Ketika kita melihat ke langit, banyak dari kita mungkin tidak menyadari bahwa polusi suara dari pesawat terbang berpotensi mengancam kesehatan kita. Penelitian terkini menunjukkan bahwa kebisingan pesawat terbang dapat dikaitkan dengan berbagai dampak kesehatan negatif, termasuk gangguan tidur dan penyakit kardiovaskular. Seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri penerbangan global, mari kita cermati lebih dalam masalah kesehatan masyarakat yang terus berkembang ini.
Polusi suara pesawat terbang berasal dari berbagai aspek, termasuk kebisingan mekanis saat mesin menyala, kebisingan yang dihasilkan oleh aerodinamika, dan suara pengoperasian sistem kabin. Baik itu unit daya tambahan di landasan pacu atau pengoperasian mesin dalam penerbangan, kebisingan ini akan memengaruhi lingkungan sekitar.
Sumber kebisingan pesawat terbang terutama meliputi pengoperasian mesin, aliran udara, dan pengoperasian berbagai sistem di kabin.
Penelitian telah menemukan bahwa kebisingan dari mesin pesawat terbang saat lepas landas dapat mencapai 140 desibel (dB). Paparan tingkat suara yang tinggi tersebut berdampak signifikan pada kesehatan. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan kebisingan pesawat terbang dalam jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti gangguan pendengaran, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Menurut sebuah studi lingkungan Jerman, di daerah-daerah dengan tingkat tekanan suara siang hari rata-rata mencapai 60 desibel, risiko penyakit jantung koroner meningkat secara signifikan, sebesar 61% untuk pria dan setinggi 80% untuk wanita.
Hubungan antara kebisingan pesawat terbang dan kesehatan jantung juga menjadi fokus penelitian. Banyak ilmuwan menunjukkan bahwa paparan jangka panjang terhadap lingkungan yang tenang dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental, sementara polusi suara dapat memicu serangan jantung. Misalnya, sebuah penelitian di Jerman menemukan bahwa tingkat kebisingan rata-rata 55 desibel di malam hari meningkatkan risiko penyakit jantung hingga 66% pada pria dan 139% pada wanita.
Untuk mengatasi polusi suara, industri penerbangan sipil dan lembaga pemerintah terkait telah mulai menerapkan serangkaian tindakan. Ini termasuk peningkatan desain pesawat dan prosedur pengoperasian, serta penerapan berbagai tindakan isolasi suara. Federal Aviation Administration (FAA) di Amerika Serikat telah menetapkan standar kebisingan, yang dibagi menjadi beberapa tingkatan, untuk memastikan bahwa kebisingan pesawat berada dalam kisaran yang dapat diterima.
FAA menunjukkan bahwa tingkat suara rata-rata yang melebihi 65 desibel pada siang dan malam hari akan memengaruhi kualitas hidup penduduk, sehingga diperlukan tindakan pengurangan kebisingan yang sesuai.
Pemerintah memiliki peran penting dalam menanggulangi polusi suara pesawat. Banyak negara telah mulai mempertimbangkan kebijakan pengendalian kebisingan yang lebih ketat dan pembatasan penerbangan pada siang hari. Bandara Heathrow, Gatwick, dan Stansted di London telah memberlakukan pembatasan penerbangan malam untuk mengurangi gangguan suara di malam hari.
Seiring dengan meningkatnya jumlah orang yang terbang dan jumlah penerbangan, dampak kesehatan dari kebisingan udara tampak semakin nyata. Meningkatkan kesadaran publik tentang masalah ini penting, terutama mengingat potensi risikonya terhadap kesehatan kardiovaskular. Apakah kita sepenuhnya menyadari dampak kebisingan pesawat terhadap kesehatan kita dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi risiko ini?