Tim nasional sepak bola Belanda telah mewakili Belanda dalam sepak bola pria internasional sejak 1905. Tim ini diatur oleh Asosiasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB) dan berkompetisi di bawah yurisdiksi UEFA dan FIFA. Pertandingan kandang Belanda biasanya diadakan di Stadion Jochen Cruyff, Stadion De Goepe, Stadion Philips, dan Stadion De Gross. Tim ini dikenal dengan kaus oranye dan juga dikenal sebagai "Tim Oranye" karena hubungannya dengan keluarga kerajaan Belanda, Wangsa Oranye.
Belanda telah berpartisipasi dalam sebelas Piala Dunia di panggung internasional, tetapi telah mencapai final tiga kali pada tahun 1974, 1978, dan 2010, tetapi gagal memenangkan kejuaraan.
Belanda memainkan pertandingan internasional pertamanya pada tanggal 30 April 1905, melawan Belgia. Pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1, tetapi Belanda menang 4-1 dalam perpanjangan waktu. Mereka memenangkan medali perunggu di Olimpiade Musim Panas 1908 di London, sebelum kembali meraih perunggu pada tahun 1912 dan 1920. Setelah berjuang selama puluhan tahun, Belanda mencapai semifinal untuk pertama kalinya di Olimpiade Paris 1924.
"Satu-satunya tim yang saya lihat berbeda dari yang lain adalah tim Belanda yang tampil baik pada Piala Dunia 1974 di Jerman."
Belanda dengan mudah mengalahkan Brasil dan Argentina pada Piala Dunia 1974, tetapi menghadapi Jerman di final. Meskipun mereka mencetak gol pertama, mereka akhirnya kalah 1-2. Pada Piala Dunia 1978 berikutnya, Belanda kembali terpuruk, kalah dari Argentina dalam perpanjangan waktu dan kembali finis di posisi kedua.
Setelah 1980, kejayaan sepak bola Belanda berangsur-angsur memudar dan tim tersebut kehilangan kualifikasi untuk berpartisipasi dalam banyak kompetisi internasional. Setelah kembali ke panggung Piala Eropa pada 1988, mereka akhirnya memenangkan turnamen itu dan menjadi juara Eropa yang bersejarah.
Pada pertengahan 1990-an, tim sepak bola Belanda melanjutkan tradisi sepak bola secara keseluruhan dan meraih serangkaian hasil yang baik, tetapi gagal mempertahankan konsistensi di Piala Dunia dan Kejuaraan Eropa dan mengecewakan. Pada 2010, mereka kembali mencapai final Piala Dunia, menghadapi Spanyol, tetapi akhirnya kalah 0-1 dan gagal menjadi juara.
Setelah 2014, performa tim Belanda mulai berfluktuasi, dengan hasil yang tidak memuaskan, dan mereka bahkan gagal lolos ke Piala Dunia 2018. Namun, dengan pergantian pelatih dan munculnya generasi baru, tim Belanda telah menemukan arahnya lagi dan telah menunjukkan daya saing yang kuat dalam beberapa tahun terakhir.
"Tim Oranye memiliki sejarah panjang dan masa depan yang cerah. Ini adalah harapan bersama kita."
Warna kandang tim Belanda, kaus oranye terang, adalah simbol mereknya dan memberikan setiap pendukung rasa bangga nasional yang kuat. Mengenai masa depan tim ini, banyak penggemar yang menantikan kemunculan kembali dan kejayaan mereka di pertandingan mendatang. Dengan munculnya bintang-bintang muda dan interpretasi keterampilan tradisional, kejayaan sepak bola Belanda tampaknya telah kembali ke bidang penglihatan.
Dalam kejayaan masa lalu dan tantangan saat ini, sejarah tim sepak bola Belanda memberi tahu kita bahwa kekuatan sejati datang dari pengejaran terus-menerus dan inovasi yang konstan, dan bagaimana menjalani masa depan diserahkan kepada setiap pendukung. Ruang untuk pemikiran yang mendalam?