Di alam, terdapat simetri fundamental tersembunyi yang disebut simetri CPT, yang menggabungkan konjugasi muatan (C), transformasi paritas (P), dan pembalikan waktu (T). Teorema CPT menyatakan bahwa kombinasi ketiga transformasi ini merupakan simetri absolut dalam hukum fisika. Artikel ini akan membahas pentingnya simetri CPT dan dampaknya yang mendalam terhadap pemahaman cara kerja alam semesta.
Teorema CPT pertama kali muncul pada tahun 1951 dalam karya fisikawan Julian Schwinger, yang terutama membuktikan hubungan antara spin dan statistik. Pada tahun 1954, Gerhart Lüders dan Wolfgang Pauli memberikan bukti yang lebih eksplisit, sehingga teorema ini terkadang disebut teorema Lüders–Pauli. Pada saat yang sama, John Stuart Bell juga membuktikan teorema ini secara independen.
"Simetri CPT bukan hanya ekspresi matematika, tetapi juga memengaruhi pemahaman kita tentang partikel elementer."
Seiring berjalannya tahun 1950-an, para ilmuwan menemukan pelanggaran simetri P yang disebabkan oleh interaksi lemah, dan ada juga pelanggaran simetri C yang jelas. Selanjutnya, penelitian tentang simetri CP juga semakin mendalam, meskipun pada akhir tahun 1960-an, ditemukan bahwa simetri ini tidak absolut, yang berarti bahwa menurut invariansi CPT, simetri T juga dapat dilanggar.
Pertimbangkan peningkatan Lorentz dalam arah tetap z, yang dapat diartikan sebagai rotasi sumbu waktu terhadap sumbu z. Jika parameter rotasi ini adalah bilangan riil, rotasi 180° membalikkan waktu dan arah z. Refleksi spasial seperti itu sama dalam dimensi apa pun. Dalam konteks fisika partikel klasik, teori Feynman-Stueckelberg memberikan interpretasi transformasi CPT, di mana antipartikel dipandang sebagai gerakan terbalik dari partikel yang sesuai.
"Jika ada versi "cermin" dari alam semesta, simetri CPT akan memungkinkannya berevolusi dengan hukum fisika yang sama."
Di bawah kerangka ini, teori kuantum saat ini dapat diperluas ke teori Euclidean. Sifat invariansi Lorentz menjamin invariansi rotasi dan, oleh karena itu, dapat digunakan untuk membuktikan sifat dasar teorema statistik spin.
Implikasi besar dari simetri CPT adalah bahwa versi "cermin" alam semesta memiliki hukum fisika yang sama seperti milik kita. Ini berarti bahwa jika suatu proses fisika melanggar simetri C atau simetri P, maka proses tersebut juga harus disertai dengan pelanggaran pembalikan waktu yang sesuai. Faktanya, ketiga hal ini saling terkait, dan menghalangi salah satu simetri akan memengaruhi dua simetri lainnya.
"Simetri CPT mengingatkan kita bahwa operasi alam semesta mematuhi kesatuan yang mendalam, bahkan dalam peristiwa yang tampaknya kacau."
Dalam fisika modern, penerapan penting teorema CPT adalah untuk model fisika partikel tertentu, seperti teori string, yang terkadang memprediksi bahwa simetri CPT dapat rusak. Meskipun demikian, sebagian besar pemeriksaan eksperimental pelanggaran simetri Lorentz belum menemukan bukti kuat untuk mendukung hipotesis ini.
Seiring bertambahnya pemahaman kita tentang fisika partikel, simetri CPT akan terus menjadi bagian penting dari teori fundamental. Eksperimen dan pengamatan di masa mendatang akan terus menantang batas-batas pemahaman kita tentang simetri ini dan mungkin mengungkap fisika yang lebih dalam di balik simetri ini. Dalam perjalanan ilmiah yang penuh tantangan ini, kita tidak dapat menahan diri untuk bertanya, bagaimana simetri ini akan membentuk pemahaman kita tentang alam semesta?