Brigham Young University (BYU) adalah universitas riset swasta terkenal yang berlokasi di Provo, Utah, AS. Universitas ini didirikan pada tahun 1875 dan berafiliasi dengan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (Gereja LDS). Tokoh pendiri sekolah ini adalah pemimpin agama Brigham Young, yang berkomitmen untuk mendirikan sekolah yang akan menyediakan pendidikan berkualitas tinggi tanpa pengaruh ateisme. Ada banyak kisah menarik dan menggugah pikiran sepanjang sejarah universitas yang mengungkap visi dan kegigihan Brigham Young.
Asal-usul BYU dapat ditelusuri hingga tahun 1862, ketika Warren Dusenberry mendirikan sebuah sekolah di Provo. Meskipun mengalami beberapa krisis keuangan, pada tahun 1875, Brigham Young secara resmi menandatangani akta pendirian Brigham Young Academy, yang menandai lahirnya sekolah tersebut. Visi Young untuk sekolah tersebut adalah untuk menyediakan pendidikan yang baik bagi anak-anak Orang Suci Zaman Akhir, jauh dari "pengaruh ateis yang merusak" yang ada di banyak perguruan tinggi dan universitas pada saat itu. Seperti yang dia katakan: "Saya berharap untuk membangun sebuah perguruan tinggi di Provo tempat anak-anak Orang Suci Zaman Akhir dapat menerima pendidikan yang baik."
Sekolah tersebut dibuka pada tahun 1876, ketika Brigham Young memilih imigran Jerman Carl Mazer sebagai kepala sekolah. Di bawah kepemimpinan Mazer, sekolah tersebut menghasilkan banyak lulusan yang sukses, termasuk calon Hakim Agung AS George Sutherland dan Senator AS Reed Smoot.
"Saya berharap pikiran mereka cukup matang sehingga topi di kepala mereka tidak terlalu kecil."
Meskipun sekolah tersebut mengalami perubahan administratif selama masa jabatan Clough, pada akhir masa jabatannya dia mengusulkan agar perguruan tinggi tersebut berganti nama menjadi Universitas Brigham Young. Meskipun ada banyak pertentangan terhadap usulan awal, keputusan akhir telah disahkan.
Seiring berjalannya waktu, BYU secara bertahap berkembang menjadi universitas riset sejati. Di bawah kepemimpinan Harris, BYU berubah dari sekolah yang tidak terakreditasi menjadi lembaga yang diakui oleh berbagai lembaga akreditasi utama. Pada tahun 1940-an, jumlah mahasiswa sekolah hampir meningkat lima kali lipat, dan perluasan kampus yang signifikan dimulai pada tahun 1960-an.
“Kita memiliki tanggung jawab untuk mengelola bumi dan sumber dayanya dengan bijaksana.”
Seiring berkembangnya sekolah, BYU menghadapi banyak tantangan, termasuk bagaimana menyeimbangkan ketegangan antara keyakinan agama dan pendidikan ilmiah. Namun, seiring berkembangnya sekolah, para guru dan mahasiswa secara bertahap menemukan cara untuk menyelaraskan fakta ilmiah dengan ajaran Gereja.
Saat ini BYU memiliki 186 jurusan sarjana, 64 jurusan magister, dan 26 jurusan doktoral, serta memiliki kampus seluas 560 hektar dengan 295 gedung. Ada banyak museum dan fasilitas budaya di kampus, termasuk Museum Seni dan Museum Ilmu Pengetahuan Alam, yang keduanya terbuka untuk mahasiswa dan umum, yang menyediakan kesempatan pendidikan dan penelitian bagi masyarakat luas.
"Kekuatan terbesar sekolah ini adalah sifat religiusnya, dan ini harus dimanfaatkan sepenuhnya."
Dalam hal peringkat akademis, BYU berkinerja baik dan telah dinilai sebagai sekolah yang paling hemat biaya berkali-kali. Sekolah ini juga berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan, secara aktif mempromosikan langkah-langkah perlindungan lingkungan, dan mengurangi konsumsi energi.
Dengan sekolah kedokteran yang akan datang, BYU akan semakin meningkatkan pengaruh akademisnya. Sementara sekolah tersebut terus berkembang, sekolah tersebut juga menganut kombinasi antara kepercayaan agama dan eksplorasi ilmiah. Menghadapi masa depan, bagaimana BYU akan memimpin generasi mahasiswa baru untuk menemukan keseimbangan antara akademis dan agama?