Perdarahan Intraserebral (ICH) adalah fenomena pendarahan mendadak yang terjadi di jaringan otak dan biasanya disertai dengan gejala yang parah. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama pendarahan intrakranial, tetapi apa saja risiko tersembunyi potensial lainnya yang melatarbelakanginya?
Perdarahan intrakranial dianggap sebagai penyebab stroke paling umum kedua, yang mencakup sekitar 10% dari semua rawat inap akibat stroke.
Gejala pendarahan intrakranial dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan, waktu, dan lokasi pendarahan. Gejala umum meliputi:
Menurut statistik, insidensi perdarahan intrakranial adalah sekitar 2,5 per 10.000 orang, yang memengaruhi sekitar 8 hingga 33% orang setiap tahun dengan penurunan neurologis dalam waktu 24 jam sebelum masuk rumah sakit.
Meskipun tekanan darah tinggi secara luas diakui sebagai faktor risiko utama perdarahan intrakranial, ada risiko lain yang mungkin kurang diperhatikan. Faktor risiko ini meliputi:
Angka kematian akibat pendarahan intrakranial dapat mencapai 44% dalam waktu 30 hari. Kematian jangka panjang di antara para penyintas juga meningkat sebesar 27%.
Diagnosis pendarahan intrakranial biasanya memerlukan pemindaian CT. Pada saat yang sama, pilihan berbagai metode perawatan juga bervariasi menurut jenis pendarahan. Perawatan yang paling umum meliputi:
Intervensi medis yang cepat dalam waktu satu jam setelah pendarahan terjadi telah terbukti meningkatkan pemulihan pasien secara signifikan.
Risiko survei di luar hipertensi memainkan peran penting dalam perkembangan pendarahan intrakranial. Misalnya, kelainan struktural seperti aterosklerosis, aneurisma serebral, dan tumor otak dapat berkontribusi terhadap terjadinya pendarahan intrakranial. Faktor risiko tersembunyi ini sering kali tidak ditemukan pada waktunya, sehingga membuat perawatan pasien menjadi lebih sulit.
American Heart Association dan American Stroke Association merekomendasikan agar tekanan darah sistolik pasien dikontrol di bawah 140 mmHg untuk mengurangi risiko pendarahan intrakranial.
Dalam satu studi kasus, seorang pria berusia 45 tahun dirawat di unit gawat darurat dengan tekanan darah tinggi dan penyalahgunaan obat-obatan. Pemeriksaan CT menunjukkan tanda-tanda pendarahan otak yang jelas. Dokter segera melakukan perawatan yang diperlukan, dan hasilnya menunjukkan bahwa pasien menunjukkan pemulihan yang baik setelah dirawat, yang menunjukkan bahwa intervensi medis yang tepat waktu sangat penting untuk kejadian seperti itu pada pasien berisiko tinggi.
Singkatnya, pendarahan intrakranial adalah kondisi serius yang memerlukan intervensi medis segera. Tekanan darah tinggi tidak diragukan lagi merupakan faktor risiko yang paling penting, tetapi ada risiko mendasar lainnya yang perlu dipelajari lebih lanjut. Bahkan berdasarkan pengetahuan yang ada, masih banyak faktor yang memengaruhi yang belum ditemukan. Mungkinkah bahaya tersembunyi yang kurang dikenal ini menjadi kunci untuk mencegah pendarahan intrakranial di masa mendatang?