pematangan tanaman dan dapat berdampak signifikan pada proses kehidupan tanaman bahkan pada konsentrasi sangat rendah.
Etilena memiliki sejarah panjang penggunaan di bidang pertanian. Orang Mesir kuno memotong buah ara untuk merangsang pematangannya, sementara orang Cina kuno menggunakan dupa untuk mempercepat pematangan buah pir. Pada abad ke-19, penduduk kota menemukan bahwa kebocoran gas pada lampu jalan dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman mandek, bunga layu, dan daun gugur sebelum waktunya. Pada tahun 1874, asap ditemukan dapat menyebabkan ladang nanas berbunga, dan alasan di balik ini adalah karena asap tersebut mengandung etilen. Sejak saat itu, petani mulai menggunakan metode kimia seperti prekursor etilen untuk memperkuat efeknya.
Etilen diproduksi di hampir semua bagian tanaman, termasuk daun, batang, akar, bunga, buah, dan biji. Sintesis etilen diatur oleh tahap perkembangan dan faktor lingkungan. Selama kehidupan tanaman, produksi etilen diinduksi selama tahap pertumbuhan tertentu, seperti perkecambahan dan pematangan buah. Proses sintesis melibatkan asam amino metionina, yang diubah menjadi etilen oleh serangkaian enzim.
Dalam biosintesis etilen, salah satu enzim yang paling penting adalah ACC sintase (ACS). Aktivitasnya menentukan laju produksi etilen, sehingga pengaturannya sangat penting.
Pada tanaman, etilen dirasakan oleh serangkaian dimer protein transmembran. Mekanisme penginderaan ini memungkinkan tanaman untuk merespons perubahan etilen di lingkungannya, yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam kondisi yang merugikan, seperti tanah salin, sinyal etilen membantu tanaman beradaptasi terhadap stres dan mendorong pertumbuhan.
Dalam pertanian komersial, sifat etilen juga menyebabkan beberapa masalah, termasuk memperpendek masa simpan buah-buahan dan menyebabkan masa simpan bunga potong dan tanaman pot yang lebih pendek. Untuk mengatasi masalah ini, banyak peneliti mengembangkan teknologi untuk menghambat etilen, seperti menghambat sintesis atau persepsinya, agar tanaman tetap sehat dan memperpanjang umurnya.
KesimpulanPetani komersial menggunakan etilen untuk mendorong pembungaan pada nanas, tetapi hal ini menimbulkan tantangan bagi operasi komersial karena dapat mempercepat penuaan pada tanaman dan bunga lainnya.
Etilen adalah pedang bermata dua bagi pertumbuhan tanaman. Meskipun dapat secara efektif mendorong perkembangan dan pertumbuhan tanaman, ia juga dapat memperpendek umur buah dan bunga. Hal ini tidak diragukan lagi menjadi tantangan bagi produsen pertanian. Dalam situasi ini, bagaimana petani dapat menemukan keseimbangan untuk secara efektif memanfaatkan manfaat hormon ini dan meminimalkan kerusakan yang ditimbulkannya?