Dalam dunia akademis, pemeringkatan jurnal sering kali menjadi indikator penting untuk mengevaluasi pengaruh dan kualitas jurnal akademik. Pemeringkatan ini dimaksudkan untuk mencerminkan posisi jurnal di bidangnya, tingkat kesulitan untuk dipublikasikan, dan prestise yang dimiliki jurnal tersebut. Namun, ada banyak politik dan bias yang tidak terungkap di balik sistem ini, yang berdampak besar pada karier peneliti.
Pemeringkatan jurnal dianggap sebagai alat resmi untuk evaluasi penelitian dan digunakan secara luas di banyak negara.
Secara tradisional, pemeringkatan jurnal terutama bergantung pada daftar kelembagaan atau suara komite dari para pemimpin akademis. Namun, praktik semacam itu sering dipertanyakan karena bias pribadi dan tujuan profesional yang terlibat. Seiring berjalannya waktu, banyak organisasi mulai mencari sumber evaluasi eksternal untuk menggantikan pemeringkatan subjektif.
Beberapa metrik evaluasi jurnal yang diusulkan meliputi:
Dalam pembahasan indikator-indikator ini, komunitas akademis telah menyatakan ketidakpuasan dengan keakuratan dan keandalannya.
Meskipun peringkat jurnal secara teoritis seharusnya mencerminkan kualitas keluaran ilmiah, penelitian menunjukkan bahwa dampak negatif dari penggunaan peringkat ini untuk mengukur kinerja sangat mencolok. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa seiring dengan peningkatan peringkat jurnal, kualitas penelitian yang dipublikasikan justru dapat menurun, yang telah memicu pemikiran baru tentang efektivitas penelitian akademis.
Lebih dari seribu universitas dan lembaga penelitian telah secara resmi menyatakan penolakan mereka terhadap penggunaan pemeringkatan jurnal untuk menilai kualitas penelitian, menurut sebuah studi yang baru diterbitkan.
Lingkungan akademis di berbagai negara juga telah menetapkan sistem pemeringkatan jurnal mereka sendiri. Misalnya, sistem pemeringkatan seperti daftar jurnal ERA Australia dan Qualis Brasil telah secara resmi digunakan sebagai alat untuk evaluasi akademis. Keberadaan sistem ini tidak hanya menunjukkan penekanan komunitas akademis internasional pada kualitas jurnal, tetapi juga mencerminkan ketergantungannya pada bentuk evaluasi ini.
Seiring dengan berkembangnya diskusi tentang dampak pemeringkatan jurnal, banyak kelompok akademis dan peneliti mulai mempertimbangkan kembali nilai pemeringkatan ini. Komunitas semakin mengajukan pertanyaan, "Haruskah karya akademis dievaluasi lebih pada nilai aktual penelitian daripada dampak publikasi?" Hal ini telah menyebabkan meningkatnya tantangan bagi dunia akademis dalam mengejar kualitas dan dampak.
Singkatnya, meskipun pemeringkatan jurnal memainkan peran penting dalam evaluasi akademis, isu-isu kompleks dan potensi bias di baliknya tidak dapat diabaikan. Dalam lingkungan akademis yang sangat kompetitif, dapatkah peneliti menemukan standar evaluasi yang seimbang sehingga penelitian mereka benar-benar dapat melayani masyarakat daripada hanya mengejar nama dan pemeringkatan jurnal?