Di bidang kesehatan global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terus mempromosikan promosi kesehatan secara lebih komprehensif sejak Piagam Ottawa tahun 1986. Piagam Ottawa tahun 1986 menggambarkan promosi kesehatan sebagai “proses yang memungkinkan orang untuk memperoleh kendali yang lebih besar atas kesehatan mereka sendiri dan faktor-faktor penentunya”, yang menekankan dampak intervensi sosial dan lingkungan terhadap faktor-faktor penentu kesehatan. Namun, seiring berjalannya waktu, pada tahun 2005, dalam konteks globalisasi, WHO mendefinisikan ulang promosi kesehatan dalam Piagam Bangkok dan menekankan pentingnya kesehatan yang adil dan tindakan terkoordinasi di berbagai tingkat kebijakan.
Dalam Piagam Ottawa tahun 1986, promosi kesehatan didefinisikan sebagai “meningkatkan kesehatan orang dengan memungkinkan mereka untuk meningkatkan kendali atas kesehatan mereka dan faktor-faktor penentunya.” Definisi ini menunjukkan sifat promosi kesehatan yang beraneka ragam, yang melampaui sekadar membahas perubahan perilaku individu dan mencakup intervensi sosial dan lingkungan seperti pendapatan, perumahan, ketahanan pangan, pekerjaan, dan kondisi kerja.
Promosi kesehatan bukan hanya tanggung jawab departemen kesehatan, tetapi juga melibatkan promosi faktor politik, ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, perilaku, dan biologis.
Pada tahun 2005, Piagam Bangkok mengembangkan definisi ini lebih lanjut, dengan menekankan bahwa promosi kesehatan sebagai strategi harus diintegrasikan ke dalam semua tindakan kebijakan publik. Inti dari piagam baru tersebut adalah gagasan untuk mendukung kesetaraan kesehatan dan mempromosikan peluang untuk meningkatkan kesehatan bagi semua masyarakat.
Konsep promosi kesehatan dapat ditelusuri kembali ke Laporan Lalonde Kanada pada tahun 1974, yang mengusulkan strategi promosi kesehatan yang ditujukan untuk memengaruhi dan membantu individu dan organisasi untuk bertanggung jawab atas hal-hal yang memengaruhi kesehatan mental dan fisik mereka. Lebih banyak tanggung jawab. Selanjutnya, Laporan Dokter Umum AS tahun 1979 tentang Orang Sehat menyebutkan bahwa promosi kesehatan "bertujuan untuk mengembangkan tindakan komunitas dan individu untuk membantu orang mengembangkan gaya hidup yang menjaga dan meningkatkan kesehatan."
Tiga mekanisme utama promosi kesehatan dapat mencakup: perawatan diri, saling membantu, dan menciptakan lingkungan yang sehat.
Dengan diselenggarakannya Konferensi Internasional pertama tentang Promosi Kesehatan pada tahun 1986, dikeluarkannya Piagam Ottawa membuat definisi promosi kesehatan menjadi lebih jelas, sementara Piagam Bangkok menggemakan pendalaman konsep ini dalam konteks globalisasi. Piagam Bangkok tidak hanya melanjutkan filosofi inti Ottawa, tetapi juga memperkenalkan konsep "Kesehatan dalam Semua Kebijakan (HiAP)", yang menekankan pentingnya keadilan sosial dan kerja sama.
Dalam proses implementasi promosi kesehatan, WHO telah mengusulkan berbagai strategi, termasuk intervensi berbasis komunitas, advokasi tingkat kebijakan, dan strategi berbasis lingkungan. Dengan mempromosikan literasi kesehatan, meningkatkan kemampuan orang untuk memperoleh dan memahami informasi kesehatan, dan mendorong mobilisasi sosial, tingkat keberhasilan promosi kesehatan dapat ditingkatkan secara efektif. Dalam implementasi khusus promosi kesehatan, banyak tantangan yang mungkin dihadapi, seperti hasil kesehatan jangka panjang yang tidak dapat langsung terlihat, masalah atribusi antara peningkatan kesehatan dan aktivitas promosi kesehatan tertentu, dll.
Metode campuran untuk menilai efek promosi kesehatan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif dan mencakup data kuantitatif dan kualitatif.
Meskipun ada berbagai tantangan, serangkaian penelitian dengan jelas menunjukkan efektivitas berbagai langkah promosi kesehatan, seperti program pengendalian tembakau yang komprehensif, kampanye masyarakat untuk mempromosikan aktivitas fisik, dan program kesehatan sekolah, yang secara signifikan meningkatkan indikator kesehatan masyarakat. Menghadapi masa depan, konsep promosi kesehatan terus berkembang, yang menuntut masyarakat global untuk lebih mengupayakan koordinasi di tingkat kebijakan guna mencapai perlindungan kesehatan yang komprehensif. Jadi, bagaimana Anda dapat memajukan gagasan promosi kesehatan dengan lebih efektif?